MENGENAL APA ITU NPD?
Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan kepribadian di mana terdapat grandiosity, kebutuhan untuk dikagumi dan kurangnya empati (American Psychiatric Association, 1994).
Grandiosity sering diterjemahkan sebagai kemulukan atau kemegahan berlebihan. Dalam konteks psikologi, arti yang lebih tepat adalah rasa superioritas yang tidak realistis.
PENYEBAB GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSISTIK
Hingga kini, sebetulnya belum diketahui secara pasti apa penyebab munculnya gangguan kepribadian yang satu ini. Namun, beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko narsistik adalah sebagai berikut:
- Faktor neurobiologi, hubungan antara otak dengan perilaku dan pola pikir;
- Memiliki keluarga dengan riwayat Narcissistic Personality Disorder (NPD);
- Pola asuh orang tua yang tidak tepat, terlalu menuntut tinggi atau bahkan memanjakan anak secara berlebihan;
- Terlalu banyak atau kurang menerima pujian selama masa kanak-kanak;
- Pengalaman traumatis di masa lalu, seperti penelantaran atau kekerasan;
- Memiliki karakteristik dan sifat yang mudah emosi.
CIRI-CIRI NPD MENURUT DSM-IV (AMERICAN PSYCHIATRIC ASSOCIATION, 1994)
- Merasakan sensasi “Pentingnya Diri-Sendiri”. Seperti menyombongkan bakat dan pencapaian, ingin dianggap superior meskipun tidak memiliki penghargaan yang sepadan, keinginannya untuk dikagumi berlebihan;
- Pikirannya terpenuhi oleh fantasi kesuksesan, kekuatan, kecerdasan, kecantikan maupun kegantengan, atau cinta ideal yang tiada batasnya, menginginkan kesempurnaan dalam segala hal;
- Percaya jika mereka “spesial”, unik, dan merasa berhak mendapatkan yang tinggi. Seperti merasa berhak mendapatkan perlakuan khusus yang sesuai ekspektasinya oleh orang-orang maupun institusi yang memiliki status yang tinggi;
- Interpersonally exploitative, yaitu memanfaatkan orang di sekitarnya untuk mencapai keinginannya;
- Kekurangan rasa empati. Tidak ingin menyadari atau mengasosiasikan diri dengan perasaan dan kebutuhan orang lain;
- Seringkali merasa iri dan terancam dengan pencapaian orang lain atau percaya jika orang lain merasa iri dengannya;
- Menunjukkan perilaku atau sikap yang arogan dan angkuh.
- Mudah tersinggung, tidak sabaran dan suka marah-marah, kesulitan mengelola stres;
- Depresi dan murung saat tidak mendapatkan apa yang diinginkan;
- Menyembunyikan perasaan insecure dan malu karena takut dihakimi orang lain, tidak mau dianggap salah, takut ditolak ataupun ingin terlihat kuat.
Baca Juga: Membangun Budaya Kerja yang Positif melalui Manajemen SDM yang Tepat
Seseorang bisa didiagnosis dengan NPD apabila menunjukkan setidaknya 5 (atau lebih) dari 10 ciri-ciri di atas.
Apabila tidak segera ditangani dengan tepat, gangguan kepribadian narsistik dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, seperti depresi, gangguan kecemasan, masalah dalam hubungan sosial, kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan.
Kehadiran individu dengan NPD dalam lingkungan kerja dapat menciptakan dinamika yang kompleks dan berpotensi merusak, termasuk berdampak pada kinerja rekan kerja mereka.
PENGARUH INDIVIDU DENGAN NPD PADA KINERJA ORANG LAIN
Lingkungan Kerja yang Toksik:
- Intimidasi dan Manipulasi: menciptakan suasana kerja yang penuh ketakutan dan ketidakpastian.
- Kurangnya Pengakuan: cenderung meremehkan kontribusi orang lain dan hanya mengakui pencapaian diri sendiri, yang dapat menurunkan motivasi dan semangat kerja rekan kerja.
- Konflik Interpersonal: Perilaku narsistik dapat memicu konflik antar rekan kerja, mengganggu kolaborasi, dan menghambat pencapaian tujuan bersama.
Tekanan Psikologis:
- Stres dan Kecemasan: menyebabkan stres dan kecemasan yang signifikan pada rekan kerja, yang pada gilirannya dapat mengganggu konsentrasi dan produktivitas.
- Burnout: Paparan jangka panjang terhadap lingkungan kerja yang toksik dapat menyebabkan burnout, yaitu kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang ekstrem.
Hambatan dalam Komunikasi:
- Sulit Berkomunikasi: sulit mendengarkan perspektif orang lain dan hanya fokus pada diri sendiri.
- Kurangnya Transparansi: menyembunyikan informasi penting atau mendistorsi fakta untuk keuntungan pribadi, yang dapat menghambat pengambilan keputusan yang efektif.
Penurunan Kinerja Tim:
- Kurangnya Kolaborasi: merusak kepercayaan dan kerjasama dalam tim, sehingga menghambat pencapaian tujuan bersama.
- Produktivitas Menurun: Stres, konflik, dan ketidakpastian yang diakibatkan oleh kehadiran individu narsistik dapat menyebabkan penurunan produktivitas secara keseluruhan.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
CARA MENGHADAPI REKAN KERJA YANG NPD
1. Identifikasi, mengenal kelebihan yang dimilikinya
Setiap karyawan yang diterima sebuah perusahaan, pasti memiliki nilai baik yang menguntungkan perusahaan. Maka dari itu, cobalah ingat atribut positif apa yang ada dalam diri rekan kerja kamu.
2. Lebih bersimpati dan komunikasi yang efektif
Dengan pengetahuan atau awareness kamu terhadap NPD, membuat kamu lebih bersimpati kepada para pengidap. Namun tetaplah berperilaku sama seperti kepada rekan kerja lainnya. Gunakan komunikasi yang tegas dan asertif untuk menyampaikan pesan tanpa menimbulkan konflik.
3. Bersikap tegas
Seorang pengidap Narcissistic personality disorder bisa berperilaku memanfaatkan orang lain untuk kepentingannya sendiri. Maka dari itu, jalinlah komunikasi yang tegas (bukan agresif) untuk membangun batasan yang jelas.
4. Dukungan Tim
Bangun dukungan dengan rekan kerja lainnya yang satu rasa untuk menghadapi individu NPD pada situasi yang sulit.
5. Menentukan ekspektasi
Menetapkan harapan dan batas yang jelas adalah kunci dari pencegahan perilaku manipulatif yang mungkin saja muncul.
6. Lapor atasan atau bantuan profesional
Jika memungkinkan, laporkan masalah ini kepada atasan atau HR untuk mendapatkan bantuan. Jika merasa pengaruh perilaku rekan kerja dengan NPD sangat signifikan jangan ragu untuk mencari bantuan professional.
Baca Juga: Pengaruh Kopi pada Produktivitas Pekerja Kantoran dan Status Gizi
KESIMPULAN
Individu dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD) di tempat kerja dapat menciptakan tantangan yang signifikan, seperti lingkungan kerja yang toksik, tekanan psikologis, hambatan komunikasi, dan penurunan kinerja tim. Memahami ciri-ciri NPD serta dampaknya membantu individu dan organisasi untuk lebih siap menghadapi situasi ini. Pendekatan yang tepat, seperti komunikasi asertif, batasan yang jelas, dan dukungan tim, dapat membantu meminimalkan efek negatif pada produktivitas dan kolaborasi.
SARAN
Bagi Individu:
- Tingkatkan kesadaran akan ciri-ciri NPD untuk memahami pola perilaku rekan kerja dengan lebih baik.
- Gunakan komunikasi yang tegas namun tetap profesional untuk menjaga hubungan kerja yang sehat.
- Jangan ragu mencari dukungan dari rekan kerja lain, atasan, atau bantuan profesional jika situasi menjadi terlalu berat.
Bagi Organisasi:
- Sediakan pelatihan tentang dinamika kepribadian di tempat kerja agar karyawan lebih siap menghadapi berbagai tipe perilaku.
- Ciptakan budaya kerja yang inklusif dan mendukung, di mana komunikasi terbuka dan transparansi menjadi prioritas.
- Terapkan kebijakan yang jelas untuk menangani konflik interpersonal, termasuk akses ke layanan konseling atau mediasi jika diperlukan.
Disclaimer: Informasi ini bersifat umum dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat medis atau psikologis. Jika Anda mengalami masalah terkait kesehatan mental, konsultasikan dengan profesional kesehatan.
Penulis:
1. Retnaning Widiastuti Cittya Wibowati, S.H.
2. Risti Wahyu Budiwati, S.E.
Mahasiswa Magister Management Univesitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News