Memiliki berat badan ideal atau status gizi yang normal merupakan impian bagi kebanyakan orang. Sebagian orang banyak melakukan diet untuk memperoleh berat badan ideal dan status gizi yang normal. Namun perlu diketahui bahwa salah satu factor yang menentukan status gizi seseorang adalah pola makan.
Pola makan yang kurang baik dapat memepengaruhi status gizi individu. Menurut data dari riskesdas 2018, seseorang dikatakan memiliki status gizi kurus memiliki IMT atau Indeks Massa Tubuh < 18,5 kg/m², status gizi normal dengan IMT atau Indeks Massa Tubuh >18,5 – < 25 kg/m², status gizi overweight memiliki IMT atau Indeks Massa Tubuh > 25 – < 27 kg/m², serta status gizi obesitas memilki IMT atau Indeks Massa Tubuh > 27 kg/m².
Memperbaiki pola makan adalah hal yang penting baik bagi anak-anak sampai dengan orang dewasa. Pola makan itu sendiri merupakan sebuah kebiasaan makan yang dilakukan individu dalam menentukan makanan yang mereka makan baik dari segi jenis, jumlah maupun jadwal atau sering disebut dengan 3J.
Pertama terkait untuk jenis makanan, baik tidaknya pola makan individu atau sesorang dapat dilihat dari lengkap tidaknya susunan atau jenis makan. Jenis makanan yang dikonsumsi terdiri atas karbohidarat contohnya seperti nasi, roti, mie, dll. Protein hewani seperti Ikan, ayam, dan daging.
Protein yang beasal dari tumbuhan atau nabati yang biasanya terdiri atas tahu dan tempe. Sayur-sayuran seperti bayam, Wortel, kangkung dan Sayuran lainya, serta buah-buahan contohnya seperti apel, anggur, papaya, dan masih terdapat buah-buahan yang bermanfaat bagi tubuh.
Kedua terkait jumlah makanan, jumlah makanan yang dikonsumsi oleh individu harus disesuaikan dengan jumlah kebutuhan harian masing-masing individu, dikarenakan individu memiliki jumlah kebutuhan harian yang berbeda-beda.
Ada individu yang jumlah kebutuhannya kecil begitu pula sebaliknya terdapat individu yang memiliki kebutuhan harian yang besar. Hal ini lah yang menyebabkan porsi makan sangat mempengaruhi status gizi.
Ketiga terkait jadwal, pola makan yang baik harus menyesuaikan waktu makan yang teratur. Jadwal makan yang teratur biasanya terdiri atas waktu makan pagi, waktu makan siang, waktu makan malam, dan 2 kali selingan diantaranya 1 kali selingan di waktu makan pagi dan siang serta 1 kali selingan diantara waktu makan siang dan makan malam. Waktu atau jadwal makan pagi yang baik mulai pukul 06.00 – 07.00 WIB.
Untuk selang waktu makan pagi dan makan siang biasanya digunakan untuk mengkonsumsi selingan atau cemilan biasanya waktu yang baik antara pukul 10.00 WIB.
Makan siang biasanya dilakukan antara pukul 12.00-13.00 WIB. Selingan kedua biasanya dilakukan antara waktu makan siang dan waktu makan malam yaitu pukul 15.00 WIB. Serta untuk waktu jam makan malam yang baik dilakukan pukul 18.00 – 19.00 WIB atau bisa dilakukan 2 jam sebelum tidur, waktu makan malam harus perlu diperhatikan karena makan terlalu larut malam dapat meningkatkan berat badan yang dapat berpengaruh pada status gizi seseorang.
Oleh karena itu, menjaga pola makan teratur Sangat penting baik dari segi jenis makanan yang dikonsumsi, jumlah Makan dan jadwal makan terhadap status gizi. Sehingga dapat menjaga tubuh agar tetap ideal, sehat dan terhindar dari penyakit.
Penulis: Ulfia Fitriyani
Mahasiswa Jurusan Ilmu Gizi UniveRsitas Muhammadiyah Surakarta