Pentingnya Mengelola Sumber Daya Keluarga untuk Mewujudkan Keluarga Harmonis

Sumber Daya Keluarga Harmonis

Keluarga merupakan unit terkecil sosial dalam masyarakat. Masing-masing keluarga akan memiliki kemampuan dan beban yang berbeda-beda baik material maupun non material. Kemampuan tersebut dapat terpenuhi berkaitan dengan ada atau tidak adanya suberdaya keluarga.

Sumber daya sendiri dalam kamus Webster dijelaskan sebagai kemampuan guna pemenuhan atau penanganan suatu permasalahan, sumber, persediaan, penunjang, ataupun bantuan,  serta sarana yang dihasilkan oleh kemampuan dan pemikiran seseorang. Definisi lain oleh Grima dan Berkes (1989) menjelaskan sumber daya sebagai aset guna pemenuhan kepuasan dan utilitas manusia.

Baca Juga: Program-Program Pemerintah dalam Pengentasan Keluarga Miskin di Indonesia dalam Bidang Kesehatan

Bacaan Lainnya
DONASI

Saat ini, manajemen di dalam keluarga tidak pernah dipikirkan sebagai sesuatu yang penting untuk dipelajari, hal ini mungkin dikarenakan belum banyak yang mengetahui atau mungkin dianggap terlalu “kecil” untuk diperhatikan, bahkan oleh keluarga itu sendiri.

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat (rumah) dalam keadaan saling ketergantungan berdasarkan hubungan darah dan hukum perkawinan.

Keluarga mempunyai peran penting dalam pendidikan karakter anak sejak usia dini untuk menumbuhkan sikap religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas, sebagai salah satu bentuk pengelolaan sumber daya manusia.

Sumber Daya Keluarga adalah penggunaan sumber daya keluarga dalam usaha atau proses mencapai suatu tujuan yang dianggap penting oleh keluarga. Sumber daya keluarga merupakan modal yang harus dikelola dengan baik oleh seluruh anggota keluarga untuk mencapai kesejahteraan keluarga. Mengelola sumber daya keluarga sangat penting untuk membantu setiap anggota keluarga dalam mengembangkan kerja sama dan saling membangun.

Baca Juga: Manajemen Waktu pada Keluarga dengan Ibu Bekerja

Jumlah anggota keluarga mempengaruhi pengelolaan sumber daya manusia. Sumber daya manusia dalam keluarga ditinjau dari segi fisik, mental, dan pendidikan anggota keluarga. Jika dilihat dari bentuknya sumber daya keluarga dapat terbagi menjadi dua bentuk yakni tangible (berwujud) dan intangible (tidak berwujud). 

Tangible, merupakan sumber daya yang terlihat atau berwujud dan mudah sekali diidentifikasi dan dievaluasi dan Intangible, merupakan sumber daya yang tidak terlihat pada neraca keuangan keluarga.

Berdasarkan konsep tangible dan intangible dari sumber daya keluarga, sumber daya manusia dan sumber daya waktu masuk dalam kategori sumber daya yang tidak berwujud/intangible. Sementara sumber daya non-manusia, masuk dalam kategori sumber daya berwujud/tangible.

Pada sumber daya non-manusia/materi, Sumber daya keluarga yang dimaksud merupakan benda-benda yang secara fisik nyata dan memiliki kegunaan pada individu dan keluarga dalam mencapai tujuan.

Sumber daya ini termasuk misalnya seperti aset keluarga, harta, barang tahan lama, barang habis pakai, sandang, papan, pangan dan lain-lain. Dapat dipahami bahwa sumber daya tangible ini merupakan sumber daya yang dapat kita lihat jelas wujudnya. Sedangkan sumber daya manusia dan waktu masuk kepada sumber daya keluarga intangible.

Konsep dasar dari sumber daya keluarga tangible dan intangible  dijelaskan sebagai suatu kesatuan sumber daya yang saling melengkapi sebagai satu kesatuan yang dimiliki oleh satu keluarga. Baik sumber daya keluarga yang berwujud (tangible) maupun tidak berwujud (intangible) tidak dapat berdiri sendiri dalam mencapai tujuan.

Baca Juga: Manajemen Pekerjaan dan Keluarga pada Keluarga dengan Anak Usia Sekolah

Pada praktiknya, masing-masing akan saling berkaitan erat dan saling mendukung satu sama lain di mana keseluruhannya akan secara kolaboratif digunakan dalam perencanaan keluarga dan pencapaian tujuan yang diharapkan.

Manajemen sumber daya keluarga merupakan salah satu kegiatan yang dihadapi individu dan anggota keluarga dalam mencapai jalan terbaik untuk memenuhi harapan dan keinginan dengan sumber daya yang relatif terbatas. Manajemen sumber daya keluarga bersifat unik. Keunikan tersebut tampak dari hasil pekerjaan rumah tangga yang tidak sejelas seperti hasil dari kegiatan manajemen organisasi bisnis.

Maka dari itu, sangat penting mengenali bagaimana caranya mengatur sumber daya yang ada di keluarga, agar keluarga itu dapat menjadi keluarga yang terstruktur dan bisa mengatasi segala masalah yang ada dan dalam me-manage sumber daya keluarga diperlukan adanya komunikasi yang baik agar nantinya tidak salah dalam pengambilan keputusan dan mengakibatkan konflik.

Ahmad Ramadhani
Alif Ibrahim
Said Arsadi Naim Harahap
Syebielza Bahma Inzaniah
Mahasiswa Institut Petanian Bogor

Dosen Pengampu: Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA. & Dr. Ir. Istiqlaliyah Muflikhati, M. Si

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI