Pengalaman Komunikasi Siswa Melakukan Kelas Online selama Pandemi Covid-19

Pengalaman adalah hasil yang dirasakan setelah komunikasi. Pengalaman meliputi pengetahuan, perasaan, minat, dan perilaku. Pengalaman kognitif berarti komunikasi mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Pada saat yang sama, pengalaman emosional adalah tingkat pengalaman yang tidak hanya sekadar pengetahuan, tetapi juga perasaan, minat, atau emosi setelah terjadinya komunikasi. Tingkat pengalaman tertinggi adalah pengalaman perilaku komunikatif, yang melaluinya individu memiliki pengetahuan.

Tindakan didasarkan pada pengalaman pribadi yang sering melekat pada peristiwa tertentu. Pengalaman juga menciptakan hubungan yang lebih baik karena setiap orang belajar dari pengalaman. Pengalaman tidak hanya mempengaruhi pengetahuan, minat, tetapi mendorong seseorang untuk mengambil tindakan atas kegiatan komunikasi.

Baca Juga: Strategi Public Relations dalam Meningkatkan Etika Komunikasi di Media Sosial

Bacaan Lainnya

Pengalaman komunikasi yang dimaksud adalah pengalaman komunikasi siswa dalam melakukan kelas online selama pandemi Covid-19. Kebijakan kelas online diberlakukan untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi (PT).

Kelas online sebagai progam penanganan krisis di bidang pendidikan ini diharapkan mampu membantu proses pembelajaran selama pandemi Covid-19. Bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar siswa dalam melakukan kelas online selama masa pandemi Covid-19?

Pada masa pandemi Covid-19 ini  institusi pendidikan dipaksa untuk mengubah metode pembelajaran  tatap muka menjadi metode pembelajaran online, hal ini tentunya menimbulkan beberapa pergeseran terhadap kualitas pendidikan yang ada di Indonesia.

Pembelajaran online memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa dan juga memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil  belajar siswa, motivasi dalam belajar memiliki peran penting untuk menumbuhkan rasa senang, dan semangat untuk belajar.

Kurangnya motivasi belajar pada pembelajaran online disebabkan pada proses pembelajaran online, siswa dapat menjadi kurang aktif dalam penyampaian pendapat dan pemikirannya, sehingga menyebabkan proses belajar yang membosankan.

Baca Juga: Efektivitas Komunikasi dalam Pembelajaran

Jika siswa mengalami kebosanan dalam belajar maka akan memperoleh ketidakmajuan dalam belajar. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar, impian yang ingin dicapai disebut cita-cita. Banyak hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa, seperti pengalaman pertama kuliah, menjalin hubungan yang baik dengan teman sekelas.

Menyenangi mata pelajaran yang sedang dipelajari. Setiap siswa memiliki bakat yang berbeda, yang meliputi kemampuan dan keterampilan psikologis mereka seperti perhatian, berpikir kritis, dan kecerdasan.

Ada juga tiga kondisi lain yang mempengaruhi psikis, antara lain kesehatan fisik, kesehatan mental, dan lingkungan tempat tinggal siswa. Ketika seorang siswa sakit, kemampuannya untuk belajar menurun. Demikian pula, kesehatan emosional dan fisik dapat mempengaruhi kemampuan siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.

Ketika seorang siswa sedang mengalami masa-masa sulit, seperti putus cinta, kondisi mereka dapat mempengaruhi siswa lain yang tidak dapat menjaga kestabilan emosinya. Siswa tersebut mungkin lebih banyak diam daripada fokus pada tugas sekolah mereka.

Keluarga, teman, pekerjaan, dan sekolah semuanya berkontribusi pada lingkungan anak. Kemudian ada unsur dinamis pada proses belajar, merupakan unsur yang pada proses pembelajaran tidak stabil, terkadang menguat, terkadang lemah, dan bahkan dapat menghilang khususnya kondisi yang bersifat kondisional misalnya emosi pada siswa, keinginan belajar, kondisi belajar, dan kondisi pada keluarga.

Baca Juga: Urgensi Memahami Etika Komunikasi dalam Islam pada Era New Media demi Terwujudnya Kedamaian dalam Bermasyarakat

Kemudian yang terakhir yaitu cara mengajar guru. Cara mengajar guru tersebut meliputi cara dalam mengajar, berinteraksi dengan siswa, kedisiplinan dan yang lainnya. Kesimpulan dari paparan di atas, menyatakan di masa pandemi Covid-19 saat ini, ada berbagai strategi untuk memotivasi siswa belajar.

Seperti mendidik siswa, mengadakan kompetisi, memberikan pujian, memberikan nilai, dan memberikan penghargaan kepada siswa. Memberi pemahaman dari siswa seoptimal apapun cara untuk meningkatkan motivasi, akan tetapi jika tidak ada keinginan dari dalam diri sendiri maka motivasi tersebut tidak akan pernah dapat tercapai.

Penulis: Muzammil
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses