Modal Sosial Dalam Pencegahan Virus Corona

corona

Pemerintah Indonesia menyatakan penyebaran virus corona atau COVID-19 sebagai bencana nasional non alam. Hal tersebut dikemukakan oleh Juru Bicara Penangangan Corona Achmad Yurianto pada Sabtu, 14 Maret 2020. Virus corona pertama kali mewabah berasal dari wilayah Wuhan di Tiongkok.

Badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa virus ini dapat menyebabkan penyakit, mulai dari flu biasa hingga flu yang lebih parah, seperti sindrom pernapasan angkut (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS). Dalam kasus yang lebih parah dapat menyebabkan penyakit pneumonia (masyakarat mengenalnya dengan penyakit paru-paru basah) dan kegagalan banyak organ dan kematian.

Virus corona telah mewabah hampir ke negara di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Mewabahnya virus corona di Indonesia diketahui pada awal Februari lalu. Presiden Joko Widodo dalam konferensinya awal Maret lalu mengatakan sebanyak dua orang di Indonesia positif terjangkit virus corona.

Hingga Rabu, 25 Maret 2020 jumlah pasien positif virus corona di Indonesia yang terkonfimasi ada 790 orang. Dalam kurun waktu hampir dua minggu sejak Sabtu, 14 Maret 2020 mengalami peningkatan lebih dari delapan kali dari total 96 orang dengan penyebaran virus corona dari Jakarta, Bandung, Tangerang, Solo, Yogyakarta, Bali, Manado dan Pontianak dan sampai saat ini meluas ke daerah-daerah di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Dampak pandemi virus corona juga berpengaruh terhadap perekonomian global dan Indonesia. Sektor pariwisata, industri dan harga komoditas yang terbesar mengalami penurunan.

Hal-hal tersebut terjadi lantaran adanya penuruan kunjungan wisatawan asal Tiongkok dan penurunan kegiatan ekspor-impor ke dan dari negara Tiongkok. Pemerintah Indonesia bekerja keras dalam meningkatkan dan menstabilkan perekonomian dalam negeri lewat berbagai kebijakan dan regulasi yang dirasa mampu untuk membangkitkan gairah pada sektor pariwisata, industri dan harga komoditas.

Permintaan publik di media sosial mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia seharusnya melakukan lock down skala nasional, yaitu menutup dan mengunci akses masuk dan keluar untuk mencegah penyebaran virus corona yang lebih luas. Namun, dampak dari peyebaran virus corona tentunya menjadi bahan pertimbangan penting bagi pemerintah pusat untuk tidak melakukan lock down dan menjadikan wabah tersebut menjadi bencana nasional non alam.

Dalam mitigasi bencana nasional non alam ini, Presiden Joko Widodo juga telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Tujuannya adalah memutus rantai penularan virus corona dan menjaga orang sehat agar tidak sakit (tertular).

Modal Sosial

Menurut Francis Fukuyama, modal sosial memegang peranan penting dalam memfungsikan dan memperkuat masyarakat. Pencegahan dan penanganan penyebaran virus corona terutama di Indonesia memerlukan kerja sama dari berbagi pihak. Dalam pencegahan dan penanganan itu, modal sosial menjadi sumber daya yang harus digunakan bersama-sama.

Wabah virus corona ini tentunya mengingatkan kita pada wujud modal sosial yang terpatri dalam sila ketiga Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Bunyi sila ketiga Pancasila adalah Persatuan Indonesia. Persatuan Indonesia merupakan wujud kerja sama yang terdiri dari partisipasi bersama dalam mewujudkan Indonesia yang nyaman, aman, sejahtera dan terhindar dari ancaman bersama.

Wabah virus corona menjadikan kepanikan, kecemasan dan ketakutan bagi sebagian orang untuk bertindak menyelamatkan diri sendiri, kelompok dan komunitas masing-masing. Adanya modal sosial yang dihidupi dapat mengalahkan individualitas.

Hadirnya modal sosial dalam wujud Persatuan Indonesia menjadi titik balik memperkuat bangsa dan negara dalam mewujudkan pencegahan dan penanganan penyebaran virus corona lebih baik.

Partisipasi masyarakat, media dan pemerintah dalam pencegahan dan penanganan penyebaran virus corona tentunya menghadirkan kekuatan untuk meminimalisir sikap panik, cemas dan takut masyarakat terhadap wabah ini.

Persatuan Indonesia yang tergambar dalam tindakan kerja sama, gotong royong, solidaritas, komunikasi-informasi, kebijakan dan kekompakan dan kepercayaan publik.

Persatuan Indonesia dapat terwujud apabila masyarakat, media dan pemerintah sadar akan satu tujuan untuk membangun Indonesia lewat pencegahan dan penanganan penyebaran virus corona.

Tindakan memperkeruh suasana lewat penyampaian informasi yang tidak benar (hoaks) dan pendistribusian informasi yang tidak tepat jalur dapat membawa kepada tujuan yang menyimpang bagi pencegahan dan penanganan penyebaran virus corona.

Kepercayaan publik kepada pemerintah dalam pencegahan dan penanganan penyebaran virus corona perlu ditingkatkan ditengah banyaknya informasi-informasi yang tidak sempurna.

Menurut Alan Fox bahwa kepercayaan didasarkan pada keberanian dalam mengambil risiko dan didasarkan pada keyakinan bahwa masyarakat, media dan pemerintah saling mendukung satu sama lain.

Kepercayaan publik juga menjadi pendorong bersama dalam memperkuat dan menstabilkan perekonomian Indonesia lewat berbagai kebijakan dan regulasi untuk membangkitkan gairah sektor pariwisata, industri dan harga komoditas.

Pandemi virus corona memang tidak mengenal bangsa dan penduduknya, namun pada saat yang bersamaan menumbuhkan jiwa nasionalisme untuk memperkuat bangsa dan penduduknya. Modal sosial dalam wujud Persatuan Indonesia menjadi ramuan vaksin tersendiri bagi bangsa dan penduduk Indonesia dalam pencegahan dan penanganan penyebaran virus corona berserta dampak yang ditimbulkannya. Harapannya modal sosial membawa bangsa Indonesia ke arah cinta akan tanah air dan negaranya.

Andreas Suranto
Mahasiswa S1 Program Studi Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses