Konsumerisme Global: Kecanduan terhadap Game Konsol

Konsumerisme Global
PlayStation (Sumber: Media Sosial dari pexels.com)

Di masa kontemporer atau bisa dibilang zaman modern ini, ada beragam cara hiburan yang menjadi pengalih atau tempat melepas penat.

PlayStation sebagai salah satu hiburan berbasis permainan telah memainkan peran penting dalam membentuk kebiasaan konsumen.

PlayStation merupakan suatu platform yang menyediakan permainan konsol berbasis video atau grafis dan dapat memuat berbagai macam game didalamnya.

Budaya permainan telah meresap ke dalam masyarakat seiring waktu berjalan, ditambah dengan hadirnya globalisasi yang membawa budaya ini mendunia.

Bacaan Lainnya

Walaupun tidak diragukan lagi, kegiatan ini membawa kegembiraan bagi penggunanya yang berjumlah sangat banyak. Saat ini bisa dikatakan maraknya kegiatan konsumen PlayStation ini sebagai konsumerisme.

Konsumerisme merupakan perilaku konsumtif yaitu suatu kegiatan pembelian atau pemakaian terhadap suatu barang, merek atau sebagainya secara berlebihan atau tanpa memandang nilai kegunaan.

Strategi Playstation yang Menyebabkan Konsumerisme

PlayStation memantapkan dirinya sebagai pemain utama dalam dunia game pada awal berdirinya dan telah menindaklanjutinya dengan perbaikan dan kesuksesan besar selama bertahun-tahun.

Menurut Statista, pada tahun 2023, PlayStation telah menjual lebih dari 590 juta konsol mereka sejak platform tersebut didirikan.

Upgrade atau peningkatan platform berpengaruh terhadap konsumerisme. PlayStation sejak debutnya pada tahun 1994 selalu meningkatkan performa mereka, seperti versi PlayStation yang selalu berubah seiring waktu dan dikenal dengan PS 1, PS 2 dan seterusnya, hingga yang terbaru PS 5.

Dari sumber statistik PlayStation itu sendiri, PS 4 telah terjual lebih dari 116 juta unit, menjadikannya salah satu konsol tersukses dalam sejarah platform. Namun, PS 2 tetap menjadi konsol terlaris sepanjang masa, dengan sekitar 155 juta unit terjual.

Peningkatan ini memuat gengsi pada konsumen untuk membeli setiap versi terbaru dari PlayStation. Hype yang ditimbulkan oleh rilis game terbaru juga berperan besar di konsumerisme ini.

Strategi mereka cukup simpel, yaitu membuat keanekaragaman dengan memaksimalkan campur tangan pihak ketiga bersamaan dengan memaksimalkan pihak pertama. Hal ini membuat mereka menjadi platform eksklusif bagi pihak ketiga tersebut.

Keseimbangan dukungan yang kuat dari pihak pertama dan pihak ketiga ini menjadikan PlayStation pilihan utama bagi para konsumen.

Selain itu, mereka juga membuat pemasaran yang menarik dengan menggunakan harga, slogan, aktor yang ikonik dan lain sebagainya.

Maraknya pembelian dan pemakaian Play Station ini telah membuat mereka salah satu konsumerisme global. Hal ini terjadi karena terdapat beberapa dampak yang diakibatkan. Beberapa dampak tersebut adalah sebagai berikut.

Dampak pada Kesehatan dan Kehidupan Sosial

Bagi sebagian besar konsumen, dari segala usia, bermain video game adalah hobi yang menyenangkan, yaitu cara bersantai, terhubung dengan teman, dan merasakan tantangan. Namun, hobi ini dapat berkembang menjadi kecanduan yang mengganggu kesehatan konsumen.

Pengguna dapat mengembangkan hubungan yang tidak sehat dan obsesif dengan video game yang mereka sukai, meskipun mereka tahu bahwa mereka harus berhenti memainkannya.

Mereka sadar bahwa video game menyebabkan mereka mengabaikan keluarga, teman, pekerjaan, dan pendidikan. Penggunaan yang berlebihan pada permainan konsol berbasis grafis seperti PlayStation tentu saja mempengaruhi kesehatan fisik dan juga kesehatan mental.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2018 menyatakan bahwa kecanduan game merupakan gangguan kesehatan mental.

Dilansir dari artikel kesehatan, kecanduan bermain dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, insomnia, emosi agresif, masalah perilaku (tindakan impulsif), ketegangan mata, masalah leher dan punggung, kecemasan serta masalah sosial.

Kecanduan bermain juga mempengaruhi perilaku seseorang. Saat bermain, otak memproses skenario permainan seolah-olah nyata.

Apabila permainan menggambarkan situasi berbahaya atau penuh kekerasan, tubuh pemain akan bereaksi sesuai dengan itu.

Pada tahun 2018, beberapa negara menganalisis 24 penelitian yang melibatkan sebanyak 17.000 anak dan menyimpulkan bahwa anak-anak yang memainkan video game kekerasan cenderung menunjukkan perilaku kekerasan, seperti berkelahi atau memukul.

Kasus kriminal yang memakan nyawa yang terinspirasi dari game sudah lumayan sering untuk ditemukan.

Dari berbagai sumber, ditemukan bahwa permainan seperti PlayStation ini, sangat populer di kalangan usia muda yang masih menempuh pendidikan. Hal ini tentu dapat berpengaruh buruk terhadap proses belajar mereka.

Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan otak terus-menerus berada dalam keadaan hyperarousal, yaitu mencakup kesulitan dalam memperhatikan, mengelola dan mengendalikan emosi, mengikuti arahan, mudah tersinggung, perasaan gelisah, depresi, serta menoleransi frustrasi.

Kesulitan mengekspresikan kasih sayang dan kreativitas dapat membuat penurunan minat belajar bahkan perbuatan kekerasan.

Hyperarousal kronis juga dapat mempengaruhi fisik, seperti penurunan fungsi kekebalan tubuh dan kadar gula darah yang tidak stabil.

Dampak pada Perekonomian

Pengeluaran berlebihan untuk permainan dapat menyebabkan tekanan keuangan pada individu yang memprioritaskan pembelian permainan daripada pengeluaran penting atau menabung.

Hal ini berkontribusi pada utang pribadi dan ketidakstabilan keuangan serta berdampak pada kesejahteraan ekonomi jangka panjang.

Menghabiskan waktu bermain game dapat menghambat individu untuk mengejar peluang berharga yang dapat meningkatkan prospek ekonomi mereka.

Konsumerisme PlayStation juga berkontribusi pada ketidaksetaraan sosial dan ekonomi. Tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap platform permainan mahal atau versi terbaru, yang dapat menciptakan perbedaan pada partisipasi dan kesenangan.

Tekanan teman sebaya dan norma sosial mendorong seseorang untuk menyesuaikan diri dengan konsumerisme PlayStation yang belum tentu sesuai dengan keadaan ekonomi mereka.

Penggunaan platform PlayStation tidak hanya dapat terpenuhi dengan membeli platform itu saja, ada beberapa keperluan lainnya yang harus dibeli untuk memenuhi minimum dalam memainkan PlayStation.

Beberapa keperluan tersebut adalah game, televisi atau layar, konsol (seperti remote untuk bermain), dan koneksi internet. Keperluan ini harganya juga tidak murah, sehingga membutuhkan keuangan yang tidak sedikit.

Selain itu, didalam platform PlayStation juga terdapat pembelian lain dikenal dengan “in-game purchase” yaitu pembelian dalam yang bisa menggiurkan para konsumen.

Tidak hanya dari pihak PlayStation saja, pihak ketiga yaitu game yang tersedia, juga sering kali memiliki konten ekstra, yang hanya bisa dibuka dengan cara dibeli.

Pembelian ini biasanya dimuat dengan kesepakatan yang dianggap untung, padahal tetap mengharuskan pengeluaran yang banyak.

PlayStation merupakan platform yang menyediakan hiburan dengan beraneka ragam jenis permainan. Platform ini sebenarnya tidak melakukan kesalahan dengan strateginya dalam berusaha atau berbisnis.

Kita sebagai konsumen yang seharusnya dapat mengendalikan mana yang merupakan kebutuhan kita dan mana yang tidak, serta memahami kondisi kesehatan juga perekonomian.

Dalam menghibur diri, kita seharusnya tidak perlu berlebihan dan perlu untuk memahami dampak yang ditimbulkan oleh hiburan tersebut, apalagi menyangkut kesehatan.

Sangat penting untuk mencapai keseimbangan antara menikmati pengalaman PlayStation dan memperhatikan potensi buruknya, yang pada akhirnya mengarah pada budaya permainan yang lebih sehat untuk semua.

Dengan memiliki kesadaran yang tinggi dan memahami konsumerisme serta dampaknya, maka kita tidak akan terjebak oleh dampak buruk yang diakibatkan olehnya. Hal ini mengarah kepada kehidupan yang lebih nyaman di kemudian hari.

 

Penulis: Fatih Azri Al-Hasani
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Mulawarman

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses