Mengatasi Kecemasan dan Rasa Was Was dengan Membaca Al-Quran

mengatasi kecemasan

Psikologi memandang kecemasan sendiri beranekaragam, banyak teori dan teknik diteliti serta dikembangkan untuk mengatasi permasalahan kecemasan ini.

Kecemasan sendiri seringkali bukan hal yang berat, tergantung pada kondisi yang dialami tiap individu, namun bukan hal yang ringan pula.

Seseorang yang sedang mengalami kecemasan bisa mengalami kehilangan konsentrasi dan kurang optimal dalam mengerjakan sesuatu.

Bacaan Lainnya
DONASI

Kecemasan merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi oleh setiap orang dan dapat muncul tiba tiba.

Sebenarnya kecemasan merupakan suatu hal yang wajar untuk merespon suatu yang dianggap sebagai ancaman atau suatu yang membahayakan. Namun, kecemasan yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi aktifitas sehari hari maupun terhadap Kesehatan.

Kecemasan adalah reaksi yang tepat terhadap suatu hal yang dianggap mengancam, namun cemas menjadi tidak wajar apabila reaksi dan kemunculannya tidak tepat, baik intensitas maupun tingkatan gejalanya (Nevid et al., 2005).

Kecemasan sendiri menurut kajian psikologi islam, merujuk di dalam Al-Qur’an dijelaskan sebagai emosi takut.

(Mujib, 2017) menjelaskan anxiety (kecemasan) terhadap sesuatu yang tidak jelas, merupakan simptom dari kepribadian “was-was”.

Was was sendiri menurut Al-Quran merupakan bisikan syaitan yang dapat mengakibatkan kita menjadi susah untuk beraktifitas maupun beribadah dijelaskan di surat An-Nas ayat 4 yang artinya

“Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi” menurut  Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta’dzhim al-Qur’an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur’an Universitas Islam Madinah ayat tersebut berarti “4. Memohon perlindungan kepada Allah ini adalah dari gangguan setan yang dibisikkan ketika seseorang dalam keadaan lalai, dan fikiran buruk yang terlintas dalam jiwa seseorang. Waswas meliputi segala bisikan dari manusia yang suka membuat makar yang menghendaki keburukan bagi orang lain, dan menggunakannya untuk menggoda mereka. Dan setan yang hendak dijauhi ini akan lenyap dan menghilang ketika seseorang berzikir kepada Allah”

Al-Qur’an merupakan petunjuk yang dapat mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju jalan yang terang. Terapi membaca Al-Qur’an untuk para remaja bertujuan untuk menghidupkan hati, membukakan pikiran manusia yang sedang bermasalah, dengan cara mendekatkan diri kepada Allah Swt. Karena dengan membaca Al-Qur’an, hati menjadi tenang dan Al-Qur’an adalah obat hati.

Oleh sebab itu Al-Quran sangat dibutuhkan untuk menyembuhkan atau menghindari kita dari rasa cemas maupun was was dimana disebutkan dalam Al-Quran firman Allah dalam surat Ar-Rad ayat 28 (Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan):

Ar Rad ayat 28

Artinya: ”(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. (Ar-Rad :28).

Menurut Qadri (2003), Al-Qur’an sebagai petunjuk dan jalan keluar bagi segala macam persoalan. Segala sumber penyakit, bisa diobati dengan Al-Qur’an. Diriwayatkan Ibnu Majjah dari Ali Ra, “Sebaik-baik obat ialah Al-Qur’an”.

Menurut Najati (2004), Al-Qur’an merupakan pedoman yang mampu mengobati segala macam penyakit termasuk gangguan kecemasan, sehingga hati akan menjadi tenang, pikiran terkendali, dan jiwa terasa lapang. Jika penyebab dari kecemasan adalah adanya ketakutan dan kekhawatiran dalam diri maka ia perlu mengingat bahwa segala sesuatu berada pada kekuasaan Allah seperti yang tercantum dalam QS. Al Ankabut:60

Menurut Zurrahmah (2019), Setiap manusia pasti akan mengalami kecemasan dalam hidupnya. Apabila kecemasan ini cukup lama hinggap pada diri manusia, akan menyebabkan suatu gangguan penyakit. Alasan mendasar mengapa manusia cemas ialah karena manusia memiliki hati dan perasaan. Dan manusia terdiri dari dua komponen jasmaniah dan rohaniah.

Oleh karena itu manusia membutuhkan agama karena agama sebagai pedoman bagi perkembangan dan pertumbuhan yang harmonis lagi sehat kepada rohaniah dan jasmaniah manusia. Ada enam faktor utama yang mendorong manusia untuk beragama:

  1.  mendapatkan keamanan,
  2.  mencari perlindungan dalam hidup, 
  3. menemukan penjelasan atas dunia dan hidup serta segala yang termaktub didalamnya,
  4. memperoleh pembenaran atas praktik-praktik hidup yang ada,
  5. meneguhkan tata nilai yang sudah mengakar dalam masyarakat,
  6. memuaskan kerinduan hidup.

Al-Quran diturunkan sebagai pedoman agar manusia dapat menentukan mana yang baik dan mana yang buruk serta yang hak dan yang batil. Sejak awal kedatangan Islam sebagai risalah yang dibawa Rasulullah, Al-Quran turun sebagai petunjuk bagi manusia sekaligus sebagai risalah akhir yang menitik beratkan kepada manusia agar berpedoman kepada-Nya jika ingin hidup selamat dunia dan akhirat dan berlaku untuk sepanjang zaman.

Al-Quran sangat dibutuhkan bagi setiap muslim dalam ragam aktifitas dan kondisi hidupnya. Tanpa Quran, keadaan manusia tidak mungkin bertahan, karena ia merupakan oksigen jiwa dan obat hati. Sebagaimana dalam Al-Quran Surah Al-Isra’ ayat 82 Allah menyebutkan:

Al-Isra’ ayat 82

Artinya: “Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang- orang yang zalim selain kerugian.” (Q.S. Al-Isra’: 82)

Penulis: Muhammad Raihan Dendry, Nasywa Hanifa, Dwi Putri Febriana
Fakultas psikologi Universitas muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Daftar Pustaka

Suparyanto dan Rosad (2015, 2020), Terapi membaca al-quran untuk mengurangi kecemasan dalam menentukan karir santri kelas xii sma al-ashriyah banu sanusi sesela. theses.uinmataram.ac.id

Nugraha (2020), Memahami kecemasan : perspektif psikologi islam. ejurnal.iainsalatiga.ac.id

Pelajaran menarik tentang surat an-nas ayat 4. Tafsirweb.com

Purwaningrum & Al (2022), Gambaran pengaruh al-quran dengan terjemahnya terhadap kecemasan. Jurnalfuda.iainkediri.ac.id

Zurrahmah (2019), Peran al-quran dalam menanggulangi kecemasan mahasiswa fakultas ushuluddin dan filsafat uin raniry. Repository.ar-raniry.ac.id

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI