Santri salafi adalah orang-orang yang belajar di pesantren salafi, yaitu lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan kitab-kitab klasik atau kitab kuning. Dalam bahasa Arab, salaf berarti ‘terdahulu’, ‘klasik’, ‘kuno’, atau ‘tradisional’, yang cenderung menjauhi perubahan dalam agama (bid’ah).
Mereka lebih menekankan pemahaman teks agama secara langsung dan tradisional. Dalam konteks ini, teknologi sering dipandang sebagai sesuatu yang dapat memiliki efek buruk jika tidak digunakan dengan hati-hati karena dampak negatifnya yang dapat menyebabkan penurunan moral dan etika.
Perlu diketahui, sebagai pemuda, khususnya santri, sebenarnya peran kita dalam memajukan bangsa sangatlah berpengaruh. Maka dari itu, kita perlu membangun pola pikir masyarakat terhadap santri yang berpikiran bahwa santri hanya dapat mengurus dan membahas perihal agama saja dan buta akan ilmu umum dunia lainnya.
Pola pikir inilah yang menyebabkan kurangnya minat mereka untuk memasukkan anaknya dalam dunia kepesantrenan.
Di zaman yang semakin banyak tantangan ini, diperlukan penguatan kemampuan santri. Tidak hanya cukup berbekal pintar mengaji saja, tetapi juga santri harus bisa mengikuti dan menyesuaikan diri dengan zaman, terutama di bidang teknologi.
Sebab, tantangan yang dihadapi para santri akhir-akhir ini semakin kompleks. Santri tidak hanya dituntut untuk mengkaji ilmu agama, tetapi juga perlu mempunyai pandangan yang luas terhadap beragamnya keilmuan dunia umum.
Sebagai generasi penerus bangsa serta agen perubahan, perlu kesadaran bagi santri untuk berpartisipasi menyelesaikan tantangan persoalan dalam bidang sosial dan lingkungan, khususnya di era digital.
Baca Juga:Â Festival Santri Keren dalam Rangka Memperingati Hari Santri Nasional 2022 di Blitar
Selain itu, pemuda, khususnya santri, berperan penting sebagai subjek pembangunan.Hal ini bisa dilakukan melalui partisipasi aktif pemuda dalam kegiatan sosial-kemasyarakatan.
Santri juga harus memiliki bekal ilmu umum. Sebab, di masa depan akan dihadapkan dengan tantangan yang tidak hanya berasal dari internal saja, tetapi juga eksternal. Salah satu tantangan eksternal ialah media digital dalam perkembangan teknologi.
Teknologi merupakan hal yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam, melainkan menjadi suatu kebutuhan di era modern ini. Adapun fungsi dari teknologi, yaitu sebagai alat untuk memperbaiki mutu pendidikan, dakwah, dan aktivitas sosial umat.
Oleh karenanya, mempelajari teknologi merupakan suatu hal penting yang akan digunakan bagi santri di masa mendatang.
Dengan banyaknya fungsi teknologi yang menawarkan banyak manfaat, santri salafi tetap membutuhkan pendekatan yang bijak dan hati-hati. Berikut beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh pelajar salafi ketika mempelajari teknologi:
- Melakukan penyaringan informasi.
- Menggunakan teknologi hanya untuk kebaikan.
- Menyeimbangkan antara dunia dan akhirat.
- Bijaksana dalam menggunakan teknologi.
- Bersiap terhadap tantangan dan peluang yang akan dihadapi di masa depan.
Baca Juga:Â Peran Santri dalam Berdakwah di Era Digital
Salah satu langkah terpenting untuk mengimbangi perkembangan zaman terhadap teknologi ialah dibutuhkannya pemahaman yang mendalam oleh santri terhadap teknologi.
Dengan demikian, mereka tidak hanya mengaji, tetapi juga mengkaji teknologi. Apabila teknologi digunakan secara tepat, maka santri akan bisa menerima perubahan dengan mengikuti perkembangan zaman sesuai fungsi teknologi di atas.
Penulis: Nala Nafiatul Kamaliah
Mahasiswa Jurusan Ilmu Hadits, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan
Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News