Manajemen SDM dan Kesejahteraan Keluarga pada Keluarga dengan Anggota Keluarga Berkebutuhan Khusus di Kota

Berkebutuhan Khusus
Anggota Keluarga Berkebutuhan Khusus

Ringkasan

Manajemen sumber daya manusia pada keluarga yang memiliki anggota berkebutuhan khusus berbeda dengan keluarga pada umumnya. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mereka dalam memanajemen hal tersebut sehingga kesejahteraan keluarga dapat tercapai.

Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dengan metode analisis Miles dan Huberman untuk mengolah data kualitatif.

Hasil observasi menunjukkan bahwa manajemen waktu serta manajemen keputusan sudah diterapkan dengan baik oleh keluarga dengan anggota keluarga yang memiliki kebutuhan khusus, selain itu dari pihak eksternal juga sudah cukup dalam memfasilitasi serta memberikan pelayanan yang baik untuk para penyandang berkebutuhan khusus.

Bacaan Lainnya
DONASI

Kata Kunci: Manajemen, Keluarga, Anak Berkebutuhan Khusus, Kesejahteraan, Sumber Daya.

Baca Juga: Manajemen SDM dan Kesejahteraan Keluarga pada Keluarga Ibu Bekerja di Area Pegunungan

Pembahasan

Keluarga harmonis, utuh, dan sejahtera merupakan impian bagi setiap insan di muka bumi ini. Namun, pada kenyataannya ada beberapa keluarga yang diberi karunia lebih dengan adanya anggota keluarga berkebutuhan khusus. Pada sebagian keluarga, hal ini tidak menjadi masalah.

Tetapi bagi sebagian lainnya, hal ini merupakan aib yang harus ditutup rapat. Perbedaan setiap keluarga dalam menyikapi hal ini berdampak pada manajemen sumber dayanya dan berantai pada kesejahteraan keluarga tersebut.

Anggota keluarga berkebutuhan khusus, tidak pernah berharap untuk lahir dalam keadaan seperti itu. Mereka juga tidak bisa memilih ingin dilahirkan dari keluarga yang seperti apa. Kasih sayang, serta dukungan sosial haruslah kita berikan kepada mereka.

Perlu kita sadari bahwa mereka juga manusia yang berhak untuk hidup secara layak seperti manusia normal lainnya. Kita tidak berhak untuk sedikit pun menghakimi dan mengucilkan mereka, justru kita harus membantu mereka untuk beradaptasi.

Pada zaman yang sudah maju seperti sekarang ini, seharusnya kita tidak hanya melek pada teknologi. Kita juga perlu membuka lebih lebar pikiran serta mata hati kita untuk hal-hal kemanusiaan seperti sekarang ini.

Kesadaran dan keikhlasan hati menjadi faktor utama dan langkah pertama dalam menciptakan manajemen yang baik untuk menghadapi anggota keluarga berkebutuhan khusus.

Dengan hati yang ikhlas, kita akan lebih memahami perasaan dan keinginan mereka. Dengan kesadaran, kita akan berusaha memenuhi hak-hak dan kebutuhan mereka.

Selain faktor utama terkait bagaimana manajemen yang baik dalam mengatasi anggota keluarga berkebutuhan khusus adapun faktor penghambatnya. Salah satu faktor yang sangat menghambat adalah faktor lingkungan.

Kesadaran serta keikhlasan hati dari beberapa pihak terkadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus dibandingkan dengan lingkungan anak itu sendiri.

Baca Juga: Pendidikan Inklusif dan Anak Berkebutuhan Khusus

Anak-anak yang masih sering dikucilkan, dicemooh, serta dipandang buruk adalah anak-anak yang lepas dari pengasuhan orangtuanya sehingga tidak terkontrol di luaran.

Beberapa aspek yang telah diterapkan untuk mencapai kesejahteraan dalam suatu keluarga yang anggotanya memiliki kebutuhan khusus salah satunya dengan menganggap bahwa anak yang memiliki kebutuhan khusus adalah anak yang telah dititipkan untuk dirawat dan dijaga sebaik mungkin.

Dalam  implementasinya, pihak keluarga terutama orang tua sudah cukup baik dalam mengambil keputusan untuk memanajemen sumber daya manusia salah satu contohnya dengan memfasilitasi anak-anak mereka yang memiliki kebutuhan khusus dengan pendidikan dan segala fasilitas lainnya selayaknya anak normal.

Namun, di balik tercapainya kesejahteraan tersebut dari pihak keluarga telah menghadapi berbagai macam rintangan dan tantangan yang cukup berat.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, para orangtua cenderung akan melakukan berbagai macam  upaya untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut sehingga tercapainya keharmonisan dan kesejahteraan dalam keluarga.

Adapun tantangan terbesar bagi keluarga dengan anggota berkebutuhan khusus dalam manajemen sumber daya manusia yaitu adanya rasa kekhawatiran keluarga mengenai stigma yang kurang baik dari masyarakat sehingga sering dianggap sebagai seorang yang gila dan diperlakukan tidak pantas di lingkungan masyarakat sekitar.

Selain itu, tantangan lain yang dirasakan oleh keluarga yang memiliki anggota berkebutuhan khusus yaitu kurang mampu menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan sosial sehingga menimbulkan respon negatif terhadap anak berkebutuhan khusus.

Dalam menghadapi tantangan internal maupun eksternal tersebut, para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus akan memberikan motivasi, perhatian, menanamkan sikap mandiri, serta bimbingan yang lebih dalam mengasuh anaknya.

Baca Juga: Manajemen Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Orang tua dengan anak berkebutuhan khusus juga cenderung akan meningkatkan pendekatan secara emosional dan melakukan pengawasan lebih terhadap anaknya.

Selain itu, para orang tua juga mengajarkan anaknya untuk mengeksplor keterampilan yang dimilikinya baik dalam bidang akademik ataupun non akademik yang nantinya dapat disalurkan melalui berbagai macam kegiatan-kegiatan yang positif.

Meskipun beberapa anak berkebutuhan khusus telah mendapatkan fasilitas dan pemenuhan kebutuhan yang baik, masih ada yang belum mendapatkannya, terutama yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi keluarga yang kurang mencukupi.

Oleh karena itu, sosialisasi mengenai pentingnya menyamaratakan keadilan bagi anak berkebutuhan khusus sangat diperlukan.

Berikut adalah hasil dari observasi keluarga terkait dengan kesejahteraan keluarga dengan anggota berkebutuhan khusus yang memerlukan pendekatan holistik dalam mencapai kesejahteraan yang optimal.

  1. Ketersediaan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang memadai menjadi kendala bagi keluarga dengan anak berkebutuhan khusus secara mental, karena terapi rutin yang diperlukan memerlukan biaya yang cukup tinggi, terutama bagi keluarga dengan keterbatasan ekonomi.
  2. Dukungan sosial yang memadai juga menjadi perhatian, karena beberapa keluarga tidak mendapatkan dukungan dari keluarganya sendiri, baik karena perasaan anak berkebutuhan khusus dianggap tidak memiliki masa depan yang jelas atau dianggap sebagai aib keluarga.
  3. Penyediaan layanan pendidikan khusus dapat membantu dalam memonitor anak berkebutuhan khusus secara maksimal dengan adanya guru yang sudah terlatih untuk mengajar anak dengan kebutuhan khusus, namun masih terdapat kendala karena sistem belajar yang berbeda dengan sekolah umum.
  4. Pelatihan bagi keluarga menjadi aspek penting dalam membantu orang tua dalam merawat dan mempersiapkan kebutuhan anak berkebutuhan khusus, serta memperluas pola pikir keluarga tentang potensi dan bakat anak berkebutuhan khusus.
  5. Keterlibatan dalam kegiatan komunitas dapat membantu keluarga dalam menggali bakat dan potensi anak berkebutuhan khusus melalui seminar, informasi tentang parenting, dan event-event pengembangan bakat anak seperti pentas seni.

Baca Juga: Pentingnya Pendidikan Inklusif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Penutup

Kita harus menyadari bahwa keluarga harmonis, utuh, dan sejahtera dapat dicapai meskipun memiliki anggota keluarga berkebutuhan khusus. Kasih sayang, dukungan sosial, kesadaran, dan keikhlasan hati menjadi faktor utama dalam menciptakan manajemen yang baik dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh keluarga tersebut.

Meskipun ada faktor penghambat seperti stigma masyarakat dan kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sosial, para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus terus berusaha untuk memberikan pendekatan yang lebih emosional, pengawasan, dan pengajaran keterampilan kepada anak mereka.

Dalam zaman yang maju seperti sekarang, kita harus membuka pikiran serta mata hati kita untuk memahami dan membantu keluarga yang memiliki anggota berkebutuhan khusus agar mereka dapat hidup secara layak dan merasa diterima dalam masyarakat.

Dengan upaya bersama dan dukungan yang baik, kita dapat mencapai kesejahteraan keluarga yang diimpikan, di mana setiap anggota keluarga merasa dihargai, diterima, dan mencapai potensi mereka secara penuh.

Penulis: 
1. Siti Yuditha Cahaya Anugerah (G5401211006)
2. Rifa Khaira Fazila (G5401211007)
3. Vera Tifani Elfaretta (G5401211033)
4. Fina Najla Nadya (G5401211035)
5. Syifa Aulia (G5401211036)
Mahasiswa Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia IPB University

Dosen Pendamping: Dr. Ir. Diah Krisnatuti, M.S. dan Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI