Kita memahami bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi yaitu penyampaian pesan dari sumber informasi ke penerimanya melalui meida tertentu. Pesan tersebut bisa berupa pengetahuan, ide, pengalaman, dan yang lainnya.
Dengan komunikasi pesan dapat diterima, diserap, serta diresapi oleh penerimanya. Maka agar tidak terjadi kesalahan dalam penyampaian informasi tersebut haruslah ada sarana yang dapat membantunya yaitu media/ alat.
Begitu pun untuk di kelas media dapat dipergunakan untuk memperlancar proses komunikasi pembelajaran. Ada empat hal yang harus ada pada proses komunikasi yaitu pesan, sumber pesan, saluran atau media, serta penerima pesan.
Empat hal inilah yang akan menjadikan komunikasi berjalan dengan baik dan efektif. Empat hal ini sebenarnya sudah ada dalam proses pembelajaran yaitu guru menjadi pemberi pesan, peserta didik menjadi penerima pesan, materi pelajaran sebagai pesan, dan media sebagai alat-alat yang digunakan belajar sebagai media pembelajaran.
Dikemukan oleh Hujair dalam bukunya Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, dikatakan apabila pembelajaran adalah komunikasi maka perlu diperhatikan hal berikut ini. Pertama, pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi pelajaran yang terdapat pada kurikulum.
Kedua, sumber pesan, bisa pengajar, pembelajar, penulis buku atau orang lain. Ketiga, penerima pesan adalah pembelajar, dalam proses belajar dapat saja pembelajar sebagai penerima pean dan juga sebagai pemberi pesan kepada pengajar.
Keempat, saluran yang digunakan, dalam pembelajaran dapat menggunakan alat-alat bantu pembelajaran atau media pembelajaran, yang disebut dalam komponen komunikasi adalah saluran.
Dalam komunikasi pendidikan seorang guru sudah seharusnya mengetahui dasar-dasar komunikasi dan keterampilan mengajar dalam proses komunikasi sehingga pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien.
Komunikasi yang baik dan direncanakan dalam pembelajaran menjadi pesan pengetahuan maupun value yang akan kita sampaikan dapat diserap dengan baik oleh peserta didik serta pembelajaran diusahakan tidak menjenuhkan tapi menyenangkan sehingga peserta didik semakin semangat dan bergairah dalam mengikuti pembelajaran karena ditopang dengan cara komunikasi yang baik dan bagus.
Penyampaian materi pelajaran akan terkesan lebih hidup karena akan ada timbal-balik dari peserta didik, serta akan terkesan lebih bermakna.
Penulis:
1. Hilda
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.
2. Ipang Abdul Ghopar
Alumni Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi