Melestarikan Jiwa Seni sejak Dini

Wayang
Hari Wayang Dunia IX di Pendhapa Ageng GPH DjojoKoesoemo.

Institut Seni Indonesia Surakarta merayakan Hari Wayang Dunia dengan mengangkat tema “Wayang Bhuawana Jayabaya”.

Pada peringatan Hari Wayang Dunia IX, ISI Surakarta juga menggelar puluhan pertujukan wayang dengan lakon dan dalang kondang lainnya dari berbagai daerah. Puluhan pagelaran wayang tersebut digelar di Pendhapa Ageng GPH Djojokusumo ISI Surakarta dan Gedung Gendhon Humardani (Teater Besar) ISI Solo yang dimulai pada tanggal 1-2 November 2023.

Menariknya, dalam program ini juga terdapat salah satu dalang yang mencuri perhatian penonton, Dalang Herjuna Pramariza Fadlansyah dari Universitas Indraprasta (Unindra) Jakarta Selatan, Ia mencuri perhatian para penonton karena perihal ia merupakan salah satu dalang yang minim bahasa Jawa.

Bacaan Lainnya
DONASI

Namun Ia tampil sangat memukau penonton sebab dirinya mengenal wayang sejak dini, jadi dalam penyampaian cerita bisa diterima penonton meskipun bahasa Jawa-nya kurang fasih.

“Saya mengenal wayang sejak umur 2 tahun karena sering diajak oleh kakek saya yakni Prof. Dr. H. Sumaryoto untuk menonton wayang. Setelah saya sering diajak kakek saya menonton wayang, lama-kelamaan saya tertarik untuk berlatih memainkan wayang yang didukung dengan fasilitas dari kakek saya, ujar Herjuna Pramariza Fadlansyah.

Dari pertujukan wayang yang berlakon Kikis Tunggarana yang didalangi oleh Herjuna Pramariza Fadlansyah sangat sedikit berbicara. Karena ia ingin menarik perhatian generasi muda untuk menonton wayang dengan banyak gerakan atau sabetan dalam pertuntukan wayang.

Dengan cara mempertunjukan kreasi atau gerakan wayang. tidak banyak omong dan tidak banyak guyonan,” ucap Herjuna Pramariza Fadlansyah.

Tidak hanya belajar sendiri, dalang dari Mahasiswa UNINDRA ini mengembangkan cerita melihat referensi dari dalang terkenal di pulau Jawa yakni Ki Bayu Aji, Ki Sudirman Ronggo Darsono, dan Ki Sigid Ariyanto.

“Sebelum manggung biasanya latihan sabetan, gerakan wayang melihat referensi dari wayang kondang dari Jawa Timur seperti Ki Bayu Aji, Ki Sudirman Ronggo Darsono, dan Ki Sigid Ariyanto,” ucap Herjuna Pramariza Fadlansyah.

Sebagai dalang kondang, Herjuna Pramariza Fadlansyah memiliki pesan kepada generasi muda untuk menjaga warisan leluhur kita.

“Teman-teman jangan pernah malu untuk melestarikan budaya, karena kalau bukan kita mau siapa lagi,” pesan Herjuna Pramariza Fadlansyah.

Penulis: Krisna Nawawi Muchlis dan Hafiyyan Faza Hunafa
Mahasiswa Film dan Televisi Institut Seni Indonesia Surakarta

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI