Penyebab Anak Malas Belajar

Penyebab Anak Malas Belajar
Ilustrasi Anak Malas Belajar (Sumber: Penulis)

Banyak orang tua yang tidak sadar jika mereka kerap memberikan label “malas” kepada anaknya.

Padahal, anak mereka hanya ada dalam masa kurang termotivasi untuk belajar atau perilaku yang mereka lakukan tidak sesuai dengan rata-rata anak sekolah pada umumnya.

Mengutip buku Jangan Biarkan Anak Kita Tumbuh dengan Kebiasaan Buruk oleh Rini Utami Aziz (2006) , malas berbeda dengan lamban.

Anak yang lamban masih memiliki kemauan untuk melakukan sesuatu meski lama prosesnya sedangkan anak malas cenderung menunjukkan dirinya tidak ada kemauan.

Bacaan Lainnya

Seorang anak yang bersikap malas bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti timbulnya rasa bosan dalam diri anak, menemui kesulitan di sekolah saat belajar, pengetahuan dan pengalaman yang kurang, hingga faktor fisik (lapar, ngantuk, sakit).

Pentingnya Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak yang Tumbuh dengan Karakter Positif

Peran orang tua dalam mendidik anak agar tumbuh dengan karakter positif sangatlah penting. Pasalnya, perilaku baik anak tidak bisa muncul begitu saja, melainkan harus dilatih. Lantas, bagaimana cara mendidik anak agar tumbuh dengan karakter positif?

Anak dengan karakter positif adalah anak yang bisa bersikap baik, disiplin, percaya diri, hormat, jujur, dan mandiri.

Selain itu, anak yang punya karakter positif juga memiliki sopan santun serta rasa peduli dan empati terhadap orang lain.

Anak dengan sikap-sikap tersebut tentu akan menjadi kebanggaan bagi orang tuanya. Anak pun akan cenderung lebih bahagia, bisa mengontrol emosinya, peka terhadap sekitarnya, serta mampu berpikir, belajar, dan menyelesaikan masalah dengan baik.

Dalam mendidik anak, peran orang tua tidak dapat dipandang remeh, terutama ketika menghadapi anak yang tampak malas belajar. Komunikasi yang baik dan kesabaran ekstra menjadi kunci utama dalammengatasi kondisi ini.

Berikut beberapa tips yang dapat membantu orang tua mengatasi anak yang malas belajar:

1. Mengenali Gaya Belajar Anak

Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Beberapa lebih suka membaca, sementara yang lain lebih sukamendengarkan atau belajar melalui praktek.

Mengenali gaya belajar anak memungkinkan orang tua untuk memodifikasi pendekatan pembelajaran, membuatnya lebih sesuai dengan karakter anak.

2. Menciptakan Suasana Belajar Menyenangkan

Proses belajar tidak selalu harus terjadi di dalam ruang kelas. Orang tua dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan di luar ruangan, seperti mengunjungi museum, kebun binatang, atau taman kota.

Dengan demikian, mereka dapat mendampingi proses belajar anak secara optimal, memastikan bahwa pendidikan yang diberikan tidak hanya efektif tetapi juga menyenangkan.

Penulis: Safira Febriana
Mahasiswa Program Studi PGSD, Universitas Peradaban

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses