Setiap perusahaan pasti membutuh kan sebuah pengorganisasian, karena jika perusahaan ingin maju atau berkembang maka dibutuhkan lah organisasi. Untuk mencapai tujuan organisasi, manajer harus memastikan sumber daya yang diperlukan dan elemen manusia sebagai sumber daya tersebut di lakukan untuk memutuskan apa yang perlu di kerjakan, pengelompokan kegiatan bersama, membangun jalur komunikasi, dan kontrol serta tanggung jawab yang akuntabilitas. Sebelumnya kita akan membahas terlebih dahulu apa itu pengorganisasian?
Baca Juga: Pentingnya Pengarahan (Actuating) bagi Organisasi
Pengertian Pengorganisasian
Pengorganisasian yaitu keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang sehingga tercipta suatu kesatuan yang dapat digerakkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Apa Aja Sih Tujuan Pengorganisasian Bagi Perusahaan?
Tujuannya yaitu untuk mengoptimalkan kebijakan-kebijakan dalam melakukan urusan bisnis atau unit bisnis bagi perusahaan. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan yaitu:
- Memperjelas tujuan organisasi bagi perusahaan.
- Mendefinisikan kegiatan pokok yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan
- Menghindari kegiatan yang tumpang tindih.
- Menyediakan integrasi kegiatan dan pencapaian kerja sama tim dalam mengejar tujuan bersama.
- Membangun fleksibilitas ke dalam sistem, sehingga organisasi dapat beradaptasi dengan cepat terhadap situasi-situasi baru dan menantang.
- Menjelaskan peran individu dan adanya akuntabilitas serta otoritas pada pekerjaan untuk membuat kemampuan dan kapasitas bawahan, juga untuk melakukan motivasi intrinsik.
Seberapa Pentingkah  Struktur Organisasi bagi Perusahaan?
Struktur organisasi (desain organisasi) merupakan mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola, struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.
Setelah struktur organisasi dibuat, maka terdapat konsekuensi, konsekuensi yang terkait dengan pengorganisasian yang terjadi, dimana setiap bagian dalam suatu organisasi memiliki kekuasaan, kewenangan, serta tanggung jawab.
Ketika kekuasaan, kewenangan, serta tanggung jawab tidak dapat sepenuhnya dipegang oleh seseorang, maka dapat dilakukan apa yang dinamakan sebagai pelimpahan kekuasaan dan kewenangan sekaligus juga tanggung jawab atau apa yang dinamakan sebagai delegation.
Bentuk-Bentuk Organisasi
1.Organisasi Garis
Bentuk organisasi garis adalah bentuk tertua diantara yang lainnya. Bentuk sederhana ini diciptakan oleh Henry Fayol dan biasa juga disebut sebagai organisasi militer. Ciri khas bentuk ini adalah organisasinya kecil, jumlah anggota atau karyawan sedikit dan saling kenal satu sama lain, serta spesialisasi kerjanya belum begitu rumit.
Biasanya, bentuk ini dapat digunakan pada organisasi dengan karyawan di bawah 30 orang. Pimpinan berada pada satu orang sehingga perintah/komando untuk melaksanakan tugas tersusun baik dan jelas. Proses pengambilan keputusan berjalan sangat cepat karena tidak banyak orang yang diajak bermusyawarah.
Namun, karena bergantung kepada satu orang pimpinan maka apabila pimpinan tersebut berhalangan, organisasi itu akan berhenti juga. Ada kecenderungan otoritas dari pimpinan. Kesempatan karyawan untuk berkembang sangat terbatas.
Baca Juga: Peran SDM Inovatif bagi Organisasi Publik
2.Organisasi Fungsional
Bentuk organisasi yaitu diciptakan oleh FW Tailor ini memungkinkan beberapa orang pimpinan untuk memiliki wewenang masing-masing dalam memberikan perintah kerja atau mengomandoi para bawahan. Bentuk organisasi ini memiliki kelebihan: bidang tugas (job description) yang jelas, setiap karyawan dapat berkembang sesuai dengan kemampuan masing-masing, dan penggunaan tenaga ahli sesuai dengan bidang yang dikuasainya.
3.Organisasi Garis dan Staf
Bentuk organisasi ini bisa digunakan pada perusahaan yang besar dengan berbagai macam tujuan dan kompleksitas susunan organisasinya. Kelemahannya yaitu dimana tidak adanya saling mengenal antara sesama karyawan sehingga solidaritas sulit terbangun dan karena susunan organisasinya yang kompleks, sulit untuk mengakomodir antara departemen.
4. Organisasi Fungsional dan Staf
Merupakan bentuk organisasi yang menggabungkan antara bentuk fungsional dan bentuk garis staf. Organisasi ini mengambil segala kebaikan di antara kedua bentuk organisasi tersebut sehingga pelaksanaannya menjadi saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Rafa Khansa
Mahasiswa Universitas Pamulang
Editor: Diana Pratiwi