Menilik Sejarah Warisan Budaya Keris Indonesia di Museum Keris Brojobuwono

Warisan Budaya Keris Indonesia
Sumber: Dokumentasi Penulis

Karanganyar –Kami mahasiswa prodi FTV ISI Surakarta melakukan kunjungan ke Museum Keris Brojobuwono yang berada di desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, pada Selasa (05/12/2023).

Keris adalah senjata tradisional Indonesia yang telah menjadi bagian dari budaya dan sejarah nusantara. Keris dikenal karena desainnya yang unik dan makna yang dalam pada setiap ukiran dan bentuk keris itu sendiri.

Keris tidak hanya berfungsi sebagai senjata tajam, tetapi juga sebagai simbol status sosial, keberanian dan spiritualitas. Setiap keris memiliki karakteristik khusus, dan banyak di antaranya diyakini memiliki kekuatan magis dan melambangkan keberanian serta kebijaksanaan.

Maka tak heran jika ada tempat khusus seperti museum yang bertujuan sebagai tempat pelestarian dan tempat penyimpanan budaya warisan seperti keris ini. Keris telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan Kecerdikan Budi Dunia Non-Bendawi Manusia sejak tahun 2005.

Bacaan Lainnya

Museum Keris Brojobuwono adalah museum keris yang terletak di Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, didirikan oleh Bambang Gunawan dan Basuki Teguh Yuwono pada tahun 1999. Museum Keris Brojowobuwono buka setiap hari Selasa sampai Minggu dari pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB.

Selain melihat koleksi keris kita juga bisa menyaksikan penempaan/pembuatan keris. Para empu mengenakan pakaian putih dengan maksud suci atau bersih agar selama pembuatan keris. Para empu tetap memiliki niat yang bersih, ketika keris telah selesai dibuat keris tersebut dapat dijaga dan digunakan dengan baik.

“Keris juga ada perawatannya, bilah keris juga tidak bisa dipegang menggunakan tangan secara langsung karena tangan mengandung senyawa basa, yang akan membuat keris menjadi cepat berkarat. Perawatan keris hanya diolesi menggunakan minyak khusus selama 4-6 bulan sekali” Ujar dari guide Museum Keris Brojobuwono.

Museum Keris Brojobuwono memiliki berbagai macam koleksi keris dari berbagai daerah yang disimpan dan dirawat dengan baik. Terdapat keris Bali, Sumatera, Jawa, Lombok dll. Proses pembuatan keris memerlukan waktu yang cukup panjang, paling cepat memakan waktu enam bulan dan pembuatannya dilakukan seperti empu zaman dahulu.

Sebelum proses pembuatan, dilakukan upacara ritual sebelum bahan dibuat. Pembuatan keris dilakukan sesuai hari yang sudah ditentukan oleh Empu Basuki. Selesai pembuatan keris, akan dilakukan kirab dan pemesan berhak mendapatkan sertifikat.

Keris-keris yang dibuat atau ditempa di museum Brojobuwono ini tak sekedar aksesoris, tetapi juga tosan aji, yang artinya keris tersebut dibuat dengan doa dan tirakat tertentu agar sesuai dengan kepribadian pemiliknya dan dapat menjadi sarana pembawa kebaikan.

Ini menunjukkan bahwa keris lebih dari sekadar senjata atau pelengkap busana adat, melainkan simbol identitas dan warisan budaya yang kaya.

Banyak sekali koleksi keris dari berbagai zaman dan daerah di Indonesia. Kalian dapat berkenalan dengan bermacam-macam keris  berdasarkan periode sejarah, jenis keris, asal usulnya, hingga makna yang terkandung dari dalam keris itu sendiri.

Setiap keris disajikan dengan detail dan dijelaskan melalui narasi yang mendalam, memungkinkan pengunjung untuk memahami konteks historis dan budaya di balik setiap lengkungan dan keunikan keris itu sendiri.

Museum Keris Brojobuwono ini bisa dijadikan sebuah konten edukatif seperti film dokumenter yang mengangkat tentang kebudayaan dan warisan bangsa Indonesia, selain itu bisa juga membuat video narasi pendek, atau vlog.

Dengan adanya museum Keris Brojobuwono ini kita sebagai generasi bangsa mampu melihat histori dari sebuah senjata tradisional asli Indonesia mulai dari persebaran dan jenisnya hingga pembuatannya.

 

Penulis: Ardhan Novian Prasetyo dan Ramadhani Fabiantoro Prayoga
Mahasiswa Jurusan Film dan Televisi, Institute Seni Indonesia Surakarta

 

Editor: I. Chairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses