Efektivitas Daur Ulang Kulit Jagung terhadap Limbah Pertanian dengan Teknik Pulverisasi

Kulit Jagung
Sumber: istockphoto.

Abstrak

Permintaan kertas di Indonesia meningkat secara signifikan, yang tidak hanya berdampak pada industri kertas tetapi juga menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan seperti pohon tumbang, sampah, pencemaran udara, dan pencemaran udara.

Limbah pertanian seperti kulit jagung dan tongkol jagung mempunyai potensi sebagai bahan baku pembuatan kertas, namun pemanfaatannya belum optimal.

Teknik Pulverisasi atau disebut juga teknik penghalusan dapat digunakan untuk mengubah partikel besar menjadi partikel lebih halus sehingga lebih nyaman digunakan. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan limbah pertanian dan mengurangi dampak negatif industri kertas terhadap lingkungan.

Bacaan Lainnya

Kata Kunci: Kertas, Limbah Pertanian, Pulverisasi.

Abstract

The demand for paper in Indonesia is increasing significantly, which not only impacts the paper industry but also causes various environmental problems such as fallen trees, garbage, air pollution, and air pollution.

Agricultural wastes such as corn husk and corn cob have potential as raw materials for papermaking, but their utilization is not optimal. Pulverization techniques can be used to convert large particles into finer particles that are more convenient to use.

Therefore, it is important to increase the efficiency of agricultural waste utilization and reduce the negative impact of the paper industry on the environment.

Keywords: Paper, Agricultural Waste, Pulverization.

1. Pendahuluan

Dengan berkembang pesatnya dunia pendidikan tidak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan kertas baik dalam negeri maupun dunia naik secara signifikan.

Menurut Achmad (2022) jika kebutuhan kertas terus-menerus mengalami kenaikan akan mendorong produksi industri kertas, pengelolaan yang tidak baik pasti menimbulkan masalah untuk lingkungan seperti penggundulan hutan, limbah, atau sampah produksi baik air maupun udara yang sangat berdampak buruk bagi kondisi alam.

Pengelolaan limbah pertanian yang buruk pasti menimbulkan masalah bagi lingkungan di sekitarnya. Menurut Roberto (2019) limbah pertanian adalah buangan hasil dari pengolahan utama suatu pertanian baik itu akar, batang, daun, dan lain-lain, yang hasilnya tidak digunakan kembali.

Indonesia adalah negara tropis yang subur, dan mayoritas masyarakatnya adalah bekerja sebagai petani, oleh sebab itu limbah pertanian juga pastinya banyak jika tidak diolah untuk menjadi suatu produk yang bermanfaat. Jagung merupakan salah satu limbah pertanian di Indonesia yang terbesar.

Menurut Fitri (2019) limbah jagung khususnya kulit jagung sudah telah lama dimanfaatkan masyarakat untuk pakan ternak saja, namun jika hanya digunakan sebagai pakan ternak saja itu pemanfaatannya belum maksimal karena hanya menggunakan sedikit saja dari limbah jagung.

Baca Juga: Genjot Produksi Padi dan Jagung Nasional, Kementan Siapkan SDM Unggul

Sedangkan kulit jagung mempunyai nilai ekonomi yang masih rendah dan pengelolaan yang salah akan menimbulkan pencemaran seperti dibakar. Maka dari itu perlu upaya agar kulit jagung ini memiliki daya jual yang baik, cara yang termudah adalah digunakan sebagai bahan dasar kertas.

Dalam mengupayakan pengolahan kulit jagung, salah satu teknik yang digunakan adalah pulverisasi. Menurut Erick (2023) pulverisasi adalah suatu proses di mana menghaluskan sebuah partikel-partikel besar menjadi sebuah partikel yang halus guna mempermudah pengolahan bahan tersebut.

Dalam sektor industri pembuatan kertas, teknik ini sering digunakan untuk mendapatkan kualitas fisik kertas yang sesuai seperti tingkat kehalusannya. Teknik pulverisasi ini menggunakan beberapa bahan kimia seperti pewarna dan NaOH sebagai pemecah kandungan lignin agar selulosa yang didapatkan sesuai.

2. Pembahasan

A. Dampak Positif Pengolahan Limbah Pertanian Kulit Jagung

– Ekonomi Sirkular

Menurut Indah (2021) ekonomi sirkular adalah dimana kita mengolah bahan yang masih bisa diolah kembali (Kurangi, Gunakan Kembali, Daur Ulang, Ganti, Perbaiki) sehingga yang awalnya limbah dapat diproduksi kembali sebagai bentuk mengurangi limbah yang berbahaya bagi lingkungan dan menciptakan produk baru.

