Mengusung SDGs ke-4, yang bertujuan untuk memastikan pendidikan yang inklusif, adil, dan berkualitas serta meningkatkan peluang belajar sepanjang hidup bagi semua, menjadi salah satu pilar penting dalam upaya pembangunan global.
Dalam dunia yang semakin terhubung dan penuh tantangan, akses terhadap pendidikan yang berkualitas tidak hanya menjadi hak dasar, tetapi juga kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi individu dan masyarakat.
Artikel ini akan membahas pentingnya implementasi SDGs 4, tantangan yang dihadapi, serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk mewujudkan pendidikan yang setara dan berkualitas bagi semua lapisan masyarakat.
Di tengah tantangan kesenjangan pendidikan yang masih dirasakan di berbagai daerah, hadirnya yayasan pendidikan menjadi salah satu solusi penting dalam mendukung pemerataan ilmu pengetahuan.
Yayasan kerap menjadi tempat bagi individu dan komunitas untuk bersama-sama berkontribusi memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Salah satu bentuk kontribusi yang paling bermakna adalah pengabdian mengajar, yang membantu mencerdaskan generasi muda.
Baca juga: Peranan Pendidikan dalam Menghadapi Tantangan Global: Telaah Hari Pendidikan Nasional
Melalui program pengabdian mengajar, para volunteer memiliki kesempatan untuk berbagi ilmu, memperkuat kompetensi peserta didik, serta memberikan motivasi dan inspirasi untuk mencapai mimpi mereka. Kegiatan ini juga menjadi ajang pembelajaran bersama, di mana relawan dapat memahami kebutuhan lokal dan mengembangkan pendekatan pengajaran yang relevan serta berkelanjutan.
Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai program pengabdian mengajar, manfaatnya bagi masyarakat, serta langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program ini.
Sebagai contoh nyata, dalam sistem pendidikan modern, penggunaan teknologi komputer tidak lagi sekadar pilihan, melainkan menjadi kebutuhan. Komputer, internet, dan perangkat teknologi lainnya telah menjadi sarana utama dalam proses belajar mengajar di berbagai jenjang pendidikan.
Melalui teknologi, anak-anak dapat mengakses berbagai sumber pengetahuan dari seluruh dunia, meningkatkan kreativitas mereka, serta belajar dengan metode yang lebih interaktif dan menarik. Anak-anak yang tidak familiar dengan teknologi berpotensi tertinggal dalam perkembangan akademis mereka, yang pada akhirnya berdampak pada peluang mereka di masa depan.
Kegiatan belajar dilaksanakan di Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, dengan jadwal satu kali dalam seminggu dari bulan September hingga Desember 2024.
Pada pertemuan pertama diadakan pre-test untuk mengukur sejauh mana pemahaman para siswa. Selain itu, pada akhir pertemuan dilakukan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan para siswa.
Agar para siswa dapat mengulang kembali pelajaran secara individu, tim menyusun buku atau modul pembelajaran sederhana. Modul ini diharapkan dapat menjadi media untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa dengan latihan yang dapat dilakukan secara mandiri dan berkelanjutan.
Baca juga: Harapan Generasi Muda dalam Bidang Pendidikan pada Masa Presiden Baru
Dengan adanya program ini juga memberikan dampak positif salah satunya yaitu “Peningkatan Literasi Digital” dimana pendidikan komputer memberikan keterampilan dasar dalam menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak, serta pemahaman tentang internet. Literasi digital ini sangat penting dalam dunia modern, di mana hampir semua sektor kehidupan bergantung pada teknologi.
Potensi keberlanjutan program mengajar di yayasan sangat bergantung pada berbagai faktor yang melibatkan perencanaan, sumber daya, dukungan, dan evaluasi yang efektif. Keberlanjutan ini penting agar program mengajar tidak hanya berlangsung dalam waktu singkat, tetapi dapat terus berjalan dengan dampak positif bagi masyarakat dalam jangka panjang.
Penulis: Siti Wianda Amalia
Mahasiswa Manajemen, Institut Pertanian Bogor
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News