KKN Kelompok 183: Belajar dan Bermain Bertemakan Edukasi Kebudayaan di TK IT Calakan, Purwakarta

Sehubungan dengan dilakukannya masa peralihan dari pembelajaran daring menuju pembelajaran luring, Kampus Universitas Pendidikan Indonesia memberikan kebijakan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yaitu sistem pelaksanaan KKN secara daring.

Pelaksanaan kegiatan KKN ini diperbolehkan dilaksanakan secara luring dengan syarat dilaksakan di daerah masing-masing dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Di bawah bimbingan Bunda Jojor Renta Maranatha, dua anggota kelompok KKN UPI 183 (Rara dan Nida), melaksanakan kegiatan KKN di TK IT Calakan, Purwakarta selama 3 hari.

Baca Juga: KKN UPI 183: Tindak Kejahatan dan Kriminalitas di Kecamatan Purwakarta

Bacaan Lainnya

TK IT Calakan merupakan salah satu TK di kawasan Ciseureuh, Purwakarta yang memiliki 5 orang tenaga pendidik dan 51 siswa yang terbagi menjadi 5 kelompok belajar. Dalam pelaksanaan KKN di TK IT Calakan ini, mahasiswa KKN bertugas sebagai guru pendamping tenaga pendidik di TK tersebut.

Adapun apa yang mereka lakukan sebagai guru pendamping adalah mengajak siswa mengikuti kegiatan mewarnai (rumah adat, pakaian adat, musik tradisional, dan tokoh Gatotkaca).

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, setiap anak memiliki kebebasan dalam memilih gambar yang mereka sukai untuk diwarnai, lain daripada itu siswa juga diberikan kebebasan dalam pemilihan gradasi warna pada gambar yang mereka pilih.

“Ibu ini aku sudah selesai mewarnai superhiro kuning lucu kan bu, aku mau bintang 5 ya bu,” ujar salah satu siswa.

Adanya hadiah berupa bintang membuat siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajarannya. Selain itu, siswa diajak melakkan kegiatan pembelajaran menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) bertemakan kebudayaan Indonesia. Adapun APE yang digunakan adalah APE penjodohan gambar.

Baca Juga: KKN UPI Tematik 2022: Edukasi Literasi Finansial kepada Anak Usia Sekolah di Dusun Kebogoran Rt 03/11 Desa Kamulyan Melalui Kegiatan Membuat Celengan dari Botol Bekas

Dalam hal ini, yang dijodohkan adalah gambar dari tempat ibadah dengan tokoh agama yang telah disediakan dengan cara menggeser panah ke arah tokoh agama dan tempat ibadah sesuai dengan apa yang diinstruksikan.

Setelah melakukan penjodohan gambar, siswa diminta untuk meletakkan stik ice cream yang sudah ditempelkan gambar tokoh agama ataupun tempat ibadah sesuai dengan gambar apa yang berada di papan APE.

“Ibu ini sangat bagus dan lucu, aku sangat suka dan menyenangkan,” ujar salah satu siswa.

Selain itu, salah satu guru berpendapat bahwa, “Ibu ini APE-nya sangat membuat anak menjadi semangat, menarik, dan mudah memahami kebudayaan serta sesuai dengan tema pembelajaran ‘Cinta Tanah Air’.”

Respon yang diterima sangat melebihi ekspetasi. Anak lebih asyik mengikuti pembelajaran yang dilakukan selama KKN dibandingkan bermain di luar kelas. Sebagai bentuk apresiasi, mahasiswa KKN kelompok 183 menghibahkan APE ke TK tersebut agar anak dapat mengembangkan pengetahuan tentang kebudayaan. 

Penulis: Rara Desti Anggraeni
Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses