Halo Sobat Mahasiswa di seluruh Indonesia ! Apa kabar ? Semoga dalam keadaan sehat ya…
Saat ini Indonesia masih dilanda pandemi. Hampir seluruh wilayah Indonesia terdapat kasus Covid-19 dan di setiap daerah terus mengalami peningkatan . Covid-19 adalah penyakit menular akibat adanya virus SARS-COV2 yang menyerang tubuh melalui tetesan kecil atau droplets. Virus ini bisa mengakibatkan gangguan pernapasan, infeksi paru-paru bahkan kematian.
Pelaksanaan perkuliahan daring diberlakukan seiring dengan menyebarnya wabah virus Covid-19 ini. Penerapan perkuliahan daring ini tentu menuntut kesiapan berbagai pihak terutama mahasiswa dalam melaksanakan kebijakan ini. Kebijakan perkuliahan daring dimulai sejak bulan Maret 2020 lalu. Bagi mahasiswa kebijakan ini merupakan alternatif sistem perkuliahan yang tidak mengharuskan mereka untuk hadir di dalam kelas karena protokol kesehatan yang dirasa cukup sulit dan ketat untuk diterapkan dalam perkuliahan tatap muka.
Baca Juga: Jatuh Bangun Sekolah Online di Masa Pandemi Covid-19
Menyesuaikan kebijakan perkuliahan daring tersebut teknis yang digunakan mengacu pada platform online seperti Google Classroom, video conference, Zoom, WhatsApp, Google Meet maupun aplikasi lain yang disediakan perguruan tinggi. Penyampaian materi dan tugas-tugas mandiri melalui daring menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk memiliki kemandirian dan aktif dalam pembelajaran.
Mahasiswa memiliki berbagai problematika dalam menjawab tantangan perkuliahan daring di antaranya masih terbatasnya sinyal internet di beberapa daerah yang menghambat proses perkuliahan, selain itu mahasiswa merasa kurang memahami materi yang disampaikan dosen secara virtual ditambah dengan kenyataan yang tidak liburnya perkuliahan saat tanggal merah. Kuliah praktik yang dilaksanakan secara daring juga kurang bisa diterapkan dari rumah karena keterbatasan peralatan dan sampel percobaan.
Perkuliahan yang terbatas pada media membuat mahasiswa merasa malas, saya sendiri pun juga merasakannya. Tidak jarang mahasiswa yang masih tidur saat kelas pagi, bahkan hanya absen saja tanpa menyimak materi yang disampaikan. Banyak mahasiswa yang beralih bermain media sosial ketika perkuliahan sedang berlangsung. Karakter mahasiswa sebagai manusia super yang menggambarkan hebatnya mereka perlahan menjauh seiring merosotnya pendidikan dan moralitas. Kalimat “baik pak/bu, terima kasih” seakan-akan itulah yang kita dapatkan dari membayar uang kuliah tiap semesternya.
Baca Juga: Online Learning Tak Kunjung Usai, Apa Saja Tantangan Mahasiswa Saat Menjalaninya?
Dalam kondisi dan keterbatasan yang ada perkuliahan harus terus berjalan. Untuk menghilangkan rasa jenuh dengan situasi seperti ini dan fokus dalam perkuliahan ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh mahasiswa :
1. Mengatur pola hidup sehat
Sebelum perkuliahan dimulai baiknya kamu sudah mandi atau cuci muka supaya lebih fresh, luangkan waktu untuk sarapan pagi atau makan agar berkonsentrasi secara penuh. Mengatur waktu yang cukup dan menghindari begadang hingga larut malam. Bangun lebih pagi untuk olah raga kecil ataupun mengerjakan tugas.
2. Mencari ruang belajar yang nyaman
Ruang belajar yang tenang dan nyaman dapat meningkatkan konsentrasi mahasiswa dalam menerima materi perkuliahan. Menjauhkan diri dari tempat tidur agar tidak terpengaruhi untuk rebahan di kasur.
3. Membuat jadwal perkuliahan dan tugas
Dengan adanya jadwal perkuliahan dan tugas yang sudah tersusun membuat kita tidak lupa perkuliahan, lebih terarah dalam mengerjakan tugas. Tidak jarang keluarga juga membutuhkan bantuan kita dalam aktivitas rumah tangga, dari jadwal tersebut kita dapat membagi waktu untuk membantu keluarga di sela-sela perkuliahan.
4. Membuat catatan materi
Kesulitan dalam memahami materi perkuliahan sering menjadi permasalahan bagi mahasiswa. Mencatat materi membantu kamu dalam memahami materi dari catatan yang dibuat dengan bahasa sendiri. Bagian yang belum dimengerti bisa ditanyakan pada sesi tanya jawab yang disediakan oleh dosen.
5. Meluangkan waktu untuk refreshing
Bersantai sejenak di rumah bisa dijadikan alternatif aktivitas untuk menghilangkan rasa jenuh saat kuliah. Menonton film, memasak atau bermain game juga bisa dilakukan di rumah agar tidak mudah stress.
Baca Juga: Semiotika Teknologi dalam Pembelajaran Online
Kuliah daring di tengah pandemi covid-19 memang dirasa tidak efektif dan lebih sulit dari bisanya. Mahasiswa dan dosen harus bisa beradaptasi dengan kondisi saat ini. Jangan jadikan alasan tersebut mematahkan semangat belajar kita, terus berjuang demi menggapai impian masa depan dan membahagiakan kedua orang tua. Doa orang tersayang akan selalu menyertai langkah kita. Semoga pandemi ini segera berakhir dan kita sebagai mahasiswa dapat kembali merasakan suasana kampus yang sangat kita rindukan.
Rahma Galuh Pangestuti
Mahasiswa Manajemen Administrasi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Editor: Diana Pratiwi