Abstrak
Di dalam penelitian ini memiliki tujuan yaitu membahas mengenai adanya peran media sosial sebagai salah satu wadah edukasi dalam mencegah penggunaan narkoba yang sedang marak di kalangan pemuda maupun remaja.
Sebab penyalahgunaan narkoba semakin terus meningjat sehingga hal ini menjadi salah satu ancaman yang sangat serius bagi kesehatan fisik, mental, maupun kehidupan sosial masyarakat, tentunya upaya untuk mencegah kegiatan ini memerlukan adanya suatu pendekatan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, dengan memanfaatkan media sosial.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif secara deskripsi dengan berbasis observasi di mana beberapa akun sosial media akan diteliti, di mana akun yang diteliti ialah akun yang berkaitan dengan kampanye anti narkoba hal ini akan diobservasi untuk menilai efektivitas peran edukatif yang disampaikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosial media berperan penting dalam penyebaran informasi terkait bahaya narkoba melalui konten interaktif seperti video pendek, infografis, dan kampanye yang melibatkan audiens.
Namun, tantangan seperti konsistensi dan kualitas konten masih menjadi kendala yang perlu diatasi agar pesan edukasi dapat lebih efektif.
Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa sosial media memiliki potensi besar untuk menjadi alat edukasi yang efektif dalam upaya pencegahan narkoba, asalkan didukung oleh strategi konten yang tepat dan relevan dengan target audiens.
Kata Kunci: Sosial Media, Edukasi, Pencegahan Narkoba, Kampanye Anti-Narkoba, Generasi Muda.
Abstract
This study aims to discuss the role of social media as a medium for education in preventing drug use that is currently rampant among young people and adolescents.
Because drug abuse continues to increase so that this becomes a very serious threat to the physical, mental and social health of society, of course efforts to prevent this activity require an approach that is relevant to daily life, by utilizing social media.
This study uses a qualitative method in a descriptive manner based on observation where several social media accounts will be studied where the accounts studied are accounts related to anti-drug campaigns, this will be observed to assess the effectiveness of the educational messages delivered.
The results of the study show that social media plays an important role in disseminating information related to the dangers of drugs through interactive content such as short videos, infographics, and campaigns that involve the audience.
However, challenges such as consistency and quality of content are still obstacles that need to be overcome so that educational messages can be more effective. Overall, this study concludes that social media has great potential to be an effective educational tool in drug prevention efforts, as long as it is supported by the right content strategy and is relevant to the target audience.
Keywords: Social Media, Education, Drug Prevention, Anti-Drug Campaign, Young Generation.
Baca Juga:Â Stigma Sosial terhadap Mantan Pengguna Narkoba
I. Pendahuluan
Adanya suatu kegiatan di dalam penggunaan narkoba ini sendiri sudah banyak beredar di kalangan masyarakat khususnya kalangan generasi muda yang di mana mereka adalah salah satu pengguna narkoba terbanyak yang ada di kalangan masyarakat.
Narkoba tentu menjadi salah satu tantangan yang sangat serius yang perlu dihadapi oleh berbagai negara termasuk juga di Indonesia, sebab adanya penggunaan narkoba ini sendiri memberikan adanya suatu pengaruh yang berdampak pada kesehatan fisik maupun mental seseorang tak hanya itu hal ini juga mampu mempengaruhi adanya kegitan di dalam aspek sosisl, ekonomi, dan juga keamanan.
Adanya penggunaan narkoba yang disalahgunakan tentu bisa mengakibatkan rusaknya suatu tatanan di dalam kehidupan sosial dan juga keluarga.
Pemerintah, lembaga pendidikan, maupun elemen masyarakat ini berupaya untuk melakukan adanya suatu tindakan di dalam pencegahan dan juga penyebaran narkoba yang sangat sulit untuk diatasi sehingga menjadi suatu ancaman bagi mereka (Hasanah, 2021).
Era saat ini ialah era digital yang memanfaatkan teknologi media sosial sebagai salah satu pelengkap kehidupan sehari-hari sebab media sosial sendiri telah berkembang lebih pesat untuk bisa berjejer dengan kehidupan masyarakat.
Adanya pendapat yang dikemukakan oleh ( et al., 2020) bahwasannya penduduk Indonesia ini aktif dengan media sosial, sebanyak 70% masyarakat Indonesia menggunakan media sosial sebagai kegiatan berinteraksi maupun berkomunikasi.
Tak hanya itu media sosial juga digunakan sebagai sarana guna mendapatkan informasi maupun pendidikan. Dari adanya penggunaan media sosial dan juga perkembangan media sosial ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu platform guna untuk kegiatan beredukasi (Rahardaya & Irwansyah, 2021).
Dari media sosial ini tentu saja informasi akan secara mudah dan juga cepat disebarluaskan sebab media sosial ini terdiri dari berbagai macam platform contohnya yaitu Instagram, Facebook, Twitter, TikTok, dan juga Youtube di mana platform-platform ini mampu menjadi alat yang sangat efektif guna menyampaikan adanya pesan sosial secara mudah untuk dapat disebarluaskan, tak hanya itu platform ini juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu bentuk kegiatan berkampanye mengenai kesehatan, pencegahan penyakit, atau bahkan adanya kegiatan pemberantasan narkoba.
Dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan juga penggunaan format konten secara menarik mulai dari video, gambar, maupun infografis, tentu media sosial akan memiliki potensi yang sangat besar guna penyampaian pesan positif dengan jangkauan untuk berbagai kalangan (Fadilla Irman et al., 2015).
Namun tentu saja adanya penggunaan media sosial ini juga memiliki risiko di mana media sosial bisa berpengaruh atas perilaku negatif terkait dengan penyebaran informasi palsu terkait dengan narkoba maupun gaya hidup bebas.
Sehingga penting untuk mengoptimalkan adanya penggunaan media sosial guna mendukung edukasi maupun mencegah adanya penggunaan narkoba yang di mana langkah-langkah ini bisa dilakukan oleh individu maupun keluarga (Aulia et al., 2023).
Pemanfaatan media sosial guna sebagai edukasi maupun pencegahan penggunaan narkoba juga memungkinkan untuk dapat berinteraksi secara langsung antar penyedia informasi dengan pengguna, sebab komunikasi dua arah gentu akan memberikan ruang bagi audiens untuk bertanya, mengajak diskusi dan juga mendapat klarifikasi mengenai narkoba.
Sehingga memanfaatkan media sosial sebagai sarana edukasi sangat relevan di dalam pertengahan maraknya kasus narkoba di kalangan remaja. Dengan penggunaan strategi komunikasi yang tepat dan juga memanfaatkan konten sesuai dengan target dan kebutuhan audiens maka media sosial bisa menjadi alat dalam penyampaian pesan terkait pencegahan narkoba.
Sehingga hal ini membahas mengenai adanya peran penting di media sosial sebagai salah satu wadah edukasi untuk mencegah penggunaan narkoba sebab hal ini tidak hanya memahami sejauh mana pengaruh media sosial terhadap perilaku masyarakat namun juga untuk mengidentifikasi adanya cara terbaik dalam merancang kampanye anti-narkoba secara efektif dan juga berkelanjutan, sehingga penelitian ini dapat memberi kontribusi untuk upaya pengurangan narkoba (Laukon et al., 2024).
II. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan adanya penelitian secara kualitatif deskriptif di mana dalam metode ini digunakan untuk menggali secara mendalam terkait dengan adanya peran sosial media guna sebagai salah satu sarana edukasi maupun pencegahan penggunaan narkoba.
Penelitain ini akan melakukan adanya observasi terhadap akun-akun sosial media yang aktif dalam memberikan informasi maupun edukasi mengenai bahaya narkoba. Untuk pengamatan yang dilakukan meliputi pesan dan cara interkasi mereka dalam menggunakan media sosial.
Sehingga metode penelitian ini digunakan sebagai pemahaman terkait bagaimana sosial media ini dimanfaatkan secara efektif dan mampu memberi edukasi terkait penyalahgunaan penggunaan narkoba.
Baca Juga:Â Positif! Selebgram Chandrika Chika Jadi Tersangka Kasus Narkoba dan Terancam 4 Tahun Penjara
III. Hasil Penelitian
1. Efektivitas Pesan Edukatif dalam Konten Sosial Media
Setelah dilakukannya observasi terhadap beberapa akun media sosial yang fokus mengenai adanya konten terkait dengan bahaya narkoba yang disajikan secara interaktif sekaligus mudah untuk dipahami terlihat bahwasanya sebagian akun besar banyak sekali memanfaatkan visual yang interaktif dan juga mudah untuk dipahami seperti video pendek atau animasi yang sedang menjelaskan dengan singkat terkait adanya dampak negatif dari narkoba yang mempengaruhi kesehatan fisik, mental, maupun sosial seseorang.
Visual yang digunakan ini tidak hanya terdiri dari informasi yang faktual saja tetapi juga memanfaatkan gaya komunikasi secara relevan kepada target yang mereka tujukan yaitu remaja dan juga pemuda.
Pesan yang ada di dalam media sosial ini berisikan memgenai adanya himbauan secara moral dan juga ajakan untuk bisa menjaga diri maupun lingkungan dari maraknya narkoba.
Kasus yang diambil ialah dari sebuah cerita narasi dari mantan pengguna narkoba yang berhasil kembali kemudian hal ini dimanfaatkan untuk konten di media sosial dan berhasil menarik perhatian banyak masyarakat di mana hal ini ditunjukkan dengan adanya jumlah like yang banyak serta komentar maupun share terhadap konten tersebut. Tetapi pada dasarnya tidak semua konten bisa mendapatkan perhatian yang sama.
2. Interaksi Pengguna terhadap Konten Pencegahan Narkoba
Adanya suatu tingkat interaksi pengguna dari adanya konten mengenai narkoba ini sangat banyak dan juga bervariasi. Akun-akun dengan pengikut yang banyak cenderung lebih banyak mendapatkan interaksi meski bisa dibilang kualitas konten tidak selalu unggul dibanding dengan pengikut yang lebih sedikit.
Dari hal ini juga bisa dilihat bahwasanya komentar yang diberikan oleh mereka banyak sekali yang berisikan dari pengalaman pribadi yang relevan dan sesuai dengan kenyataan hidup mereka yang mereka sampaikan lewat kolom komentar.
Konten dengan penampilan video maupun gambar yang memiliki nilai visual dramatis seperti halnya gambaran efek fisik dari penggunaan narkoba tentu mendapatkan nilai dan presepsi yang emosional dan sangat kuat yang diberikan oleh para audiens.
Dari hal ini terlihat bahwasanya rekasi emosional diakibatkan dari kesalahan penggunanaan pemanfaatan media sosial di mana hal ini menimbulkan adanya perdebatan di dalam kolom komentar yang berisikan mengenai adanya suatu pandangan yang berbeda mengenai narkoba yang mempengaruhi kehidupan mereka atau bahkan seseorang di sekitar lingkungan mereka.
Baca Juga:Â Analisis Behavioralisme: Memahami Perilaku Manusia dalam Konteks Kasus Penggunaan Narkoba di Indonesia
3. Jenis Konten yang Disukai
Setelah dilakukannya berbagai observasi, dapat dilihat bahwasanya jenis konten yang paling disukai dan juga diminati oleh pengguna sosial media interaktif ialah konten yang nemiliki sifat interkatif serta informatif di mana hal ini berupa konten seperti kuis mengenai pengetahuan tentang narkoba, atau konten yang berisikan challenges atau tantangan yang mengajak pengguna untuk membuat video pendek mengenai bahayanya narkoba, serta konten yang berisi mengenai sesi tanya-jawab melibatkan audiens secara langsung dengan fitur live stream sehingga memberikan respons yang lebih positif dari para audiens.
Akun yang secara rutin mengadakan kegiatan interkatif seperti di atas tentu akan memiliki audiens yang lebih setia dan juga aktif untuk terus ikut berpartisipasi sebab halnya apabila konten yang memiliki sifat satu arah dan tidak melibatkan audiens di dalamnya tentu akan lebih sedikit mendapat respon dari audiens sebab hal ini dinilai tidak signifikan.
Setelah dilakukannya kegiatan observasi dari berbagai akun memperlihatkan bahwasanya pendekatan yang lebih diutamakan yaitu memanfaatkan audiens untuk berinteraksi secara langsung berkolaborasi dengan influencer atau bahkan toko idola yang banyak diidamkan oleh kaum muda.
4. Peran Sosial Media dalam Mencegah Penggunaan Narkoba
Dari hal ini dapat dilihat bahwa sosial media memiliki peran penting dalam pencegahan penggunaan narkoba sebagai platform yang memiliki nilai strategis di dalam mencegah penggunaan narkoba.
Media sosial mampu menjangkau akses secara luas dengan jangkauan yang sangat cepat di mana pesan-pesan edukatif yang disebarkan pada berbagai kalangan, khususnya untuk para generasi muda yang lebih banyak menghabiskan waktu mereka di media sosial.
Dengan konten yang kreatif juga edukatif melalui pesan-pesan pencegahan dapat disampaikan dengan cara yang lebih menyenangkan, namun tetap informatif dan juga berdampak.
Tetapi efektivitas sosial media sebagai alat pencegahan narkota sangat bergantung dengan konsistensi maupun kualitas konten yang diunggah, konten yang tidak menarik dan juga tidak relevan dengan kebutuhan audiens maka tentu akan diabaikan begitu saja.
Sehingga hal ini membuat pesan edukatif ini tidak bisa tersampaikan dengan sempurna dan secara optimal. Namun apabila konten yang dibuat mampu mengemas secara menarik maupun interaktif tentu akan memberikan penilaian yang lebih positif.
IV. Penutup
Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya peran sosial media sebagai sarana edukasi dan pencegahan penggunaan narkoba, terutama di kalangan anak muda yang menjadi kelompok paling rentan terpapar.
Dari hasil observasi, terlihat bahwa sosial media menawarkan aksesibilitas dan jangkauan yang luas untuk menyebarkan informasi edukatif.
Dengan memanfaatkan konten yang kreatif dan interaktif, seperti video, infografis, dan cerita inspiratif, kampanye anti-narkoba dapat lebih mudah menarik perhatian serta melibatkan audiens dalam diskusi yang bermakna.
Meskipun demikian, efektivitas kampanye di sosial media tidak terlepas dari tantangan, terutama dalam hal konsistensi dan relevansi konten. Pesan yang disampaikan harus mampu bersaing dengan banyaknya informasi lain yang tersedia di platform sosial media.
Oleh karena itu, penting bagi pengelola kampanye anti-narkoba untuk terus memperbarui pendekatan mereka agar tetap menarik bagi pengguna. Kombinasi antara konten yang informatif, visual yang menarik, serta keterlibatan aktif pengguna melalui format interaktif merupakan kunci keberhasilan dalam menyampaikan pesan pencegahan narkoba.
Baca Juga:Â Penyalahgunaan Narkoba Menyebabkan Dekadensi Moral? Berikut Ulasannya
Secara keseluruhan, sosial media memiliki potensi besar dalam membantu mengurangi penyalahgunaan narkoba dengan cara menyebarkan kesadaran secara lebih luas.
Namun, upaya ini perlu terus dioptimalkan melalui inovasi konten dan kolaborasi dengan berbagai pihak, agar tujuan jangka panjang dalam menciptakan masyarakat yang bebas narkoba dapat tercapai dengan lebih efektif.
Penulis: Vania Sabila Firdausita
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus Surabaya
Editor:Â Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News
Daftar Pustaka
Aulia, B., Putri, S., Wulandari, K. A., Nur, H., Ermaya, L., Ajengtiyas, A., Mashuri, S., Ekonomi, F., Upn, B., & Jakarta, V. (2023). Pentingnya Sosialisasi Gerakan Anti Narkoba Di Kalangan Remaja. Jurnal Bela Negara, 1(1), 63–75. https://ejournal.upnvj.ac.id/jbn/article/view/5218
Fadilla Irman, R., Yuliastrin, A., Vebrianto, R., Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, P., & Sains dan Teknologi Universitas Terbuka, F. (2015). Muallimuna: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Pengaruh Komik Online Berbasis Media Sosial Untuk Sosialisasi Anti Narkoba Terhadap Karakter Siswa Sekolah Dasar. Terbit Sejak, 8(2), 42–51. https://doi.org/10.31602/muallimuna.v8i1.
Hasanah, U. (2021). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Di Kalangan Generasi Millenial Untuk Membendung Diri Dari Dampak Negatif Revolusi Indutri 4.0. Pedagogy : Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 8(1), 52–59. https://doi.org/10.51747/jp.v8i1.705
Laukon, D. R., Fadila, L., Edhisty, N. R., Solihat, Z. H., & Hamidah, S. (2024). Prostitusi Daring : Antara Kemajuan Teknologi dan Dampak Sosial. SOSMANIORA (Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora), 3(2), 153–158. https://doi.org/10.55123/sosmaniora.v3i2.3467
Rahardaya, A. K., & Irwansyah, I. (2021). Studi Literatur Penggunaan Media Sosial Tiktok Sebagai Sarana Literasi Digital Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis, 3(2), 308–319. https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i2.248
Triyono, A., & Marhuda, N. K. (2020). Studi Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Media Sosial Instagram @dakwah_tauhid. Jurnal Interaksi : Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1), 50–67. https://doi.org/10.30596/interaksi.v4i1.3944