Penggunaan kulit jagung yang umum nya hanya dibuang dan dianggap limbah jika diproses lebih lanjut sebagai kertas maka akan menghasilkan suatu produk baru yang mempunyai nilai ekonomis yang baik dan mempunyai karakteristik tersendiri.

– Keberlanjutan

Menurut Rofi (2021) berkelanjutan harus dikaitkan dengan pemanfaatan sumber daya alam sekitar agar pengelolaannya berkelanjutan, termasuk upaya menjaga kelestarian sumber daya alam untuk generasi yang akan datang.

Pohon sekarang menjadi bahan utama pembuatan kertas, jika ini terus dibiarkan akan berakibat buruk bagi ekosistem alam di Indonesia.

Perlu pengelolaan alam dan pemanfaatan sumber daya lain. Salah satu sumber daya alam adalah kulit jagung yang bisa digunakan sebagai bahan kertas agar bisa mengurangi dominasi pohon sebagai bahan dasar kertas.

Baca Juga: Samarinda Kembangkan Jagung Pipil sebagai Alternatif Pangan Lokal

– Inovasi Teknologi

Menurut Ana (2021) perkembangan zaman merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Kemajuan dan modernisasi teknologi berjalan beriringan dengan kemajuan ilmu pengetahuan  Dengan berkembang pesatnya teknologi saat ini, kita mampu mendapatkan berbagai informasi yang luas.

Hal ini dapat dilakukan dengan menginovasikan dan menyebarluaskan informasi bahwa kulit jagung mampu digunakan sebagai bahan pembuatan kertas yang memiliki karakteristik unik di dalamnya. Inovasi ini juga mampu mendorong masyarakat untuk mengelola limbah pertanian mereka.

– Manajemen Limbah

Menurut Nindy (2022) pengendalian pencemaran mengacu pada semua aspek pengelolaan sampah, termasuk identifikasi sumber sampah, konsentrasi polutan dalam sampah, jenis polutan, dan tingkat serta besarnya bahaya pencemaran yang mungkin ditimbulkan.

Limbah pertanian khususnya jagung seringkali pengelolaanya tidak sesuai seperti dibakar sehingga menimbulkan polutan yang mencemari udara. Pengelolaan limbah kulit jagung saat ini kebanyakan dijadikan pakan alternatif ternak saja sehingga masih menghasilkan limbah yang cukup banyak.

Pengelolaan kertas kulit jagung ini mampu mengurangi dampak negatif bagi lingkungan seperti polutan dan dampak terburuknya jika tidak dikelola dengan baik bisa menyebabkan banjir.

– Ekologi Pertanian

Menurut Rachma (2020) ekologi pertanian harus berfungsi sebagai bagian dari ekosistem yang lebih luas dan menjaga keseimbangan dan keamanan ekologi. Menurut prinsip ini, produksi pertanian harus didasarkan pada proses ekologis dan daur ulang, termasuk penggunaan bahan organik, pengelolaan udara, dan penggunaan energi yang efisien.

Saat ini pengelolaan limbah jagung hanya digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk organic namun masih menyisakan limbah yang cukup banyak sehingga masyarakat membakar limbah jagung tersebut untuk mengurangi limbah yang tidak terpakai.

Jika ini dibiarkan akan berdampak buruk terhadap kondisi tanah yang akan kehilangan unsur hara nya. Pengelolaan kertas kulit jagung ini berupaya agar mampu mengurangi dampak buruk ekologi pertanian.

Baca Juga: Cara Membangun Bisnis Bunga Hiasan dari Kulit Jagung

B. Sifat, Karakteristik dan Potensi Kulit Jagung

Menurut Yuniken (2021) komposisi kimia yang dimiliki oleh kulit jagung adalah abu 5,09% alkohol sikloheksana 4,57%, selulosa 44,08%, lignin 15%. Selulosa adalah bahan penting dalam pembuatan kertas. Jenis selulosa yang digunakan dan proses pembuatannya menentukan kualitas dan sifat kertas yang dihasilkan. Kulit jagung memiliki selulosa yang baik jika digunakan sebagai bahan pembuatan kertas.

Menurut Wahyu (2023) Sifat fisik serat kulit jagung ini adalah densitas 0,6g/cm3 hingga 1,25g/cm3, kemampuan serap air 0,7% hingga 3,55%, dan kadar air yang terkandung 0,89% hingga 4,33%. Sehingga kulit jagung dengan karakteristik tersebut memiliki ciri khas tersendiri di dalamnya.

Kertas yang dibuat dari kulit jagung memiliki tekstur yang lumayan kasar dan terlihat serat didalam nya, oleh karena itu menghasilkan tekstur tidak merata.

Hal ini memberikan nilai estetika yang lebih dibandingkan kertas pada umumnya. Kertas yang dibuat dari kulit jagung ini memiliki kekuatan sobek yang lebih tinggi dan tahan cukup lama terhadap air.

Indonesia memiliki lahan pertanian yang sangat luas. Salah satu komoditas terbesar di Indonesia dan dunia adalah jagung, oleh karena itu limbah jagung sangat banyak pengelolaan yang buruk dan salah akan berdampak besar untuk lingkungan alam.

Fahmy (2023) mengatakan bahwa limbah kulit jagung hanya dianggap limbah yang tidak memiliki manfaat ekonomi yang baik, sehingga masyarakat sering mengabaikan dan tidak mengetahui potensi ekonomi di dalamnya.

Sejalan dengan pendapat Nasrul (2020) dengan meningkatnya produksi jagung pasti berpengaruh dengan jumlah limbah jagung yang pasti menimbulkan peningkatan secara signifikan.

Banyaknya limbah jagung khususnya kulit jagung akan berdampak munculnya limbah padat yang berserakan di beberapa tempat dan mengakibatkan terganggunya pandangan masyarakat, jika pengelolaan limbah ini tidak benar seperti dibakar berdampak tercemarnya lingkungan sekitar.

Dengan banyaknya limbah kulit jagung pengelolaan limbah ini menjadi sebuah kertas akan membantu mengurangi limbah pertanian dan mampu menumbuhkan nilai ekonomi di masyarakat. Diharapkan masyarakat bisa memaksimalkan potensi kertas dari kulit jagung ini.

Baca Juga: Kementerian Pertanian Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung 2024

C. Proses Pulverisasi dan Hasil yang Diperoleh

Sistem proses pembuatan kertas kulit jagung dengan pulverisasi

Hermawati (2022) Menjelaskan beberapa langkah yang harus anda lakukan dan persiapkan untuk melakukan proses pengolahan kertas dengan metode pulverisasi/ penghalusan.

  1. Cuci bersih limbah kulit jagung lalu keringkan;
  2. Setelah kering haluskan kulit jagung dengan alat/mesin penghalus;
  3. Hidupkanlah pemanas, lalu masaklah bahan baku dan berilah larutan Natrium Hidroksida (NaOH) umtuk variasi waktu pemasakan bisa 30, 45 sampai 60 menit;
  4. Kemudian saringlah untuk memisahkan pulp dan pelarut. Kemudian pulp dibersihkan dengan aquades hingga filtrat;
  5. Kemudian tumbuk lalu dikeringkan dan ditimbang, hitunglah % pulpnya;
  6. Hancurkan halus kemudian dicetak. Anda bisa memberikan warna sesuai selera. Pulp bisa kamu cetak pada cetakan fiber dengan ukuran 21 x 29,7 cm;
  7. Setelah itu keringkan sehingga diperoleh produk kertas.

D. Hasil

Oktaffi (2019) menerangkan limbah kulit jagung sangat berpotensi untuk kertas kemasan yang ramah lingkungan. Kertas kulit jagung dengan mutu terbaik yaitu pada perbandingan 25% dengan memiliki uji tarik sebesar 14,8 N uji elastisitas 13,33% luas kertas terbiodegradasi 50%. Kertas limbah kulit jagung bisa anda manfaatkan untuk bahan baku kertas kemasan yang ramah lingkungan.

3. Kesimpulan

Kertas kulit jagung memiliki potensi besar untuk menjadi alternatif ramah lingkungan yang berkelanjutan untuk kertas tradisional. Kertas ini terbuat dari bahan alami dan terbarukan, yaitu limbah kulit jagung yang biasanya dibuang atau dibakar.

Beberapa dampak positif penggunaan kertas kulit jagung bagi lingkungan dan masyarakat; penggunaan kertas kulit jagung membantu mengurangi jumlah limbah pertanian yang dibuang atau dibakar, sehingga mengurangi polusi udara dan tanah, produksi kertas kulit jagung memerlukan lebih sedikit energi dan dibandingkan dengan produksi kertas tradisional, penggunaan kertas kulit jagung membantu mengurangi permintaan untuk mash kayu, yang dapat membantu melestarikan hutan, petani dapat memperoleh penghasilan tambahan dengan menjual limbah kulit jagung mereka ke produsen kertas kulit jagung, industri kertas kulit jagung dapat membantu memperkuat komunitas pedesaan dengan menyediakan lapangan kerja dan peluang ekonomi baru.

Baca Juga: Membangun Desa Bersama Mahasiswa Kukerta UNRI: Sosialisasi dan Turut Aksi Bersama Kelompok Tani dalam Penanaman Jagung

Secara keseluruhan, kertas kulit jagung menawarkan solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk produksi kertas. Penggunaan kertas ini dapat memberikan banyak manfaat bagi lingkungan dan masyarakat, terutama di daerah pedesaan di mana banyak limbah kulit jagung yang dihasilkan.

Penulis:

Reno Bagus Firnanda
Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Daftar Pustaka

Arinna, O, M., Mayasari, A,. & Noer. (2019). Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung dan Ampas Tebu Sebagai Kertas Kemasan Ramah Lingkungan. Universitas Hasyim Asy’ari Universitas Hasyim Asy’ari, Jombang. Jurnal Zarah, Vol. 7 No. 2 (2019), Halaman 79-85.

Erick., Rizal., Lukas., Aminatur. (2023). Mesin Penghancur Cangkang Kerang. Universitas Halu Oleo, Kendari. Vol. 8(1) Juni 2023, hal. 10 – 15.

Fahmy, A, F., Faizin, Wahyuningtiyas, F. (2023). Inovasi Pengolahan Limbah Kulit Jagung Dalam Menghasilkan Produk Kerajinan Tangan Berkualitas Di Desa Kalisat. Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, IAIN Ponorogo. Vol. 1, No. 2, Agustus 2023, Hal. 179-186.

Fitri, A, Y, W., Yuniwati. (2021). Pemanfaatan Kulit Jagung Dan Tongkol Jagung (Zea Mays) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kertas Seni Dengan Penambahan Natrium Hidroksida (NaOH)). Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Jurnal Inovasi Proses, Vol 6. No. 2 (September, 2021)

Hermawari, H., Araini, F., Azyzah, N, F. (2022). Pembuatan Kertas Lukis Dari Kulit Jagung Dengan Penambahan NaOH Dan Zat Adiktif Koalin & Tepung Tapioka. Fakultas Teknik, Universitas Bosowa, Makassar. SAINTIS, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2022

Indah, P. (2021). Konsep Dan Implementasi Ekonomi Sirkular Dalam Program Bank Sampah (Studi Kasus: Keberlanjutan Bank Sampah Tanjung). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Pekalongan. Edisi: Vol. 4 No. 1.

Marista, A., Hanifah, U, K., Wafiq, M., Rahma, P, A., Azhar, M, M. (2021). Pengaruh Teknologi Dalam Dunia Pendidikan. Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Vol. 18 No. 2. Juli-Desember 2021.

Nindy, C, E., (2022). Manajemen Dan Pengelolaan Limbah. Bandung: Widina Bhakti Persada.

Rachmadi, W., Hartutuk, T, N. (2023). Optimasi Perlakuan Konsentrasi Dan Waktu Perendaman NaOH Serta Fraksi Volume Pada Komposit Serat Kulit Jagung Terhadap Pengujian Bending Metode Taguchi. Universitas Negeri Surabaya. Jinggo Vol. 2 No. 1 Agustus 2023, Hal. 30-38.

Rachma, N., Syaekhul, A. (2020). Pertanian Organik Sebagai Solusi Pertanian Berkelanjutan Di Era New Normal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Malang. Vol. 1 No. 4, Hal. 328 – 338.

Roberto. (2019). Identifikasi Limbah Pertanian Dan Pemanfaatan Pada Daerah Jonggol-Bogor Timur. Universitas Terbuka.

Wahanisa, R., Eka, S, A. (2021). Konsepsi Asas Kelestarian Dan Keberlanjutan Dalam Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dalam Nilai Pancasila. Bina Hukum Lingkungan. Volume 6, Nomor 1, Oktober 2021.

Yuniken, R., Oktorina, S., Hakim, A. (2021). Pemanfaatan Kulit Jagung Sebagai Bahan Pembuatan Biodegradable Foam. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Jurnal Teknologi Technoscientia Vol. 14 No. 1.

Zaky Achmad, D, S., Sulhan, A, F. (2022). Pengelolaan Sampah Kertas Menjadi Buku Industri Kertas Bisa Mengurangi Sampah Di Indonesia. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Jurnal Mesin Nusantara, Vol. 5, No. 1, Juni 2022, Hal. 41-52.

ZA, Nasrul., Maulinda., Darma, F., Merianta. (2020). Pengaruh Komposisi Briket Biomassa Kulit Jagung Terhadap Karakteristik Briket. Universitas Malikussaleh 24352, Aceh Utara. Jurnal Teknologi Kimia Unimal 9:2 (November 2020) 35 – 42.

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI