Peluang Bisnis Produksi Tauge di Tengah Pandemi Covid-19

Peluang Bisnis Pandemi Covid-19
Shinta, anak dari pemilik bisnis tauge dan mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, Azza Putri Alika

Besarnya permintaan tauge di tengah masyarakat Sarbini (49), memberanikan diri memulai usaha. Pada 2018 dengan modal sendiri beliau memulai usaha. Prospek kecambah ini sangat menjanjikan  dari segi citra rasa khas menu makanan tersebut dan harga yang sangat terjangkau bagi konsumen karena menjadi pelengkap menu makanan yang sangat digemari bagi penggemar kuliner.

Selain menjadi pelengkap menu makanan, tauge memiliki prospek bisnis terutama di saat kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini. Dan juga menjadi salah satu alternatif yang dapat ditempuh masyarakat guna mengatasi masalah ekonomi di tengah pandemi dengan menguatkan ketahanan pangan, salah satunya yakni dengan melakukan budidaya tanaman pangan yang mudah guna memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan perekonomian yang semakin merosot ini.

Baca Juga: “Survival Trick” Toko Kelontong di Masa Pandemi

Bacaan Lainnya

Di Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap di mana usaha pembuatan tauge oleh Sarbini yang memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk dijadikan tempat bisnis. Pembuatan tauge yang dilakukan Sarbini masih tradisional dimana dibantu oleh anaknya Shinta (19), proses pembuatan kecambah tauge juga harus memperhatikan suhu dan air yang tidak pernah berhenti mengaliri kecambah tauge.

Menurut Sarbini, proses pembuatan tauge sebenarnya sangat mudah dan sederhana. Hanya saja dibutuhkan cukup ketekunan dalam proses pembuatannya mengingat proses manual yang masih harus dikerjakan setiap harinya. Karena prosesnya yang mudah, produksi tauge dapat menjadi salah satu contoh usaha sampingan di rumah.

“Untuk proses sendiri kita memakan waktu 3 hari sehingga bisa dipasarkan ke penjual-penjual tauge yang ada di pasar-pasar Kroya. Untuk itu kita setiap harinya akan membuat 18 kilo kacang hijau,” ungkap Sarbini.

Baca Juga: Pelaku Usaha di Kawasan Wisata Berhenti Total Akibat PPKM

Nantinya dari 18 kilogram kacang hijau inilah yang menghasilkan 130 kg kecambah tauge, untuk pasaran sendiri Sarbini menjual tauge buatannya Rp8.000/kg kepada pedagang sedangkan untuk dijual ke konsumen Rp10.000/kg.

Saat ini yang menjadi kendala bisnisnya adalah kualitas kacang hijau yang terkadang buruk menyebabkan kurang bagusnya tauge yang dihasilkan. Saat ini saja Kacang Hijau per kilonya mencapai Rp18.000.

Sementara kekurangan yang ada yakni boros di  listrik dimana air yang hidup 24 jam. Tauge-tauge produksi Sarbini tidak pernah terkena pasir karena diproses dalam tong-tong besar yang tak banyak orang mengetahuinya. Untuk omset Sarbini mengaku dalam sebulan tidak kurang dari Rp20-25 juta.

Azza Putri Alika & Putri Dwi Cahyani, SE.,M.EI
Fakultas Ekonomi
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI