Mahasiswa IPB University Ajak Masyarakat Desa Pasireurih Mengelola Sampah Rumah Tangga Menjadi Kompos dalam Kegiatan ‘Green Eurih’

KKN
Dokumentasi kegiatan "Green Eurih" KKNT IPB University bersama warga Desa Pasireurih.

IPB University kembali mengutus para mahasiswanya untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Inovasi. Kelompok mahasiswa KKN-T BOGORKAB 03 yang terdiri dari 10 anggota dan diketuai oleh Gerald Kenneth Raphael Lubis melaksanakan KKN-T selama 40 hari di Desa Pasireurih.

Kelompok ini didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Ibu Lindawati Kartika, S.E., M.Si. mengangkat judul “Pasireurih Digdaya: Inisiatif Pengembangan Desa melalui Program KKN Berkelanjutan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Kelestarian Lingkungan, dan Peningkatan Kesejahteraan.

Pemaparan materi mengenai pemilahan dan pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos di Saung Taman Baca, Desa Pasireurih.

Tim KKN-T BOGORKAB 03 kali ini mengadakan program kerja yang bernama “Green Eurih”. Program ini dipimpin oleh Aditia Sujationo dan Natalie Putri Pastika. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh konsep keberlanjutan “Planet” serta banyaknya sampah yang berserakan di jalan sekitar Desa Pasireurih.

Selain itu, sampah hanya dibakar tanpa dikelola secara mandiri. Hal ini dapat mengurangi nilai estetika lingkungan sekitar, mencemari lingkungan bahkan menimbulkan penyakit.

Bacaan Lainnya

Program ini diawali dengan sosialisasi yaitu edukasi pemilahan sampah berupa pencerdasan definisi sampah, klasifikasi sampah, dampak yang terjadi akibat sampah, cara mengelola sampah, dan bagaimana cara memilah sampah yang dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2024 di Saung Katumbiri, Desa Pasir Eurih.

Warga yang hadir dalam sosialisasi Green Eurih di Saung Taman Baca.

Dokumentasi bersama ibu-ibu PKK dan Pak Kadus Desa Pasireurih.

Baca Juga: Mahasiswa IPB University Wujudkan Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Budikdamber di Desa Pasireurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor

Setelah warga mengetahui sampah dan mengetahui cara memilahnya, kegiatan Green Eurih dilanjutkan dengan praktik cara mengelola sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2024 di tempat yang sama.

Hal pertama yang diperlukan sebelum praktik pembuatan kompos, dibutuhkan sampah rumah tangga seperti sisa dapur. Untuk mendapatkan sampah rumah tangga, tim mengajak warga untuk mengumpulkan sampah. Hal ini bertujuan untuk mengajak warga setempat dalam memilah sampah organik dan anorganik.

Dokumentasi praktik pembuatan pupuk kompos dari sampah rumah tangga.

Proses pembuatan pupuk kompos tidaklah sulit. Bahan-bahan yang dibutuhkan seperti EM4 dan molases juga mudah didapat di toko pertanian. Sampah yang terkumpul, dicacah terlebih dahulu. Sebelum sampah, tanah dimasukkan terlebih dahulu ke dalam ember.

EM4 dan molases dengan perbandingan 1:1 dituang ke dalam botol air dan dicampurkan pada sampah di dalam ember. Setelah itu, sampah ditimbun tanah kembali dan ember ditutup rapat. Proses pembuatan kompos ini membutuhkan waktu selama 1 bulan.

Baca Juga: Seni sebagai Jalan Baru: Program Kreatif Mahasiswa dari IPB University untuk Remaja Tunarungu di SLB N Bogor

Pupuk yang sudah matang nantinya akan berwarna coklat kehitaman, tekstur halus, dan tidak bau busuk. Dari kegiatan tersebut diharapkan dapat menambah wawasan baru kepada masyarakat mengenai cara pengelolaan sampah dan masyarakat menjadi lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.

Penulis: KKN-T IPB Bogor Kab03
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses