Kemiskinan dapat didefinisikan sebagai kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang tidak memiliki akses yang memadai terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, perumahan layak, pendidikan, dan perawatan kesehatan.
Ini juga mencakup ketidakmampuan untuk mencapai standar hidup yang dianggap wajar dalam suatu masyarakat. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan muncul karena adanya perbedaan kualitas sumber daya manusia, karena jika kualitas manusianya rendah pasti akan mempengaruhi yang lain,seperti pendapatan. Tapi itu hanyalah masalah klasik.
Sekarang penyebab kemiskinan adalah karena tidak mempunyai uang yang banyak. Orang yang mempunyai uang banyak, mereka dapat meningkatkan kualitas hidupnya karena mereka dapat bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
Berbeda dengan orang miskin yang tidak punya uang banyak, mereka tidak dapat bersekolah yang lebih tinggi karena mereka tidak punya uang lagi untuk membiayai uang sekolah seperti masuk perguruan tinggi.
Meskipun telah terjadi kemajuan dalam mengurangi tingkat kemiskinan, namun masih ada tantangan yang signifikan.
Data terkini menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin sebelum pandemi atau pada Maret 2019 sebanyak 25,14 juta orang atau 9,41%. Jumlah penduduk miskin meningkat memasuki tahun pertama pandemi dan mencapai puncaknya pada Maret 2021 sebanyak 27,54 juta orang atau 10,14% dari total penduduk.
Salah satu kritik terhadap penanganan kemiskinan di Indonesia adalah ketidakmerataan distribusi kekayaan dan akses terhadap sumber daya. Banyak daerah di Indonesia masih menghadapi kesenjangan sosial dan ekonomi yang besar, yang menyebabkan sebagian besar masyarakat tidak memiliki akses yang memadai terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang layak.
Baca juga:Â Tidak Meratanya Tingkat Kependudukan Menjadi Salah Satu Penyebab Kemiskinan di Indonesia
Pemerintah perlu meningkatkan kebijakan dan program yang berfokus pada pengentasan kemiskinan, termasuk peningkatan akses terhadap pendidikan berkualitas, layanan kesehatan yang terjangkau, dan peluang kerja yang layak.
Selain itu, kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil juga diperlukan untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dalam mengatasi kemiskinan. Sehingga, penting untuk meningkatkan transparansi dalam penggunaan dana pembangunan dan mengurangi korupsi yang dapat menghambat upaya pengentasan kemiskinan.
Kemiskinan di Indonesia memiliki akar penyebab yang kompleks. Salah satu faktor utama adalah ketimpangan ekonomi yang signifikan, di mana sebagian kecil populasi menguasai sebagian besar kekayaan negara.
Kurangnya akses pendidikan dan pelayanan kesehatan yang terjangkau juga memperparah situasi ini, karena pendidikan dan kesehatan yang baik merupakan fondasi untuk keluar dari kemiskinan. Selain itu, kurangnya lapangan kerja yang berkualitas, terutama di sektor informal, membuat sulit bagi individu untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Untuk mengatasi kemiskinan ini, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak. Solusi yang lengkap mencakup redistribusi kekayaan melalui kebijakan fiskal yang adil, peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan infrastruktur yang memadai.
Program bantuan sosial yang efektif juga perlu diperkuat, sambil memberikan pelatihan keterampilan dan pendampingan bagi masyarakat miskin untuk membantu mereka memulai usaha kecil dan menengah yang berkelanjutan.
Dalam upaya menanggulangi kemiskinan di Indonesia, penting untuk melaksanakan program bantuan sosial yang tepat sasaran dan berkelanjutan.
Salah satu pendekatan yang efektif adalah meluncurkan program bantuan tunai yang dapat memberikan bantuan langsung kepada keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, pendidikan, dan kesehatan. Selain itu, program bantuan pangan non-tunai juga dapat diperluas untuk memastikan akses masyarakat miskin terhadap pangan yang bergizi.
Penting juga untuk memperkuat program-program bantuan sosial yang sudah ada, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), dengan meningkatkan cakupan dan nilai bantuan yang diberikan. Selain itu, penguatan infrastruktur sosial, seperti sarana pendidikan dan kesehatan di daerah terpencil, juga merupakan bagian penting dari program bantuan sosial.
Dengan memperkuat program-program bantuan sosial yang berkelanjutan dan tepat sasaran, diharapkan dapat memberikan perlindungan sosial yang lebih baik bagi masyarakat miskin dan membantu mereka melangkah keluar dari jerat kemiskinan.
Penulis: Muhamad Hafiz Marwan
Mahasiswa S1 Akuntansi, Universitas Pamulang
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi Â
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News