Pada bulan Juni 2022 saya melakukan penelitian di tempat pengolahan kakao berupa Kelompok Tani yang terletak di Desa Dlanggu Kabupaten Mojokerto. Sembari menjalankan penelitian, saya juga mendapatkan ilmu baru mengenai pengolah kakao serta cokelat.
Usaha ini berdiri pada tahun 2018 dengan memproduksi banyak olahan kakao seperti cokelat bubuk, candy, wedang cokelat, lemak kakao, dan lainnya.
Awal mula yaitu pada 2011 karena ketertarikan pemilik usaha mengenai pengembangan komoditi kakao oleh kelompok tani lain.
Beliau mulai untuk menanam dan mengirim hasil panen ke berbagai produsen cokelat. Dengan mengunjungi banyak produsen cokelat, beliau sedikit banyak mengetahui bagaimana proses mengolah kakao dan membuat cokelat sehingga terpikirkan untuk membuka proses pengolahannya sendiri.
Dengan berjalannya waktu, berkat dana bantuan yang diberikan Gubernur Jawa Timur terbentuklah tempat pengolahan kakao.
Adapun terdapat satu tujuan pribadi yang tersirat oleh pemilik usaha yaitu membuat anak-anak Indonesia menjadi pintar.
Salah satu caranya dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dengan bahan alami. Selama kunjungan ke beberapa pembuatan cokelat, banyak produsen menggunakan bubuk cokelat sebagai bahan utamanya.
Padahal bubuk cokelat ini sudah campuran berbagai bahan, dalam arti lain sudah tidak mengandung kakao mass. Bahkan terdapat beberapa usaha yang mengganti bahan utamanya untuk menghasilkan hpp yang murah.
Hal ini mungkin terjadi karena fokus bisnis hanya berorientasi pada keuntungan, akan tetapi berbeda dengan Kelompok Tani ini.
Tempat usaha bergerak untuk memproduksi cokelat dengan bahan alami dan harga jual yang murah agar masyarakat sekitar dapat menikmati. Dalam memproduksi cokelat tersebut terdapat dua proses utama yaitu pengolahan biji kakao dan produksi cokelat.
Pengolahan biji diawali dari penjemuran biji kakao, sortasi, predryer, pemecahan biji hingga menghasilkan nibs, roasting, cooling, pembuatan pasta kasar, dan pembuatan pasta halus.
Output pada pengolahan biji yakni kakao mass yang digunakan sebagai bahan utama untuk membuat produk turunan kakao.
Setelah itu dilanjutkan dengan proses pembuatan cokelat dengan mencampur kakao mass dengan gula dan susu, dilakukan tempering, pencetakan dan pendinginan. Dengan bahan yang digunakan dan serangkaian proses, sangat sulit untuk mendapatkan keuntungan apabila di jual dengan harga murah.
Akan tetapi kembali pada niat awal, dengan segala tantangan yang ada, tempat usaha menjual cokelat dengan kualitas yang baik dan harga yang murah.
Sebagai salah satu amanah yang diberikan pemilik usaha, disini saya ingin membantu mengedukasi masyarakat berdasarkan pengalaman yang saya dapat.
Bahwasannya cokelat yang baik ialah berasal dari bahan alami yaitu kakao mass yang merupakan olahan dari kakao asli. Oleh karena itu masyarakat perlu selektif mengenai bahan makanan yang akan dikonsumsi.
Penulis: Nadhifa Ayu Salsabila
Mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya