Material Kayu Untuk Bahan Bangunan

Bangunan merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia. Bangunan berfungsi untuk tempat dimana setiap individu atau sekelompok manusia dapat melakukan berbagai aktivitas, mulai dari istirahat kemudian dalam bidang pekerjaan, rekreasi dan juga pendidikan.

Bangunan atau gedung merupakan struktur buatan manusia yang terdiri dari dinding dan atap yang didirikan secara permanen di suatu tempat.

Bangunan dapat juga disebut dengan rumah atau gedung, yang merupakan segala sarana, prasarana ataupun infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya.

Bacaan Lainnya
DONASI

Bangunan telah berkembang dengan inovasi yang sangat beragam, keberagaman bangunan tersebut dapat berupa bentuk maupun fungsi dari bangunan tersebut.

Bangunan juga dapat menjadi suatu identitas yang menjadi suatu ciri khas suatu daerah baik dari segi material ataupun bentuk dari suatu bangunan.

Baca Juga: Revolusi Peningkatan Rumah: Aplikasi Ukur Menawarkan Kemudahan Belanja Bahan Bangunan Online

Pemilihan material dalam bangunan sangat penting untuk bangunan tersebut. Pemilihan material terhadap suatu bangunan dapat dipengaruhi oleh berbagi faktor, diantaranya iklim, lingkungan dan lain sebagainya. Pemilihan material bangunan yang salah dapat berakibat fatal.

Pemilihan material bangunan yang salah dapat menyebabkan kerugian dalam material, waktu, biaya dan energi yang telah dikeluarkan.

Pemilihan material dalam bangunan yang dapat dipertimbangkan diantaranya pertimbangan fungsi suatu bangunan, pertimbangan kualitas material yang dipakai dalam suatu bangunan, pertimbangan lingkungan yang akan dibangun suatu bangunan, pertimbangan keselamatan bagi penghuni dan pertimbangan harga material.

Pemilihan material dalam suatu bangunan sangatlah penting untuk diketahui terlebih dahulu sebelum dilakukanya pembangunan dengan pertimbangan yang matang baik dari factor yang berasal dari dalam seperti sifat material maupun faktor yang berasal dari luar seperti lingkungan.

Sifat pada suatu material dalam suatu bangunan sangatlah beragam. Sifat pada suatu material dapat berupa sifat kimia, sifat fisis dan sifat mekanis.

Sifat kimia pada material bangunan umumnya terdiri dari beberapa unsur, senyawa dan campuran, jika suatu material bangunan terdiri dari zat-zat yang dicampur dengan zat-zat dari material bangunan lainnya kemudian hasil campuran itu dapat disebut campuran kimia.

Sifat senyawa kimia yang penting dan ada kaitannya dengan material bangunan antara lain adalah asam, basa dan garam sedangkan material bangunan pada umunya dapat digolongkan dalam senyawa organis dan anorganis, senyawa organis misalnya plastik, cat, dan bitumen sedangkan senyawa-senyawa anorganis misalnya baja, besi, tembaga, seng, aluminium dan timah.

Sifat fisis pada material bangunan yang perlu diketahui dari material bangunan adalah sifat kerapatan, yaitu perbandingan antara volume biasa dan volume absolut, bagi setiap material bangunan kerapatannya atau densitas biasanya kurang dari 100%.

Baja Juga: Waspada! Risiko Tersengat Listrik pada Atap Baja Ringan

Sifat mekanis pada material bangunan yaitu pertimbangan beban tekan, beban tarik, beban lentur dan beban geser pada bangunan yang pada dasarnya tiap bangunan memiliki kekuatan yang berbeda.

Sifat-sifat tersebut sesuai dengan terdapat pada kayu yang merupakan salah satu material yang banyak digunakan untuk material bangunan.

Sifat kayu merupakan alasan mengapa kayu banyak dipakai sebagai material bangunan. Sifat kayu yang dicari oleh banyak orang yaitu sifat mekanik, sifat fisik dan sifat ketahananya terhadap cuaca.

Sifat mekanik pada kayu yaitu kayu memiliki kekerasan yang berbeda-beda menurut jenis kayunya, seperti sangat keras seperti kayu ulin, kayu juga mempunyai keuletan yang tinggi, sehingga mudah untuk di tekuk, serta kayu juga mempunyai kekaukan yang tinggi dalam menahan beban terutama dalam arah seratnya.

Sifat fisik yang dimiliki kayu yaitu dapat meredam panas, sehingga didalam ruangan akan terasa sejuk, selain itu kayu juga dapat meredam suara dan estetika bangunan yang terbuat dari unsur kayu sangat menarik untuk digunakan.

Sifat ketahanan terhadap cuaca merupakan pertimbangan banyak orang yang masih ragu menggunakan kayu sebgai material bangunan.

Sifat ketahanan terhadap cuaca yang ada pada kayu padahal dapat di tingkatkan, misalnya serangga dan jamur dapat dihindari dengan pengawetan kayu menggunakan bahan kimia seperti plitur, namun banyak juga jenis kayu yang memang sudah keras tanpa melalui proses kimia dan serangga tidak tertarik. Kayu untuk material sebuah bangunan mempunyai beberapa jenis yang berbeda.

Jenis kayu yang umum digunakan di Indonesia dibedakan menjadi dua jenis. Jenis kayu di Indonesia dibedakan berdasarkan tingkat kekerasanya, yaitu kayu keras dan kayu lunak.

Berbagai jenis kayu memiliki tingkat kekerasan yang bervariasi. Jenis kayu pada dasarnya sama-sama penting pada dunia konstruksi.

Masing-masing jenis kayu memiliki fungsi, kelebihan serta kelemahan tersendiri. Jenis Kayu keras memiliki kelebihan tahan lama namun harganya juga tidak terjangkau.

Jenis kayu lunak cocok digunakan untuk keperluan desain interior, dengan bobot yang ringan maka tidak menambah beban pada bangunan itu sendiri.

Terdapat beberapa alasan mengapa kayu  dapat menjadi jenis kayu keras atau menjadi kayu lunak.Jenis Jenis kayu keras merupakan kayu yang berasal berasal dari pohon yang bijinya terdapat di dalam badan buah.

Baca Juga: Penyebab, Kerugian, serta Pencegahan Bahaya Kebakaran

Jenis kayu keras juga memiliki ciri lainnya, yaitu memiliki daun yang lebar dengan banyak pori-pori. Jenis kayu keras merupakan kayu yang sangat kuat sehingga kayu keras cocok digunakan sebagai struktur.

Contoh jenis kayu keras seperti kayu ulin, jati, mahoni, maple, bangkirai, merbau dan lainnya. Jenis kayu keras merupakan material yang sering digunakan untuk lantai, dek kapal, kolom rumah, kursi, lemari dan lainnya, kayu keras banyak dipilih karena memiliki kepadatan dan struktur yang lebih rapat, hingga lebih keras.

Jenis kayu keras memiliki proses pengeringan lebih lama dari jenis kayu lunak, hal ini karena pohon kayu keras mempunyai banyak pori untuk menyerap air, sehingga volume kadar airnya banyak.

Jenis kayu yang lainya yaitu jenis kayu lunak. Jenis kayu lunak banyak digunakan sebagai material bangunan karena mempunyai harga yang bersaing dengan material lainya.

Harga ini dikarenkan jenis kayu lunak mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat daripada kayu keras, ini dikarenakan daunnya tidak rontok atau meranggas sehingga konsentrasi fotosintesis tidak terganggu.

Jenis kayu lunak berbeda dengan jenis kayu keras yang biasanya mengami kerontokan atau meranggas pada daunya.

Jenis kayu lunak biasanya digunkaan untuk bahan sebagai penambah estetika pada interior sebuah bangunan seperti plafon, tempelan dinding, kerajinan dan lain lain.

Perlu diingat bahwa material kayu memiliki memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan material lain.

Kayu merupakan sebuah material yang banyak memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh material lain. Kelebihan kayu yang tidak ada pada material lain yaitu fleksibilitas, kayu dapat digunakan untuk struktur bangunan seperti rangka atap dan lainya, selain itu kayu juga dapat digunakan pada lantai, langit-langit, pintu, jendela dan dekorasi rumah lainya.

Kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh material bangunan lain yaitu kayu dapat menyerap polutan yang ada di dalam ruangan, sehingga udara dalam ruangan akan menjadi bersih.

Kayu juga memiliki kelebihan sebagai isolator panas yang baik, selain itu kayu juga dapat menjadi peredam suara yang baik.

Kelebihan kayu yang paling menjadi pertimbangan yaitu biaya, kayu memiliki banyak jenis, mulai dari yang harganya sangat terjangkau hingga yang sangat mahal. Diantara kelebihan kayu sebagai material bangunan di atas kayu juga memiliki beberapa kekurangan.

Meskipun kayu memiliki banyak kelebihan, kayu juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum digunakan sebagai material dalam bangunan.

Kekurangan kayu yang harus dipertimbangkan yaitu rentan tehadap kerusakan, musuh utama kayu yaitu jamur dan serangga rayap, namun itu semua dapat diatasi dengan melakukan proses pengawetan kayu dengan menggunakan obat atau plitur.

Kekurangan kayu untuk jangka panjang yaitu kayu merupakan material alami yang dapat menyusut atau memuai tergantung pada perubahan suhu dan kelembaban, hal ini dapat menyebabkan kayu melengkung, retak, atau pecah.

Ketersediaan kayu di alam juga menjadi kekurangan kayu, mengingat tidak ada yang tahu seberapa banyak dan tidak ada yang bisa menjamin ketersediaan kayu yang kita inginkan.

Kekurangan kayu dapat diatasi dengan penggunaan yang sesuai antara jenis kayu dan penggunaan kayu dalam bangunan.

Kegunaan kayu dalam bangunan sangat banyak. Kegunaanya diantaranya sebagai struktur, rangka atap, dinding, pintu, jendela dan lainya.

Kegunaan yang paling utama untuk sebuah bangunan yaitu sebagai struktur, yaitu digunakan sebagai balok dan rangka atap.

Baca Juga: Green Construction, Bangunan Ramah Lingkungan yang Dibuat Dengan Menggunakan Teknologi Tepat

Selain struktur, kegunaan kayu dalam bangunan dapat dijadikan sebagai lantai, lantai yang terbuat dari kayu akan menjadikan sebuah ruangan menjadi hangat.

Kayu juga memiliki kegunaan untuk dijadikan sebagai kusen, pintu dan jendela. Kegunaan kayu dalam sebuah bangunan sangat banyak, selain sebagai struktu kayu dapat digunakan untuk menambah keindahan suatu bangunan, oleh karena itu kayu menjadi material yang disukai oleh banyak orang.

Selain digunakan sebagai struktur dalam bangunan, kayu juga dapat digunakan sebagai material untuk menambah nilai keindahan dalam bangunan. Keindahan kayu dapat dilihat dari seratnya.

Kayu memiliki banyak jenis dan mempunyai keindahan masing-masing, oleh karena itu saat memilih kayu untuk desain interior, harus benar-benar dipertimbangkan dengan konsep yang akan di hadirkan dalam sebuah ruangan.

Keindahan kayu dalam sebuah bangunan dapat berupa dinding kayu, plafon kayu, furniture dan lainya. Untuk menjaga keindahan serat kayu agar bertahan lama perlu dilakukanya pengawetan.

Pada dasarnya kayu merupakan material yang kuat, namun kayu memiliki  berbagai macam musuh, sehingga sangat perlu melakukan pengawetan pada kayu. Pengawetan kayu dapat dilakukan dengan beberapa metode.

Pengawetan kayu juga dapat dilakukan dengan cara tradisional, yaitu dengan cara merendam kayu, pengasapan dan pengeringan. Pengawetan kayu saat ini sangat beragam, mulai dari yang alami maupun kimia. Pengawetan kayu sangat penting untuk ketahanan kayu dalam material sebuah bangunan.

Material kayu merupakan material atau elemen yang biasanya ada dalam sebuah bangunan di Indonesia. Material kayu memiliki kekurangan, namun kekurangan tersebut tidak membuat material kayu dihindari untuk bahan dasar sebuah bangunan.

Material kayu merupakan material yang mudah untuk diaplikasikan dalam sebuah bangunan. Selain untuk bahan struktur sebuah bangunan, material kayu juga dapat digunakan untuk menambah estetika dalam bangunan.

Material kayu mempunyai karakteristik yang menambah kesan hangat jika di aplikasikan dalam sebuah bangunan, dengan karakteristiknya akan membuat suasana bangunan menjadi lebih nyaman.

Penulis: Muhammad Hayyi’ Nawa

Mahasiswa jurusan Teknik Sipil, Universitas Tidar

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.