Menjadi Guru Inspiratif Masa Kini

Opini
Ilustrasi: istockphoto

Guru, berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah tenaga pendidik profesional  yang memiliki tugas utama  untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Guru memiliki tugas dan peranan yang sangat penting dalam menciptakan generasi penerus yang berkualitas secara intelektual sekaligus ber-akhlaqul karimah.

Meningkatnya kasus bullying, kekerasan seksual, dan intoleransi di dunia pendidikan adalah tiga dosa besar yang harus segera ditangani bagi para pendidik di Indonesia.

Baca Juga: Memantik Semangat Guru Muda yang Inspiratif di Era 5.0

Bacaan Lainnya

Tampaknya penyebab semua itu terletak pada pola asuh keluarga, pengaruh pergaulan teman sebaya, dan dampak negatif kemajuan teknologi. Dahulu saat perkembangan komunikasi dan teknologi belum seperti sekarang ini, konsentrasi siswa menyimak materi pelajaran yang disampaikan guru tergolong baik.

Mereka bisa fokus duduk dan belajar. Begitu pun dengan sikap dan perilaku serta saling menghormati dan menghargai teman lain sangat dijunjung tinggi.

Namun kini, guru tak lagi sepenuhnya menjadi pusat perhatian siswa. Berselancar di dunia maya, berinteraksi dengan teman yang jauh entah di mana, adalah hal yang lebih menarik dan menantang untuk mereka lakukan.

Dari sinilah tanggung jawab menanti para guru sebagai pendidik untuk kembali mampu digugu lan ditiru murid. Dikutip dari buku Aplikasi Ilmu Psikologi Positif, guru inspiratif adalah guru yang memberikan stimulasi mental kepada siswa-siswanya.

Diharapkan dengan stimulasi mental yang diberikan tersebut, memberikan dampak yang kuat terhadap pemahaman siswa karena banyaknya emosi positif yang mereka rasakan saat pembelajaran. Banyak buku cetak atau informasi dari media online sebagai referensi menjadi guru inspiratif.

Guru sebagai pendidik harus mampu mengolah tekad dan semangat dalam diri sendiri untuk menjadi sumber inspirasi siswanya. Guru inspiratif harus bisa mematik semangat dalam dirinya sendiri melalui berbagai upaya.

Tidak perlu fasilitas berharga mahal, ruang kelas yang mewah untuk bisa memberikan inspirasi, karena sejatinya saat ini di hadapan siswa telah tersaji dengan luas sumber belajar melalui internet, televisi, dan lainnya.

Guru saat ini menjadi sebatas perantara dalam menyampaikan ilmu di era serba digital sekarang ini. Sehingga timbul pertanyaan, apakah keberadaan guru masih diperlukan? Tentu saja jawabnya adalah ya. Guru menjadi panutan yang layak diteladani akhlak, sikap, prilaku, dan aspek lainnya dalam kehidupan.

Guru inspiratif harus bisa menjadi sosok terdepan dalam memberikan semangat dan motivasi kepada siswanya agar mereka dapat mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki. Karakter tersebut memiliki sikap sabar, ramah, murah senyum, dan mudah bersosialisasi dengan siswanya.

Baca Juga: Perlunya Perubahan Kesejahteraan Guru di Indonesia

Siswa yang memiliki beragam sifat dan keunikannya masing-masing tentu menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru. Siswa dengan sifat introvert dan rendah diri, cenderung menarik diri dari pergaulan dan sering mendapat bullying dari temannya.

Seorang guru harus peka dengan keadaan ini, dengan memberikan semangat, motivasi kepada siswa tersebut agar bisa percaya diri kembali.

Penulis bersama guru inspiratif.

Karakter kedua yang harus dimiliki guru inspiratif adalah menunjukkan sikap tekun beribadah. Kecintaan kita pada Tuhan, kita tuangkan pada aktivitas ibadah yang kita lakukan sehari-hari. Siswa akan termotivasi melakukan hal yang sama karena melihat contoh yang dilakukan gurunya. 

Terakhir, seorang guru harus bersikap jujur. Kejujuran adalah hal yang harus dibiasakan, tertuang dalam tutur kata sehari-hari. Mengatakan hal yang sebenarnya meskipun itu pahit adalah lebih baik daripada terlihat baik namun tidak sesuai kenyataan. Termasuk juga seorang guru dalam menilai, memberi masukan, atau menjelaskan sesuatu kepada siswanya.

Ketiga hal di atas, bisa dilakukan seorang guru dan perlu dicoba untuk mewujudkan cita-cita menjadi seorang guru inspiratif bagi siswanya. Modal utama untuk melakukan semua itu adalah niat atau tekad yang kuat dari dalam diri seorang guru.

Dilandaskan sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memberikan manfaat kepada orang lain sehingga menambah semangat dalam meningkatkan kualitas diri. Sejatinya guru ada untuk menjadi panutan muridnya, digugu lan ditiru sehingga mutlak guru harus memiliki karakter kuat agar mampu menjadi inspirator semua siswanya

Penulis: Bunga Maharani
Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses