Meluasnya wabah Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk membatasi kontak fisik dan kegiatan berkerumun di luar rumah, hal ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus.
Pembatasan sosial atau physical distancing memberikan banyak dampak yang signifikan terlebih pada para pelaku bisnis, tak sedikit para pelaku bisnis dari tingkat UMKM hingga skala besar mengalami penurunan pendapatan.
Banyak para pekerja yang dirumahkan atau di PHK karena perusahaan sudah tidak bisa menggaji para karyawan, hal itu dikarenakan pendapatan perusahaan yang turun drastis dan membuat perusahaan tidak bisa lagi menggaji karyawan.
Karyawan yang PHK harus memutar otak agar tetap bisa hidup di tengah pandemi seperti ini, banyak korban PHK yang mendirikan usaha UMKM sendiri dengan modal yang terbatas.
Baca Juga: Peluang Bisnis Produksi Tauge di Tengah Pandemi Covid-19
Hal ini cukup dirasakan oleh bapak Agus Sukatno pemilik petshop asal Sleman, beliau. Sudah 9 bulan beliau menjalani bisnis petshop, walaupun disituasi seperti sekarang beliau tetap yakin jika bisnis petshop tidak akan menurun drastis.
Karena petshop termasuk dalam bisnis yang semua pemilik hewan butuhkah. Beliau menjalani usaha dibantu oleh anaknya yang sedang menempuh kuliah sarjana, biasanya beliau akan bergantian jaga dengan anaknya.
Beliau membuka bisnis juga untuk mengajarkan wirausaha kepada anaknya dan akan di turunkan ke anaknya. Sebetulnya sudah lama beliau ingin membuka usaha namun belum ada niatan yang lebih jauh dan mungkin rezeki beliau sekarang dengan berwirausaha.
“Jauh lebih baik mempunyai usaha sendiri dan memajukan diri sendiri tanpa tekanan, daripada ikut orang tapi kerjanya susah dan penuh tekanan,” ujar beliau. Tak hanya itu, ia termotivasi dari temannya yang membuka usaha petshop dan karna teman beliau supplier besar beliau semakin terdorong untuk membuka bisnis.
Awal buka petshop mempromosikan memalui media sosial Facebook. Beliau mematok harga di bawah harga pasaran petshop dan toko pakan di daerah beliau buka usaha, beliau juga melengkapi barang.
Baca Juga: Merugi Akibat Covid-19: Banyak Rumah Makan yang Turun Omzet
Karna jika selisih seribu pelanggan akan tetap memilih yang murah. Pengemasan produk juga sangat diperhatikan. Karna pakan kucing biasanya 1 sak atau 20 kg, maka di repack menjadi 1 dan setengah kg kebersihan dan keamanan pengemasan sangat diperhatikan untuk menjaga kualitas.
Jika ada barang yang cacat atau rusak saat pembelian bisa diganti dengan yang baru. Omzet penjualan pun semakin naik dan sudah mempunyai pelanggan tetap. Jika sedang ramai, omzet yang diterima bisa mencapai 600-1 juta perhari, tetapi jika sepi sekitar 200-500 ribu perhari.
Saat omzet penjualan turun pak Agus tidak berputus asa dan tetap mencari solusi atau alternatif lain untuk mengatasi hal tersebut, seperti menambah variasi produk dan aksesoris kucing.
Usaha yang Pak Agus jalani semakin melesat dan menjuak tinggi, otomatis membuat pendapatan Bapak Agus meningkat. Pendapatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari dan untuk menambah modal dagangan.
Baca Juga: Peluang Usaha di Masa Pandemi Covid-19
Dengan tekad yang tinggi dan keyakinannya membuktikan bahwa pandemi covid-19 tidak membuat menyerah untuk tetap bekerja. Dalam situasi dan tantangan pasti ada peluang untuk sukses, asalkan kita yakin menjalaninya.
Amelia Nurul Farida
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Prodi manajemen
Dosen Pengampu: Putri Dwi Cahyani, SE.,M.M
Editor: Diana Pratiwi