Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University melakukan kunjungan ke usaha mikro kecil menengah atau UMKM Kelurahan Kedung Badak yang bertempat di Jalan Cimanggu Barata No. 4, RT.05/RW.03, Kedung Badak, Kec. Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat pada Rabu (15/11/23).
Pada kunjungan ini, Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University menjumpai beberapa UMKM yang bertempat di sekitar Kelurahan Kedung Badak.
UMKM tersebut di antaranya adalah toko kue basah, industri bahan mentah seperti tempe dan kikil, UMKM pembuat apron, UMKM yang menjual parfum dan makanan rumahan seperti kentang mustofa, cimol, cilok goang, dan cireng isi.
Pada saat berkunjung, kami melihat salah satu UMKM yang menjual aneka kue basah tradisional. Kue tersebut diproduksi sendiri oleh pemiliknya. Toko kue ini mejual berbagai macam kue dengan harga murah, yaitu Rp5.000. Dengan harga Rp5.000 pembeli dapat memiliki empat jenis kue basah yang dapat dicampur dengan aneka kue yang lainnya.
Untuk penjualan UMKM tempe ini sudah berlangsung lama, bahkan pemilik memiliki langganan tersendiri di pasar. Bukan hanya memproduksi, tetapi pemilik juga berkontribusi dalam penjualan.
Pasalnya, setiap hari pukul 04.00 WIB pemilik berjualan tempe hasil produksi sendiri ke salah satu pasar di Kedung Badak yaitu Pasar Mawar. Tempe tersebut dijual Rp4.000 untuk ukuran kecil dan Rp8.000 untuk ukuran besar.
UMKM yang memproduksi kikil telah berjalan sejak lama dan saat ini pemilik sudah memiliki langganan tersendiri di pasar. Bahan baku dari kikil ini adalah kulit sapi yang didapatkan dari RPH atau Rumah Potong Hewan.
Setiap hari mereka memproduksi kikil sendiri menggunakan alat yang masih sederhana, yaitu dengan menggunakan kayu bakar untuk merebus kikil dan menggunakan pisau silet untuk mengerik bulu-bulu halus yang masih tersisa di kulit tersebut.
Pembuatan apron atau celemek adalah usaha kecil yang dimiliki oleh salah seorang tokoh masyarakat, yaitu Bapak RW 03 Kelurahan Kedung Badak. Bersama dengan istrinya ia membangun usaha tersebut dan berhasil menjual produknya sampai ke Pulau Kalimantan.
Bukan hanya membuat apron, mereka juga membuat tas belanja untuk produk minuman susu yang terkenal di Indonesia, Susu Mbok Darmi. Dalam sehari mereka bisa menjahit tas belanja lebih dari 400 buah.
Pada UMKM parfum dan makanan rumahan merupakan satu pemilik yang sama. Pemilik baru-baru ini menekuni usaha parfum yang diracik sendiri bersama dengan suaminya. Usaha parfum ini telah tersedia di online shop dengan nama toko Begin Official. Parfum tersebut dijual dengan harga Rp50.000 dengan bonus sampel di dalamnya.
Untuk usaha makanan, pemilik menerapkan sistem pre-order. Sistem pre-order tersebut merupakan sistem pembelian sebelum produk tersebut tersedia. Namun, sistem pre-order yang dibuka oleh pemilik sudah tersebar luas.
Pasalnya, pemilik sering mendapatkan pesanan yang banyak dari para pelanggannya dan pemilik juga sering mengirimkan produk makanannya ke pabrik di sekitar lingkungannya. Harga makanan yang dijual oleh pemilik dibandrol dengan harga yang relatif murah sekitar Rp6.000- Rp12.000.
Dengan adanya kunjungan kami ke UMKM Kelurahan Kedung Badak ini, berharap UMKM Kedung Badak dapat dikenal oleh masyarakat lebih luas lagi, terutama warga sekitar Kelurahan Kedung Badak.
Penulis: Nazwa Aurelia Hermansyah
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media IPB University
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News