Malang Kota – Tanaman Obat Keluarga (TOGA) menjadi ikon unggulan yang dipamerkan warga RW 02 Kelurahan Bandulan dalam Lomba Kampung Bersinar 2020. Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat.
Selain berkhasiat sebagai obat, TOGA juga dapat digunakan untuk meningkatkan gizi keluarga, bumbu dan rempah masakan, menambah keindahan dan bernilai tambah estetika bila ditata dengan apik dan rapi, memberi contoh cara pemanfaatan lingkungan pekarangan, dan menambah nilai keasrian dan kesejukan halaman pekarangan rumah.
Di samping meningkatkan kesejahteraan industri rumah tangga, pemberdayaan TOGA juga mengatasi penurunan daya beli masyarakat terhadap obat yang semakin mahal. Pemberdayaan TOGA di lingkungan sekitar rumah juga dapat memanfaatkan lahan yang belum terpakai secara optimal dan pemanfaatan lahan sempit untuk penghijauan.
Beberapa TOGA yang biasanya dibudidayakan di antaranya seperti serai merah, ekor kuda, bunga kenanga, bawang dlingo, lidah buaya, bunga tin dan jahe putih.
“Bukan hanya tanaman obat saja yang bisa dimanfaatkan, tanamana hias pun banyak yang punya khasiat untuk dijadikan obat,” ujar Anggota Bidang Bina Manusia RW 02 Kelurahan Bandulan, Sugito. Sugito pun mencontohkan salah satu contohnya yakni bunga kenanga, “kalau dicampur dengan belerang bisa menjadi alternatif salep gatal” ujarnya.
Tanaman kenanga (Cananga Odorata) merupakan salah satu jenis tanaman penghasil minyak atsiri. Hasil ekstraksi minyak kenanga dapat menghasilkan beberapa senyawa seperti caryophyllene, linalool, dan geraniol, dengan aroma yang sangat menyengat dan tidak disukai oleh serangga, sehingga dapat digunakan sebagai insektisida alami untuk menolak serangga seperti nyamuk dan lalat.
Nyamuk dan lalat merupakan segolongan serangga yang memiliki sifat dapat mengisap cairan pada makanan atau tubuh manusia. Keberadaannya sering mengganggu aktivitas di lingkungan karena dapat menimbulkan efek yang merugikan, misalnya dapat menimbulkan rasa gatal pada kulit manusia atau dapat menimbulkan sakit perut akibat makanan yang dihinggapi oleh lalat.
Untuk mempermudah penggunaan minyak kenanga sebagai insektisida alami, maka minyak kenanga ini akan diaplikasikan dalam bentuk sediaan lotion agar lebih praktis dan aman. Selain aromaterapi, linalool juga bisa mengusir serangga dan nyamuk.
Hal ini menjadikannya bahan aktif yang ideal untuk produk-produk repellent. Uji repellent dilakukan dengan menggunakan serangga berupa nyamuk Aedes aegypti dan lalat sebagai sampel uji. Nyamuk dan lalat ini merupakan serangga yang dikembangbiakan khusus untuk keperluan penelitian sehingga steril dan aman digunakan.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui jumlah nyamuk dan lalat yang hinggap pada lengan kiri (kontrol) lebih besar dibandingkan dengan jumlah nyamuk dan lalat yang hinggap pada lengan kanan (perlakuan). Hal ini dikarenakan serangga mencium aroma yang menyengat dan tajam dari senyawa-senyawa yang terkandung dalam minyak kenanga.
Senyawa dari golongan sesquiterpen dan alkohol yang berada dalam minyak kenanga sangat tidak disukai oleh serangga jenis ini. Untuk itu nyamuk dan lalat enggan untuk hinggap pada lengan yang diberi perlakuan.
Meski belum ada penelitian yang membuktikan efektivitasnya dalam mencegah serangga, tetapi selama ini banyak produk repellent yang menggunakan linalool dalam bahan yang mereka gunakan dan memang cukup ampuh mencegah nyamuk mendekat.
Selain itu, bunga kenanga juga memiliki sedikit kandungan geraniol yang juga banyak dipakai dalam produk anti serangga. Ternyata masih ada manfaat lain dari bunga kenanga yang bisa kita rasakan. Selain meningkatkan kesehatan mental, bunga kenanga juga baik bagi kesehatan fisik secara keseluruhan.
Bayangkan saja, kemampuan bunga kenanga dalam menurunkan tekanan darah tinggi sudah dibuktikan lewat percobaan.
Dalam penelitian itu, 83 pasien hipertensi diminta untuk menghirup berbagai macam minyak atsiri, salah satunya minyak kenanga. Hasilnya, tekanan darah tinggi turun, dan hormon stres (kortisol) pun dapat berkurang.
Penulis: Salsabila Maharani
Mahasiswa Teknologi Pangan, Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News