Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dengan jenis tumbuhan, termasuk 25% dari jenis tumbuhan berbunga di dunia. Indonesia memiliki 20 Â spesies tumbuhan dan menduduki peringkat ke-7 dunia.
Keberagaman tersebut membawa banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia dalam memperkaya makanan dan obat-obatan tradisional. Berbagai jenis bunga juga digunakan dalam acara adat dan sudah menjadi bagian dari budaya itu sendiri.
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang kaya sumber daya alam. Keberagaman geografis dan iklimnya membuat Indonesia memiliki banyak jenis tumbuhan, hewan, dan sumber daya alam lainnya. Keanekaragaman hayati tersebut merupakan potensi ekonomi yang besar dan juga memiliki nilai budaya serta manfaat dalam bidang kesehatan tradisional.
Salah satu contoh tanaman obat yang telah digunakan secara turun temurun adalah bunga telang (Clitoria ternatea). Tanaman ini dikenal dengan kembang telang di daerah Jawa. Nama lain seperti bunga biru atau butterfly pea flower.
Tanaman ini memiliki bunga berwarna biru atau ungu yang menarik dan biasanya tumbuh merambat. Khasiat pengobatan dari bunga telang ini karena memiliki aktivitas antioksidan dan antimikroba yang potensial seperti antivirus, antiinflamasi, anti alergi, antidiabetes, dan antikanker.
Baca Juga:Â Manfaat Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) untuk Pengobatan Antikanker
Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Atau biasa dikenal dengan Telang merupakan bunga kelopak yang mempunyai ciri warna yaitu ungu, biru, merah jambu dan putih. Tanaman ini termasuk dalam keluarga kacang-kacangan karena dapat menghasilkan kacang merah.
Bunga telang yang mempunyai nama latin Clitoria ternatea ini berasal dari Pulau Ternate di Maluku. Bunga telang banyak ditemukan di negara subtropis dan tropis seperti Indonesia. Namun bunga telang telah menyebar ke Amerika Serikat, Afrika, Brazil, Pasifik Utara, dan Amerika Utara.
Dapat diketahui bahwa bunga telang (Clitoria ternatea L.) Memiliki potensi sebagai untuk dimanfaatkan sebagai antibakteri pada produk pangan karena mengandung komponen bioaktif berupa flavonoid, antosianin, tanin, flavon dan flavanol, asam fenolat, serta alkaloid. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penghambatan pertumbuhan mikroba yang dihasilkan dari ekstrak bunga telang.
Adapun manfaat dari tanaman bunga telang diantaranya: bunga telang mengandung antioksidan, seperti flavonoid dan antosianin yang baik untuk memperbaiki sel-sel tubuh, termasuk sel saraf, sehingga dapat digunakan untuk memelihara fungsi dan kesehatan otak, bunga telang juga sering digunakan di India untuk mengatasi batuk serta gejala alergi dan asma.
Bunga telang juga telah lama digunakan sebagai salah satu obat herbal alami untuk mengatasi demam dan nyeri akibat peradangan di dalam tubuh. Konsumsi bunga telang diketahui dapat menurunkan kadar gula darah dan menjaganya tetap stabil.
Selain itu, bunga telang juga banyak mengandung antioksidan sehingga baik untuk mencegah terjadinya resistensi insulin yang dapat memicu diabetes. Tak hanya bunganya saja yang berkhasiat, daun bunga telang juga memiliki manfaat bagi kesehatan, yaitu sebagai obat herbal alami untuk mengobati diare.
Baca Juga:Â Efektivitas Daun Jambu Biji sebagai Obat Herbal Meredakan Sakit Diare
Banyak komponen bioaktif telah diekstraksi dan diidentifikasi dari tanaman dari spesies berbeda di seluruh dunia untuk menguji aktivitas bakteri. Bunga telang (Clitoria ternatea L.) Dipastikan mengandung komponen bioaktif seperti flavonoid, tanin, dan phlobatin.
Tanaman telang termasuk anggota famili fabaceae bercirikan mempunyai batang yang kecil dan merupakan tanaman yang mampu merambat, sehingga pertumbuhannya memerlukan dukungan tongkat kayu atau tanaman lain yang lebih besar.
Dengan banyak khasiat, ekstrak bunga telang digunakan sebagai obat tradisional untuk beberapa penyakit. Sebagai antioksidan yang tinggi, ekstrak bunga telang dianggap dapat menurunkan tekanan darah, bertindak sebagai anti-kecemasan, anti-asma, penghilang rasa sakit, dan anti tumor.
Bunga Telang atau Clitoria ternatea. Tumbuhan yang seluruh bagiannya bermanfaat bagi tubuh manusia. Clitoria ternatea memiliki kandungan flavonoid tertinggi pada daun, batang, biji, dan kelopak bunga. Memiliki banyak manfaat antara lain sebagai antidiabetes, antiobesitas, antikanker, antiinflamasi, efek antibiotik, dan perlindungan jaringan hati.
Bunga telang dapat digunakan sebagai zat antibakteri dalam pengolahan makanan.Digunakan sebagai ekstrak atau mikrokapsul pada berbagai makanan seperti teh Terran, Loroteran, muffin, dan lain-lain.
Pada penelitian Riyanto & Suhartati (Riyanto & Suhartati, 2019), proses ekstraksi bunga telang diawali dengan penimbangan 100 gram simplisia bunga telang yang telah dihaluskan. Sampel kemudian ditambahkan dengan pelarut etanol 70% dengan perbandingan 1:10.
Selanjutnya dilakukan perendaman selama 24 jam dengan dilakukan pengadukan beberapa kali. Setelah perendaman selama 24 jam, dilakukan filtrasi dengan kain kasa yang telah disterilisasi sebelumnya hingga diperoleh maserat.
Filtrat atau maserat yang diperoleh kemudian diremaserasi 1 kali. Filtrat ekstrak bunga telang yang didapatkan kemudian dievaporasi menggunakan rotary evaporator pada suhu 78ºc kemudian diresidukan dengan water bath pada suhu kurang dari 65ºc hingga diperoleh ekstrak dengan viskositas tinggi
Baca Juga:Â Pemanfaatan Tanaman Jahe (Zingiber Officinale) Sebagai Fitoterapi pada Penyakit Diare
Cara pengoalahan bunga telang untuk dapat dikonsumsi sebagai pengobatan diantaranya bisa dijadikan ekstrak bunga telang, serbuk bunga telang maupun bisa di jadikan bahan pangan lainnya.
Cara membuat ekstrak bunga telang diantaranya ambil bunga telang segar 1 genggaman lalu tambahkan 200ml air panas kedalam panci dan pasnaskan,setelah itu hidupkan kompor dan tunggu mendidih lalu tuangkan air kedalam cangkir atau gelas lalu masukkan bunga telang kedalam air tersebut selama 15 menit.
Air tersebut akan berubah menjadi warna kebiruan,setelah itu jika tidak ada keluar warna lagi sajikan teh telang selagi panas dan bisa digunakan pengobatan pada tubuh.
Selain teh telang bisa juga di buat serbuk dari bunga telang diantaranya ditimbang 100gr telang segar lalu di rajang atau di potong kecil-kecil lalu dimasukkan kedalam oven untuk dipanaskan dan setelah kering baru di haluskan dengan blender dan didapatkan serbuk lalu disaring dengan takaran saring lalu didapatkan serbuk telang, serbuk ini bisa digunakan dengan cara diseduh dengan air panas dan ditambahkan sedikit madu agar ada rasa manis.
Ekstraksi bunga telang bisa di lakukan dengan cara memberisihkan bunga telang lalu di lakukan ekstraksi dengan menghaluskan bunga telang dan direndam dengan pelarut tertentu selama 24 jam dan di dapatkan hasil ektrak disaring baru di dapat kan ekstrak murni telang. Ekstrak ini bisa digunakan langsung atau di jadikan bahan pangan.
Disini dapat penulis memberikan kesimpulan bahwa tanaman Bunga Telang yang biasanya digunakan sebagao pewarna alami ternyata bisa digunakan untuk pengobatan dimana banyak memiliki senyawa seperti flavonoid dan sebagai antioksidan untuk penyembuhan penyakit seperti alergi hingga bisa untuk obat diare.
Pemanfatan pengobatan bunga telang ini sangat banyak dan tanaman ini juga mudah di dapatkan disekitar rumah. Dapat diketahui bahwa bunga telang (Clitoria ternatea L.) memiliki potensi sebagai untuk dimanfaatkan sebagai antibakteri pada produk pangan karena mengandung komponen bioaktif berupa flavonoid, antosianin, tanin, flavon dan flavanol, asam fenolat, serta alkaloid.
Penulis: Putri Rahayu
Mahasiswa Jurusan Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News
