Penerapan AI dan IoT dalam Sistem Peringatan Dini Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Yogyakarta International Airport (YIA)

Teknologi AI
Ilustrasi Alat Peringatan Dini Tsunami (Sumber: Ilustrasi dari Penulis)

Bandara Internasional Yogyakarta, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 28 Agustus 2020, memiliki kemampuan untuk bertahan dari gempa dengan kekuatan hingga 8,8 Magnitudo.

Selain itu, desain bandara yang terletak di sepanjang pantai Laut Selatan juga telah dirancang untuk menghadapi potensi tsunami yang dapat dipicu oleh gempa tersebut.

Menurut Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, sistem peringatan dini yang dibangun untuk Bandara Internasional Yogyakarta merupakan yang pertama di Indonesia dan ASEAN yang diterapkan pada bandara yang berlokasi di wilayah yang rawan terhadap tsunami.

Sistem tersebut diperkuat dengan menggunakan aplikasi Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) untuk menghitung dengan cepat gelombang gempa yang terekam oleh seismograf.

Bacaan Lainnya

Dengan penerapan teknologi IoT dan AI, sistem peringatan dini di bandara tersebut dapat memproses data seismik secara real-time.

Informasi mengenai gelombang gempa yang terdeteksi dapat dihitung dan dianalisis dengan cepat oleh sistem, sehingga memungkinkan tindakan tanggap dalam menghadapi ancaman gempa dan tsunami.

Dengan adanya sistem peringatan dini yang canggih ini, diharapkan bandara dapat meningkatkan kesiapannya dalam menghadapi potensi bencana gempa dan tsunami, sehingga dapat melindungi pengunjung, personel, dan infrastruktur bandara dengan lebih efektif dan responsif.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan AI dan IoT dalam sistem peringatan dini bencana gempa bumi dan tsunami di Bandara YIA:

1. Jaringan Sensor dan Pemantauan:

Dalam sistem peringatan dini yang diperkuat oleh AI dan IoT, jaringan sensor gempa bumi dan tsunami dapat dipasang di sekitar bandara.

Sensor-sensor ini akan mengumpulkan data secara kontinu tentang aktivitas seismik dan perubahan laut yang dapat menunjukkan adanya ancaman gempa bumi dan tsunami. Data yang diperoleh akan dikirim ke sistem AI yang akan menganalisis dan memproses informasi tersebut dengan cepat dan akurat.

2. Analisis Data dan Prediksi:

AI akan memanfaatkan data yang diperoleh dari jaringan sensor untuk menganalisis pola dan tren seismik, serta perilaku gelombang laut.

Dengan algoritma pembelajaran mesin, AI dapat memprediksi potensi gempa bumi dan tsunami dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi seiring berjalannya waktu.

Hal ini memungkinkan pihak berwenang untuk mendapatkan informasi dini tentang potensi bencana dan mengambil tindakan pencegahan yang sesuai.

3. Sistem Peringatan Dini yang Terintegrasi:

AI dan IoT juga memungkinkan sistem peringatan dini yang terintegrasi dengan berbagai platform komunikasi.

Ketika adanya ancaman gempa bumi atau tsunami terdeteksi, sistem peringatan dapat secara otomatis mengirimkan pesan peringatan melalui pesan teks, notifikasi mobile, suara peringatan di bandara, serta melalui aplikasi dan media sosial untuk memberi tahu pengguna dan pemangku kepentingan terkait.

4. Analisis Citra dan Pemantauan Visual:

Selain data sensor, AI juga dapat digunakan untuk menganalisis citra dan pemantauan visual melalui penggunaan kamera dan sistem pemantauan CCTV di bandara.

Dengan teknologi pengenalan gambar dan pengolahan citra, AI dapat mengidentifikasi perubahan lingkungan yang terkait dengan gempa bumi dan tsunami, seperti perubahan permukaan tanah, arus air laut, atau tanda-tanda awal lainnya.

Dengan menerapkan AI dan IoT dalam sistem peringatan dini bencana gempa bumi dan tsunami di Bandara YIA, diharapkan kemampuan deteksi dan respons terhadap ancaman bencana dapat ditingkatkan.

Hal ini akan memberikan keuntungan besar dalam melindungi pengunjung, personel, dan infrastruktur bandara dari bahaya gempa bumi dan tsunami yang dapat terjadi di wilayah tersebut.

 

Penulis:

  1. Dwi Santoso
  2. Roysindus Bria Nahak

Mahasiswa Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses