Penggunaan Bahan Kimia yang Benar

Penggunaan Bahan Kimia
Foto: Pexels.com

Taukah anda bahwa sebenarnya kita sangat dekat dengan bahan kimia setiap harinya ? Bahkan menggunakannya setiap hari? Bahan kimia adalah suatu zat atau campuran yang tersusun atas beragam elemen kimiawi. Segala sesuatu yang bisa dihirup, dilihat, maupun disentuh, semua terbuat dan tersusun oleh bahan kimia.

Sejatinya, bahan kimia telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Tanpa kita sadari, apa yang kita konsumsi setiap harinya pun mengandung bahan kimia. Namun, tidak selalu akan berdampak negatif, karena bahan kimia memiliki sifat dan fungsi sesuai dengan kegunaan dan cara pengaplikasiannya.

Pada era modern ini, banyak yang telah menemukan dan cara pengaplikasian bahan kimia dengan benar sehingga dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Ada beberapa bahan kimia yang sering kita manfaatkan fungsinya:

Bacaan Lainnya
DONASI

Asam

Asam merupakan senyawa sederhana yang mengandung ion hidrogen yang sangat reaktif. Untuk mengetahui apakah suatu senyawa memiliki sifat asam atau tidak dapat dilakukan dengan cara mengukur pH, asam memiliki pH di bawah 7. Contoh senyawa asam yang sering kita gunakan adalah asam tartat yang digunakan sebagai cuka pada makanan. Selain itu, ada asam benzoat yang digunakan sebagai bahan pengawet pada industri makanan.

Senyawa ini akan memiliki fungsi yang baik dan tidak berbahaya jika tepat dan tidak berlebihan dalam penggunaan atau pengaplikasiannya. Selain itu, bahan kimia asam akan sangat berbahaya dan beracun pada konsentrasi tinggi. Maka dari itu, perlu pemahaman jika ingin menggunakan senyawa asam. Hal ini dilakukan untuk menghindari dampak negatif dari penggunaan senyawa tersebut.

Polimer

Polimer merupakan suatu makro molekul yang terbentuk dari ratusan bahkan ribuan atom sederhana. Polimer ini biasanya digunakan sebagai bahan pembuat plastik:

  • PETE/PET (1)

Botol plastik jenis ini disarankan hanya digunakan untuk sekali pakai. Hal ini dikarena jika terlalu sering digunakan untuk air panas akan mengakibatkan lapisan polimer botol tersebut meleleh dan mengeluarkan zat karsogenik yang bisa menyebabkan kanker dalam jangka panjang.

  • HDPE (2)

Botol plastik jenis memiliki sifat yang kuat, keras, buram dan tahan pada suhu tinggi. Botol ini salah satu bahan yang aman digunakan kerena kemampuannya mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik dengan makanan dan minuman yang dikemasnya.

  • V/ PVC (3)

Botol jenis ini mengandung DEHA (diethylhydroxylamine) yang berbahaya bagi tubuh, biasanya botol jenis ini akan bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC. DEHA bias lumer pada suhu -15°C.

  • LDPE (4)

Plastik tipe coklat dibuat dari minyak bumi. Biasanya dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol yang lembek.

  • PP (5)

Merupakan bahan plastik yang terbaik dari semua jenisnya terutama untuk tempat makanan dan minuman.

  • PS (6)

Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan ini biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.

  • O/Other (7)

Biasanya digunakan untuk tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang, alat rumah tangga, computer, alat elektronik, dan plastik kemasan.

Sabun/Detergen

Sabun merupakan garam natrium atau garam kalium dari asam lemak, sedangkan detergen adalah natrium alkil hydrogen sulfat. Sifat kedua barang ini dalam air dapat melepaskan sejenis ion yang larut dalam air dan yang tidak larut dalam air. Pada saat mencuci pada pakaian atau piring, campuran sabun atau detergen dengan air akan kontak dengan kotoran (biasanya berupa minyak atau lemak) kemudian bagian detergen atau sabun tersebut akan masuk dan tercampur dengan kotoran dan bagian lainnya akan larut dalam air dan membentuk misel.

Pemutih

Pemutih mengandung bahan kimia yang bersifat mengoksidasi seperti kaporit, kalsium hipoklorit, natrium hipoklorit dan natrium parborat. Bahan ini akan bereaksi atau mengoksidasi kotoran maupun zat pewarna yang akan hilang dan tidak tampak lagi.

Zat Adiktif

Zat aditif pada makanan biasanya digunakan dan dicampurkan pada saat pengolahan makanan untuk meningkatkan cita rasa, memperkaya kandungan gizi, maupun menjaga makanan agar tidak cepat membusuk. Zat aditif sendiri terbagi menjadi dua yaitu zat alami seperti lestin, asam nitrat, dan zat aditif sintetik seperti amil asetat dan asam askorbat.

Senyawa tersebut memiliki peran dalam kegiatan manusia sehari-hari. Namun, untuk beberapa kasus barang tersebut dapat menimbulkan dampak negatif pada manusia, misalnya penggunaan detergen/sabun dan pemutih yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang sensitif. Penggunaan botol maupun kemasan lainnya yang tidak tepat dapat berpengaruh pada kesehatan manusia dengan rentan waktu tertentu dan penggunaan zat aditif yang berlebihan pada makanan maupun minuman dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Berperilaku bijak pada setiap penggunaan suatu benda atau barang adalah salah satu solusinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari dampak dari penggunaan benda/barang yang menunjang kegiatan kita sehari-hari. Namun, akan lebih baik lagi jika menganti hal tersebut dengan benda/barang yang lebih aman dan ramah lingkungan.

Sintha Marsella Utamie
Mahasiswi Institut Teknologi Sumatera

Editor: Diana Intan Pratiwi

Baca juga:
Mencegah Pencemaran Tanah Akibat Aktivitas Rumah Tangga
Bagaimana Dampak Pencemaran Tanah bagi Kesehatan, Ekonomi, Ekosistem di Lingkungan
Pencemaran Tanah: Penanganan dan Bahayanya

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI