Menjamurnya BPO di Yogyakarta Lowker Terbuka Menyejahterakan kah?

Loker

Business Process Outsourching (BPO), adalah sebuah perusahaan alih daya yang mengutamakan pelayanan kepada para klien-kliennya untuk meningkatkan dan mengembangkan perusahaannya.

Selain itu, BPO adalah praktik bisnis yang dimana pengalihdayaan sebuah pekerjaan dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya melalui kerja sama antara perusahaan dengan vendor.

Ketika suatu perusahaan membutuhkan SDM untuk melaksanakan pelaksanaan penunjang, perusahaan akan mudah menemukan tenaga kerja yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

Seperti layaknya perusahaan swasta pada umumnya, perusahaan alih daya atau BPO juga tentu saja memiliki sejumlah karyawan yang seringkali atau pernah mengajukan resign atau pengunduran diri dengan alasan–alasan tertentu.

Selain melakukan resign replacement karyawan juga sangat sering terjadi, seperti replacement karyawan yang mempunyai nilai KPI Key Performance Indicator yang kurang baik sehingga membuat karyawan di terminate dan diganti dengan karyawan baru.

Menjamurnya Perusahaan BPO ini di Yogyakarta menjadi sebuah topik yang sering dibicarakan para pencari kerja khususnya para graduate yang baru lulus kuliah.

Hal ini dikarenakan banyaknya ketersediaan lowongan pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan BPO ini, seperti salah satu PT di yogyakarta saja memiliki lebih dari 800 karyawan aktif. Jumlah ini didapatkan dari salah satu karyawan yang dimana jumlah ini tercatat pada jadwal absensi mereka.

Meski jumlah karyawan sudah tergolong cukup banyak, namun perusahaan BPO ini selalu membuka lowongan pekerjaan yang dapat kita temui di akun medsos ataupun portal-portal pencari kerja seperti jobstreet, indeed, dll.

Hal ini dikarenakan sistem pekerjaan yang digunakan oleh perusahaan BPO ini adalah sistem kerja kontrak (PKWT) yang dimana dapat dibilang kontrak kerja yang diberikan cukup pendek mulai dari 3 bulan hingga 1 tahun, tergantung dengan performa karyawan itu sendiri.

Meskipun syarat dan ketentuan yang diberikan kemenaker sudah dijalani dan dipenuhi oleh perusahaan banyak dari karyawan yang mengeluhkan dengan sistem kerja ini, dikarenakan mereka tidak dapat berharap bekerja hingga pensiun atau masa tua di perusahaan itu.

Selain itu turnover yang cukup tinggi juga menjadi hal yang patut dipertanyakan, berdasarkan wawancara dengan beberapa karyawan di beberapa perusahaan BPO yang berbeda ditemukan bahwa kebanyakan dari mereka bekerja sebagai Callcenter dan Deskcollection sehingga masa kerja mereka juga tergantung dengan kinerja mereka sendiri, yang dimana kinerja ini dimuat dalam sistem penilaian kinerja atau Key Performance Indikator (KPI).

Adapun alasan beberapa karyawan yang didapatkan dari wawancara singkat kepada karyawan serta pimpinan mereka (SPV dan HRD).

Pekerjaan deskcolection merupakan pekerjaan yang berorientasi terhadap target pencapaian sehingga para karyawan harus mampu bekerja dibawah tekanan tinggi serta harus bisa beradu argumen dengan nasabah demi menarik tagihan kepada para nasabah.

Orientasi target ini lah yang banyak membuat para karyawan menjadi merasa tertekan hingga berujung pada stress kerja.

Mereka juga mengatakan bahwa stress kerja akibat tekanan kerja juga mempengaruhi kinerja mereka, namun disamping itu kompensasi yang mereka terima juga cukup sepadan, selain gaji pokok yang mereka terima, ada juga insentif dan tunjangan lainnya yang mereka terima.

Meski Turnover diperusahaan BPO ini cukup tinggi, banyak juga ditemui karyawan yang memiliki masa kerja yang cukup lama, hal ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Salah satunya yaitu fasilitas untuk karyawan, Jati Nugroho salah satu karyawan BPO mengungkapkan bahwa fasilitas penunjang serta hiburan juga menjadi salah satu hal yang membuatnya bertahan bekerja.

Fasilitas yang ada dikantor juga cukup banyak sih, kayak spot game, pantry, tempat olahraga juga disediakan, gamenya juga banyak jadi bisa dimainkan sebagai stress release kalau lagi istirahat kerja atau balik kerja ujar Jati Nugroho.

Lingkungan Kerja juga menjadi faktor penting bagi setiap perusahaan, Lingkungan kerja yang sehat akan memberikan pengalaman kerja yang sehat pula, sehingga para karyawan merasa tempat kerja adalah rumah kedua sehingga beban kerja yang diberikan perusahaan akan terasa tidak begitu berat.

Salah satu dalam menjaga Lingkungan Kerja yang sehat adalah dengan memperhatikan faktor Healthy dan Safety untuk karyawan.

Meskipun bekerja di BPO ini merupakan pekerjaan office, namun dengan memperhatikan tata letak meja, serta pemilihan kursi juga menjadi hal yang penting.

Karena karyawan bekerja selama 8 jam penuh dengan posisi duduk, melansir dari cimahikota.go.id bekerja dengan posisi duduk terlalu lama dapat menyebabkan beberapa gangguan seperti:

  1. Penumpukan lemak disekitar perut
  2. Gangguan postur tubuh
  3. Pembekuan darah
  4. Penyakit Jantung
  5. Penyakit diabetes
  6. Dan lain-lainnya

Maka dari itu faktor healty and safety harus menjadi perhatian khusus bagi perusahaan.

Perusahaan BPO ini merupakan perusahaan yang lebih dahulu sudah ada di Ibukota Jakarta, yang melakukan ekspansi ke Yogyakarta dengan berbagai alasan salah satunya upah minimum rata-rata di yogyakarta jauh dibandingkan dengan yang ada di Jakarta, sehingga dengan demikian perusahaan dapat menekan biaya untuk menggaji para karyawan.

Meskipun upah minimun Yogyakarta jauh di bawah Jakarta, namun faktor lain yang didapat karyawan haruslah sebanding dan sesuai dengan UUD Ketenagakerjaan yang diatur oleh Menteri Ketenagakerjaan itu sendiri.

 

Penulis: Rhio Zifri Kantataqwa
Mahasiswa Magister Manajemen, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI