Pemanfaatan Lahan Kosong untuk Disulap Menjadi Taman TOGA (Tanaman Obat Keluarga)

Pemanfaatan Lahan Kosong untuk Disulap Menjadi Taman TOGA (Tanaman Obat Keluarga)
Foto Bersama Sub-Kelompok 8 dengan Ketua RT 05 "Sukoco", Minggu (22/12/2024).

Surabaya – Pemanfaatan lahan kosong adalah pemanfaatan yang sangat baik karena dapat berfungsi sebagai penghijauan, juga memiliki manfaat yang lebih luas, antara lain meningkatkan kualitas lingkungan dan menyediakan bahan obat alami (30/11/2024).

Harapan lain dari sub kelompok 8 adalah keaktifan dan kekreatifan masyarakat untuk memanfaatkan tanaman TOGA menjadi passive income.

Contohnya, masyarakat bisa membuat produk herbal seperti jamu dan teh herbal untuk dijadikan ide jualan melalui media online di Desa Medokan Semampir, Surabaya, mampu memberikan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diketuai Maulana Arya Sapoetra, beranggotakan Riko Yuli Setyawan, Tejo Steven Timotius, William Kevin Feriyanus Manullang, Winarsih, Nur Cholifah, mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Sabtu, 30 November 2024.

Bacaan Lainnya
Sub Kelompok 8 NR 6 membuat pondasi taman TOGA, (Sabtu, 30/11/2024)
Sub Kelompok 8 NR 6 membuat pondasi taman TOGA, Sabtu (30/11/2024).

“Dulu, saya sering melihat anak-anak bermain di tumpukan sampah. Rasanya sedih sekali. Namun, berkat inisiatif warga dan kerja sama yang baik, lahan kosong di RT 05 berhasil disulap menjadi taman TOGA yang asri. Saat ini, terdapat sekitar 8 jenis tanaman TOGA yang tumbuh subur di lahan seluas 2 meter persegi,” terang dari Sukoco, ketua RT 05.

Sub Kelompok 8 NR 6 membuat pondasi taman TOGA. (Sabtu, 30/11/2024)
Sub Kelompok 8 NR 6 membuat pondasi taman TOGA, Sabtu (30/11/2024).

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah membantu dalam menyelesaikan permasalahan mengenai mitra adalah memberikan taman TOGA.

Selain itu, juga memberikan pelatihan dan pendampingan perawatan tanaman TOGA, sehingga tanaman TOGA dapat tumbuh subur dan bisa dimanfaatkan oleh warga RT 05.

Kedepannya, warga RT 05 berencana untuk mengembangkan taman TOGA menjadi pusat edukasi tentang tanaman obat. Mereka juga akan bekerja sama dengan sekolah-sekolah di sekitar untuk mengadakan kegiatan belajar bersama di taman TOGA.

Harapannya, taman TOGA ini dapat menjadi contoh bagi RT-RT lain dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan mandiri.

Penulis berkomentar mengenai pengalamannya dalam mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat lumayan rumit.

Mulai dari survei, di mana lahan kosong tersebut banyak sampahnya, sehingga besoknya dilakukan bersih-bersih sampah plastik dan batu-batuan. Kemudian, dilakukan pembangunan rumah kaca yang telah ditentukan oleh ketua secara bertahap.

Setelah pembangunan selesai, bagian dinding dilapisi kasa nyamuk dan paranet sehingga dapat terlindungi dari kerusakan tanaman Toga dari luar.

Setelah hari-hari yang melelahkan semuanya terbayarkan dengan memuaskan dimana tanaman Toga yang sudah diberi pupuk dan air sampai tumbuh segar, sekarang hanya perlu sosialisasi dan perbaikan kasa nyamuk yang berlubang. Hasilnya tidak buruk dan menyenangkan.

Hasil akhir dari Taman Boga Sub-kelompok 8 NR 6. (Minggu, 22/12/2024)
Hasil akhir dari Taman Boga Sub-kelompok 8 NR 6, Minggu (22/12/2024).

 

Penulis: Tejo Steven Timotius
Mahasiswa Prodi Ilmu Hukum, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses