Perubahan Iklim: Ancaman Global yang Harus dihindari

Perubahan Iklim
Dokumentasi Kegiatan Mahasiswa (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Perubahan iklim telah menjadi perhatian global yang semakin signifikan, dan ancaman ini tidak hanya sebatas pada satu wilayah atau negara. Dalam beberapa tahun terakhir, bumi telah mengalami perubahan cuaca yang sangat ekstrim, dan aktivitas manusia telah menjadi penyebab utama dari masalah perubahan iklim.

Menurut KKBI perubahan iklim itu merupakan peralihan cuaca yang mencolok yang terjadi di antara dua periode tertentu dari suatu wilayah iklim. Namun, perubahan iklim ini tidak hanya berarti perubahan cuaca yang biasa terjadi di suatu tempat.

Perubahan iklim ini juga berarti perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca yang dapat diidentifikasi menggunakan uji statistic dengan perubahan rata-rata atau variabilitas sifat-sifatnya dan bertahan dalam waktu yang lama, biasanya beberapa dekade atau lebih.

Bacaan Lainnya

Aktivitas manusia telah menjadi penyebab utama dari terjadinya perubahan iklim. Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas menghasilkan emisi gas rumah kaca yang bekerja seperti selimut yang menyelimuti bumi.

Kondisi ini menghasilkan panas matahari dan menikkan suhu. Salah satu contoh emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim adalah karbondioksida dan metana. Emisi gas rumah kaca ini berasal dari penggunaan bensin dalam kendaraan atau batu bara untuk memanaskan gedung.

Perubahan iklim juga memiliki dampak yang sangat signifikan pada kehidupan. Dampak yang bisa dilihat dalam bentuk bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan gelombang panas.

Dampak dari perubahan iklim juga dirasakan pada masyarakat karena berdampak juga pada Kesehatan masyarakat, banyak masyarakat yang mengalami sakit demam tinggi, batuk pilek, dan kekebalan tubuh masyarakat juga berkurang.

Oleh karena itu, untuk mengatasi perubahan iklim ada beberapa cara yang bisa dilakukan seperti dengan menghemat energi, menggunakan transportasi umum untuk mengurangi pemakaian kendaraan pribadi, menggunakan kembali atau mendaur ulang barang-barang atau juga bisa mencoba untuk menanam tanaman disekitar pekarangan rumah.

Baca juga: Menjaga Kesepakatan Indonesia di Perubahan Iklim Dunia Ke-28 Tahun 2023

Salah satu cara inovatif yang dapat berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim adalah melalui program tabulampot, atau tanaman buah dalam pot.

Program tabulampot merupakan  solusi yang bisa ditawarkan untuk membantu menurunkan dampak dari perubahan iklim yang terjadi di RT. 29 Kelurahan Talang Bakung bersama masyarakat sekitar terutama anak anak dengan metode bercocok tanam yang memanfaatkan pot dari barang bekas yang sudah tidak terpakai sebagai media tanam untuk berbagai jenis tanaman buah dan sayur.

Program ini memiliki berbagai manfaat lain yang signifikan dalam upaya mitigasi perubahan iklim sekaligus memberikan edukasi bahwa barang-barang bekas bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna dan berdampak luas bagi kehidupan.

Tabulampot dapat berperan dalam penyerapan karbondioksida, karena tanaman buah dalam pot tetap mampu menjalankan proses fotosintesis seperti halnya tanaman yang ditanam langsung di tanah.

Dengan meningkatnya jumlah tanaman di lingkungan sekitar, kadar karbondioksida di udara dapat dikurangi, yang pada akhirnya membantu mengurangi efek gas rumah kaca. Selain itu, tanaman buah dalam pot juga dapat memberikan suplai oksigen yang lebih banyak ke lingkungan, menciptakan udara yang lebih bersih dan sehat untuk dihirup.

Program tabulampot juga mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan menanam tanaman buah dalam pot, masyarakat diajak untuk lebih sering berinteraksi dengan alam, yang dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.

Selain itu, buah yang dihasilkan dari tambulampot dapat dimanfaatkan sebagau buah-buahan yang dapat dikonsumsi karena mengandung vitamin C yang bagus untuk imunitas tubuh, mengurangi ketergantungan pada buah yang diangkut dari jarak jauh yang biasanya melibatkan emisi karbon yang signifikan dari transportasi.

Lebih jauh lagi, program tabulampot dapat dijadikan sebagai bagian dari program penghijauan kota yang lebih luas. Pemerintah dan komunitas lingkungan dapat bekerja sama untuk mendorong warga menanam tanaman buah dalam pot di halaman rumah, balkon apartemen, atau bahkan di area-area publik seperti taman kota.

Program ini tidak hanya membantu dalam mengurangi emisi karbon tetapi juga dapat meningkatkan estetika kota dan kesejahteraan masyarakat melalui lingkungan yang lebih hijau dan asri.

Secara keseluruhan, program tambulampot adalah solusi praktis dan inovatif yang dapat diimplementasikan oleh berbagai lapisan masyarakat untuk berkontribusi dalam upaya global mengatasi perubahan iklim.

Dengan menggabungkan upaya ini dengan tindakan lain seperti menghemat energi, menggunakan transportasi umum, dan mendaur ulang barang-barang, kita dapat bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

 

Penulis:

  1. Evita Desi Agustini
  2. Gogran Dwi Rayhan
  3. Siti Nurjanah
  4. Vivi Yulianggraini
  5. Aretha Devinia

Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Universitas Jambi

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI