Pandemi Covid-19 yang terjadi secara global tentu saja berdampak terhadap berbagai sektor terutama di sektor ekonomi. Dampak perekonomian ini tidak hanya dirasakan secara domestik, namun juga terjadi secara global.
Pandemi Covid-19 ini mempengaruhi perekonomian. Seperti UMKM yang sangat rentan terdampak dalam gangguan bisnis, karena seringnya berhubungan langsung dengan pariwisata, transportasi dan industri kuliner yang memerlukan pemasok yang semuanya terkena dampak oleh adanya Covid-19.
Pasalnya menurunnya daya beli dalam masyarakat akibat pandemi Covid-19 juga sangat berpengaruh dalam keberlangsungan usaha UMKM. Krisis ekonomi yang dialami UMKM tanpa disadari dapat menjadi ancaman bagi perekonomian nasional.
Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Pelaku UMKM Top Chicken
Dampak dari covid ini dirasakan oleh Ibu Rosmilah, penjual warung makan yang berada di Jln. Jogja-Wonosari Km 14. Usaha kuliner ini adalah Warung Makan Mbok Sarbini, yang telah didirikan pada tahun 1985.
Usaha warung ini dulunya didirikan oleh Mbok Sarbini namun karena sekarang sudah lanjut usia, warung itu sekarang di alihkan kepada anaknya yaitu Ibu Rosmilah. Dalam kondisi pandemi ini warung makan mbok sarbini yang sebelum Covid-19 ini selalu ramai tapi sekarang kondisinya berbanding terbalik.
Tidak stabilnya pembeli saat pandemi ini membuat warung makan tersebut mengalami penurunan yang sangat drastis. Yang biasanya banyaknya porsi makanan yang tiap hari dijual sekitar 150-200 porsi sekarang hanya 75-100 porsi saja.
“Biasanya tiap hari sebelum masa pandemi pelanggan di warung saya selalu banyak, tapi kalau sekarang ya cuma beberapa aja, mbak. Dari pas pertama ada pandemi itu warung saya masih lumayan banyak pembeli tapi pas PPKM level 4 kemarin turun drastis soalnya banyaknya wisata tutup jadi tidak ada yang mampir di warung untuk makan, ditambah lagi warung sempat ditutup,” ucap Ibu Rosmilah.
Baca Juga: Peluang Usaha di Masa Pandemi Covid-19
Penurunan keuntungan yang di alami Ibu Rosmilah karena pandemi ini mencapai 30-50%. Walaupun mengalami penurunan hingga setengah dari pendapatan keuntungan sebelum pandemi, Ibu Rosmilah memberikan gaji kepada karyawan-karyawannya stabil seperti sebelum adanya Covid-19 dulu.
Permasalahan penurunan keuntungan ini akibat masa pandemi Covid-19 menimbulkan kekhawatiran bagi Ibu Rosmilah, seandainya situasi ini akan berlangsung lama akan menyebabkan usahanya terus merugi.
Pandemi Covid-19 ini menyebabkan pergeseran dan perubahan pada pola pembelian konsumen. Biasanya meskipun sudah ada penjualan online, konsumen masih banyak yang membeli produk secara langsung di ke toko atau pusat perbelanjaan lainnya.
Namun dimasa pandemi ini adanya pembatasan dan peraturan pemerintah untuk tidak keluar rumah demi mencegah perluasan penyakit Covid-19 ini. Dengan adanya peraturan itu Ibu Rosmilah berusaha untuk membangkitkan usaha warung makannya lagi, dengan cara mencoba untuk mendaftarkan warung makannya pada aplikasi GoFood dan selalu mengiklankan menu-menu yang ada di warungnya di beberapa sosial medianya.
Baca Juga: Pendapatan UMKM Boba Menurun di Masa Pandemi
Ibu Rosmilah beranggapan apabila pelanggan atau pembeli di warungnya masih bisa tetap membeli makanannya dengan GoFood akan menambah sedikit keuntungan pendapatannya dan tetap bisa mematuhi protokol atau peraturan yang di buat oleh pemerintah.
Harapan yang diinginkan Ibu Rosmilah agar pandemi ini cepat berakhir dan kembali pada keadaan normal supaya perekonomian Indonesia berjalan stabil dan lebih mudah dalam meningkatkan pendapatan sehari-harinya. Apabila usaha warung makan Mbok Sarbini semakin ramai maka otomatis pendapatan warung makan Mbok Sarbini juga meningkat.
Nur Tifa Rachmawati
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Prodi Manajemen
Dosen Pengampu: Putri Dwi Cahyani, SE.,M.M
Editor: Diana Pratiwi