Pencegahan dan Pengendalian PTM melalui Posbindu: Bagaimana Pelaksanaannya di Indonesia?

Posbindu
Dokumentasi Kegiatan Posbindu Penyakit Tidak Menular (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM) menjadi isu kesehatan yang semakin penting di seluruh dunia.

PTM adalah jenis penyakit yang tidak menular dan dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup, seperti pola makan yang sehat, aktivitas fisik yang cukup, dan pengurangan stres.

Menurut data World Health Assembly, 73% kematian di Indonesia disebabkan oleh kelompok penyakit ini termasuk hipertensi, penyakit jantung, diabetes, stroke dan kanker. Ironisnya, 80 persen PTM disebabkan oleh gaya hidup yang bisa dicegah.

Pemerintah Indonesia telah memperkenalkan program Pos Pelayanan Terpadu (Posbindu) untuk mengurangi jumlah kasus PTM.

Bacaan Lainnya

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat dan memberikan akses ke layanan kesehatan yang terjangkau.

Posbindu adalah pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang terdiri dari dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya.

Mereka bekerja sama untuk memberikan edukasi tentang pola makan sehat, latihan fisik, dan manajemen stres.

Selain itu, Posbindu juga menyediakan layanan screening dan pemeriksaan kesehatan gratis atau dengan biaya yang terjangkau.

Posbindu telah diperkenalkan sejak tahun 2010 dan saat ini telah tersedia di seluruh wilayah Indonesia. Program ini berfokus pada enam jenis penyakit tidak menular, yaitu hipertensi, diabetes, obesitas, kanker serviks, kanker payudara, dan kanker kulit.

Evaluasi Posbindu

Evaluasi keberhasilan program Posbindu sangat penting untuk menilai efektivitasnya dalam mencegah dan mengendalikan PTM di Indonesia. Berikut adalah evaluasi terhadap program Posbindu:

1. Efektivitas

Program Posbindu telah terbukti efektif dalam mencegah dan mengendalikan penyakit tidak menular di Indonesia.

Pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat mendeteksi penyakit sejak dini sehingga dapat diobati lebih cepat.

Selain itu, edukasi yang diberikan oleh petugas kesehatan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat.

2. Partisipasi

Partisipasi masyarakat dalam program Posbindu masih perlu ditingkatkan. Meskipun program ini sudah tersedia di seluruh wilayah Indonesia, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui atau belum memanfaatkan layanan ini.

3. Kualitas Layanan

Kualitas layanan yang diberikan oleh Posbindu juga perlu ditingkatkan. Terdapat beberapa keluhan dari masyarakat tentang layanan yang tidak memadai, seperti lamanya waktu pelayanan, kurangnya petugas kesehatan, dan ketersediaan obat-obatan yang terbatas.

4. Anggaran

Pemerintah perlu memberikan anggaran yang cukup untuk menjaga kelangsungan program Posbindu. Anggaran yang cukup akan memastikan program ini dapat berjalan dengan lancar dan mampu mencapai tujuannya dalam mencegah dan mengendalikan PTM.

 

Penulis:

  1. Intan Cahyani
  2. Sabiha Mawaddah Sopian
  3. Winanda Alifiana

Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Maju

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses