Kisah Inspiratif Perjalanan Zahra sang Penulis

Kisah Inspiratif
Dokumentasi Tokoh Inspiratif (Sumber: Penulis)

Menyukai terhadap sesuatu merupakan hal lumrah yang dapat dirasakan oleh semua orang, baik itu anak kecil, remaja, orang dewasa, bahkan orang tua sekalipun.

Hal ini mungkin bisa disebut sebuah hobi, suatu hal yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan kepuasan yang dirasakan oleh dirinya sendiri. Apalagi sesuatu yang memberikan rasa senang ketika ia melakukan hal yang disukainya itu

Tapi pernah terbayang enggak sih, dari suatu hal yang kita sukai ternyata bisa memberikan kita sebuah pengalaman yang mungkin tidak pernah terpikirkan sekalipun oleh kita sendiri.

Bacaan Lainnya

Yang tadinya hanya sekedar sebuah hobi yang kita lakukan untuk mengisi waktu luang dan mungkin ketika kita merasakan bosan.

Hal itu pun juga dirasakan oleh seorang perempuan kelahiran Cianjur yang di bulan Oktober nanti ia menginjak usia 21 tahun, ia bernama Zahra Sahira Ruhwani.

Ia merupakan anak ke dua dari lima bersaudara, biasanya ia dipanggil dengan sebutan Zazaw atau Zaw oleh teman-teman dan orang sekitarnya.

Semasa sekolahnya ia cukup aktif mengikuti kegiatan yang ada di sekolah, seperti ia pernah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan marching band serta aktif menjadi anggota OSIS di sekolahnya. Ia termasuk orang yang cukup mudah bergaul dengan orang di sekitarnya.

Kesukaannya terhadap membaca seperti novel, wattpad dan AU (Alternate Universe) sebuah fanfiction yang menggunakan face claim Idol K-Pop.

Cerita AU ini sangat digemari di kalangan para penggemar K-Pop, karena cerita fiksi yang dibuat oleh penggemar itu sendiri  dengan menggunakan visualisasi tokoh bias atau idola mereka.

 Karena saking seringnya membaca cerita AU dan membaca salah satu novel yang berjudul Dikta dan Hukum merupakan  novel yang diadaptasi dari AU, salah satu inspirasi yang menjadikan hati kecilnya tergerak untuk menulis.

Mulanya Zahra hanya iseng menulis untuk mengisi waktu luang karena merasa bosan, Ia mulai mencoba menulis cerita fiksi AU melalui platfrom Twitter yang berjudul Alter Ego sebuah cerita fiksi yang menceritakan tentang salah satu tokoh yang memiliki kepribadian ganda atau gangguan mental.

Tak disangka banyak sekali para pembaca yang menyukai cerita yang ia tulis, banyak respons positif yang ia terima.

Baca juga: Kisah Inspiratif: Mawar Berduri di Tepi Jurang

Dengan banyaknya respons baik yang diterimanya, ia bertekad untuk melanjutkan menulisnya dengan bersungguh-sungguh.

Walaupun bermula hanya sekedar iseng ia tak menyangka ceritanya dapat diterima dengan baik oleh pembaca.

Dalam proses penulisan cerita tersebut tak sedikit ia merasakan bingung membuat alur ceritanya.

Namun ia tak menyerah begitu saja karena ia mendapat banyak dukungan dari para pembacanya yang selalu mendukung dan memotivasi ia untuk terus menulis, tak hanya dukungan dari para pembacanya saja tetapi juga dari rekan sesama Author.

Hal yang tak pernah ia pikirkan sama sekali dan mungkin hanya sebuah keinginan yang tak bisa terwujud pikirnya, cerita fiksi yang ia muat di Twitter, ternyata dilirik oleh salah satu penerbit untuk dijadikan sebuah buku novel.

Bahagia, mungkin itu yang dirasakannya, ketika pertama kali mendapat kabar bahwa cerita yang ditulisnya akan dijadikan sebuah novel, tentunya ia menyetujui ceritanya dijadikan sebuah novel.

Bertepatan pada bulan Maret 2021 Novel yang berjudul Alter Ego karya pertamanya yang diterbitkan, banyak sekali yang antusias dari para pembaca menantikan novel itu.

Setelah banyaknya proses yang Zahra lalui dari banyaknya revisi sekitar satu bulan lebih, namun ia mampu menyelesaikannya. Novelnya terjual cukup banyak, lebih dari 200 cetak buku yang terjual.

Tak berhenti di sana, setelah Alter Ego terbit ia membuat lagi cerita fiksi yang berjudul Rajendra, hasil tulisan kali ini pun diterbitkan menjadi sebuah novel.

Novel ini akan menjadi novel kedua hasil karyanya yang diterbitkan pada tahun berikutnya, yaitu pada tahun 2022.

Ia mengatakan ketika proses pembuatan novel keduanya ini sedikit lebih sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama, karena ada sedikit perubahan alur cerita dari versi AU nya.

Dalam setiap tulisannya ia selalu menyelipkan pesan moral untuk para pembacanya, seperti kita harus berbuat baik terhadap siapa pun tanpa mengharapkan timbal balik apapun.

Ketika ia menulis ia sangat menikmatinya. Karena menurutnya menulis itu hal yang sangat menarik, bahkan melalui sebuah tulisan kita bisa bercerita seperti kita ingin berkeluh kesah tetapi tidak ada tempat untuk bercerita jadi kita bisa menyalurkan melalui sebuah tulisan.

Saat ini pun ia sedang membuat sebuah cerita lagi, dan katanya Insya Allah akan diterbitkan menjadi sebuah novel lagi, yang akan jadi novel ketiganya.

Di tengah kesibukannya bekerja, namun ia mampu melakukannya sampai sejauh ini. Walaupun bekerja tidak menghambat untuknya terus berkarya.

Menulis memang bukan pekerjaan utamanya, tapi di tengah kesibukannya bekerja sebagai penjaga toko, Zahra tetap meluangkan waktunya untuk menulis.

Satu hal yang bisa kita ambil dari kisah Zahra ini, yaitu tidak ada sesuatu yang tidak mungkin asal kita yakin dan terus optimis bahwa kita mampu.

Dari hal yang kita sukai bisa membuka jalan baru untuk sebuah pengalaman yang berharga.

Penulis: Zihan Salma
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Suryakancana

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.