Langkah Cerdas Mahasiswa IPB dalam Pengolahan Limbah Pertanian menjadi Pupuk Kompos Organik bagi Pertanian Desa Sukamaju, Kabupaten Bandung

Kegiatan Mahasiswa IPB dalam Pengolahan Limbah Pertanian
Kegiatan Mahasiswa IPB dalam Pengolahan Limbah Pertanian (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Potensi pertanian yang besar dimiliki oleh Desa Sukamaju, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, mulai dari pertanian sawi, bawang merah, kopi dan padi. Akan tetapi terdapat tantangan yang serius dalam pertanian di Desa Sukamaju yaitu pengelolaan limbah pertanian.

Banyak sekali sisa dari hasil panen yang akhirnya menjadi limbah, seperti daun dari bawang merah dan sisa dari panen sawi.

Maka dari itu, untuk mengatasi masalah limbah pertanian yang dihadapi oleh petani di Desa Sukamaju, mahasiswa KKN IPB mengusung program Pelepah Kompos di mana mengubah limbah pertanian dan organik menjadi pupuk kompos. Program ini tidak hanya memberikan solusi praktis untuk masalah limbah tetapi juga menciptakan dampak positif yang luas bagi masyarakat.

Bacaan Lainnya

Terdapat sekitar 25.000 jiwa yang tinggal di Desa Sukamaju disertai dengan keadaan geografi yang didominasi oleh sektor pertanian. Sehingga 70% masyarakat di Desa Sukamaju bekerja sebagai petani.

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa sisa-sisa hasil pertanian menjadi fokus permasalahan utama di Desa Sukamaju. Contohnya adalah limbah daun hasil panen bawang merah, limbah ini jika dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, penumpukan sampah, dan masalah kesehatan.

Program Pelepah Kompos (Penyuluhan Pengolahan Limbah Pertanian menjadi Pupuk Kompos) yang diusung oleh mahasiswa KKN IPB bertujuan untuk mengatasi masalah limbah organik dengan cara yang inovatif serta ramah lingkungan.

Fokus utama dari program ini adalah mengubah sisa-sisa hasil pertanian dan limbah organik lainnya, seperti sisa hasil panen sawi, sisa hasil panen bawang merah dan juga limbah organik rumah tangga menjadi kompos berkualitas yang dapat meningkatkan kesuburan tanah.

Baca juga: Mahasiswa IPB University Luncurkan Tong Karbonisasi, Pengolahan Limbah Hasil Pertanian Ramah Lingkungan Desa Cimayang

Dengan teknik pengolahan limbah yang tepat, Desa Sukamaju tidak hanya mengurangi masalah pencemaran lingkungan saja tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi pertanian.

Program ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN IPB dengan dukungan dari Prof. Dr. Ir. Arief Sabdo Yuwono, M.Sc. seorang pakar di bidang pertanian dan pengolahan limbah organik. Kegiatan ini tidak hanya mengedepankan teori saja tetapi juga dengan praktik langsung.

Praktik langsung pembuatan pupuk kompos ini memungkinkan petani untuk belajar secara langsung dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh.

Program Pelepah Kompos dimulai dengan pemaparan materi mengenai pemilahan sampah, baik yang organik dan anorganik. Selanjutnya pemaparan mengenai pengenalan kompos dan manfaatnya bagi pertanian.

Prof Arief dan tim mahasiswa menjelaskan bagaimana proses pemilahan sampah untuk pembuatan pupuk kompos ini. Pembuatan pupuk kompos menjadikan pengolahan sampah menjadi low maintenance karena mudah dibuat dan bahan bakunya berasal dari lingkungan sekitar.

Setelah sesi pemaparan teori, pelatihan berlanjut ke tahap praktik langsung. Para petani turun ke lapang untuk memperhatikan dan membantu secara langsung pembuatan pupuk kompos. Proses ini melibatkan beberapa langkah penting:

1. Pengumpulan Bahan Baku:

Mahasiswa KKN IPB dan mahasiswa mengumpulkan limbah organik baik dari limbah pertanian maupun limbah rumah tangga. Pemilahan bahan organik dari bahan non-organik adalah langkah awal yang penting untuk memastikan kualitas kompos yang dihasilkan.

Selain bahan organik ada bahan lainnya yang diperlukan untuk menyempurnakan pupuk kompos seperti dedak, kotoran hewan, Bio activator (EM4), dan cairan gula merah..

2. Pencacahan dan Penyusuan:

Bahan-bahan yang telah dikumpulkan dicacah menjadi bagian-bagian kecil. Pencacahan ini mempermudah proses dekomposisi dan memastikan bahwa bahan-bahan organik terurai dengan merata.

Kemudian, bahan bahan ini disusun dalam tumpukan kompos dimulai dari bahan limbah organik, kotoran hewan, dedak, Bio activator (EM4) dan cairan gula merah.

3. Perawatan Pupuk Kompos:

Setelah penyusunan dan penuangan semua bahan-bahan, pupuk kompos perlu dilakukan pengadukan secara berkala untuk mempercepat proses dekomposisi. Pupuk kompos perlu diperhatikan secara berkala; setiap minggunya harus ditambahkan kembali bioaktivator untuk memperbanyak bakteri pengurai.

Dalam segi lingkungan maupun ekonomi, program pelepah kompos sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Sukamaju.

1. Mengurangi Masalah Limbah Organik:

Untuk mengurangi permasalahan dari limbah organik menjadi kompos,  dengan pengelolaan yang efektif dapat mengurangi penumpukan sampah serta pencemaran lingkungan desa. Sehingga akan mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.

2. Meningkatkan Kesuburan Tanah:

Limbah organik yang mengandung nutrisi penting  lalu diolah menjadi kompos, akan sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh tanaman. Pertanian yang menggunakan kompos dapat meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan hasil panen. Hal ini sangat penting bagi petani di desa sukamaju, yang mengandalkan pertanian sebagai sumber utama pendapatan masyarakat.

3. Pemahaman dan Pemberdayaan Petani:

Pemahaman yang baik bagi petani sangat dibutuhkan dalam pengelolaan limbah dan manfaat kompos. Keterlibatan petani secara langsung dalam program ini dapat memberikan manfaat signifikan seperti keterampilan baru yang nantinya dapat diterapkan secara mandiri dan tentunya akan berdampak pada lingkungan yang berhasil mengurangi limbah organik serta peningkatan hasil pertanian.

4. Kolaborasi Mahasiswa:

Dengan terselenggaranya kegiatan seperti, merupakan langkah baik bagi mahasiswa. Sebab mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari untuk direalisasikan dalam masyarakat. Kolaborasi yang tercipta antara mahasiswa dan masyarakat dapat menciptakan pengalaman yang berharga.Karena akan terciptanya interaksi komunikasi, kerja sama tim, dan tentunya jiwa kepemimpinan.

Baca juga: Efektivitas Daur Ulang Kulit Jagung terhadap Limbah Pertanian dengan Teknik Pulverisasi

Dalam aspek keberhasilan kegiatan Pelepah Kompos. Tak dapat dipungkiri hal ini tercipta karena adanya sinergi antara mahasiswa, petani dan pakar IPB Prof Arief Sabdo Yuwono.

Sehingga sangat memungkinkan hal ini dapat memberikan peran implementasi dalam teknik pengelolaan limbah yang efektif, dan dapat memberikan solusi bagi masalah lingkungan dan pertanian pada Desa Sukamaju.

Chandra Maulana Fauzi selaku Koordinator Desa KKN-T Inovasi IPB mengungkapkan, dengan telah terlaksananya program Pelepah Kompos di Desa Sukamaju diharapkan tidak hanya berhasil mengatasi masalah limbah. Namun dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.

Tantangan dan masalah lingkungan serta sosial dapat teratasi dengan teknik bermanfaat dan berkelanjutan. Tak hanya itu, Desa Sukamaju dapat menjadi role model bagi desa lain dalam menciptakan masa depan pertanian yang lebih hijau dan berkelanjutan

Peran aktif mahasiswa IPB University dalam setiap alur program kerja, dari pelatihan hingga praktik langsung direspon dengan antusias oleh para petani.

Koordinasi yang baik telah dilakukan antara mahasiswa dan petani untuk memastikan cara yang dilakukan tepat sehingga dapat diterapkan dengan benar serta memberikan dukungan penyuluhan yang diperlukan.

Masukan dan saran dari Prof Arif juga sangat membantu dalam memecahkan masalah limbah pertanian dan peningkatan kualitas tanah pertanian yang bermanfaat langsung bagi para petani di Desa Sukamaju.

 

Penulis: KKNT IPB SUKAMAJU

  1. Chandra Maulana Fauzi
  2. I Putu Aditya Warman
  3. Faiqotul Himmah
  4. Rizky Putra Ramadhan Pribadi
  5. Nadhira Runa Martiza
  6. Ni Ketut Dela Yanti
  7. Utami Tri Rahayu
  8. Aliyya Najla Syaharani

Mahasiswa IPB University

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI