KKN Tematik UPI Kelompok 184: Solusi Efektif Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Barang Berguna Seperti Ecobrick

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia.

Pada umumnya KKN ini wajib dilaksanakan oleh mahasiswa tingkat tiga atau semester 6 yang di mana mahasiswa dari berbagai universitas diminta untuk menjalankan dan menerapkan isi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Salah satu universitas yang sedang melaksanakan KKN yaitu Universitas Pendidikan Indonesia, mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian perkelompok diberikan tema KKN yang berbeda-beda, penulis mendapatkan kelompok 184 dengan tema “Desa Infrastruktur dan Inovasi sesuai Kebutuhan” kemudian salah satu anggota KKN di dalam kelompok 184 ini bernama Annisa Windar Khasanah.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UPI: Literasi Hidup Sehat di Lingkungan SDN Ujung Menteng 01 Pagi sebagai Bentuk Antisipasi Terjangkit Penyakit

Bacaan Lainnya

Yang sedang menjalankan KKN di salah satu desa di Purwakarta yakni Desa Ciawitali Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta.

Salah satu permasalahan yang terjadi di Desa Ciawi ini adalah pembuangan sampah yang belum tahu tempat pembuangan akhirnya, lalu warga Desa Ciawi terbiasa membuang sampah di sungai terdekat atau tidak membakar sampah di selokan atau lahan rumahnya.

Padahal kita semua tahu bahwa kegiatan tersebut dapat mencemari air dan udara bagi warga dan juga masyarakat setempat. Bahkan sampah plastik di Indonesia sendiri mendapatkan angka yang cukup tinggi dan sangat memprihatinkan.

Sebenarnya banyak cara untuk mengelola sampah plastik agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar, salah satu cara mengelolanya bisa dalam bentuk menyediakan tempat sampah, atau mendaur ulang sampah menjadi bahan yang berguna.

Salah satu cara mengelola sampah agar berguna dan tidak perlu menghabiskan banyak biaya adalah ecobrik, ecobrik merupakan botol plastik yang diisi padat dengan limbah non organik atau sampah plastik yang ramah lingkungan sehingga dapat dijadikan sesuatu yang berguna seperti pembuatan meja, kursi, tembok, maupun barang-barang kesenian lainnya.

Pengelolaan sampah dengan ecobrik menjadi kursi di Kantor Kelurahan Desa Ciawi.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UPI Terapkan Tema Desa Tanpa Kesenjangan

Program yang sedang dibuat di Desa Ciawi ini adalah pembuatan kursi dari ecobrik, guna mengurangi sampah plastik yang biasanya dibakar oleh warga sekitar dan dapat mencemari udara ataupun sungai.

Pembuatan ecobrik ini nantinya akan dikreasikan menjadi kerajinan seni berupa kursi dari ecobrik, kemudian kursi ini akan diletakkan di Kantor Kelurahan Desa Ciawi untuk menghiasi dan menambahkan keelokan di taman atau di teras Kantor Kelurahan tersebut.

Dalam pembuatan ecobrik ini memerlukan tenaga dan waktu yang cukup lama, karena membuat satu botol ecobrik terdiri dari beberapa tahap.

Seperti memotong sampah menjadi kecil-kecil kemudian memasukkan sampah tersebut kedalam botol hingga padat, setiap botol juga harus ada berat minimal yakni botol Aqua yang 600 ml harus mempunyai berat 200-250 gram sedangkan botol Aqua yang 1.500 ml harus mempunyai berat 600 gram.

Jikalau sudah terkumpul semua maka disatukan menjadi bentuk segienam lalu direkatkan menggunakan lakban dan juga karet ban agar kuat dan kokoh. Walaupun pembuatan kursi ecobrik ini terlihat sederhana namun dapat berguna untuk mengurangi sampah plastik di Desa Ciawi.

Penulis: Annisa Windar Khasanah
Mahasiswa Jurusan Program Studi PGSD UPI Kampus Purwakarta

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses