Penyebab Pengangguran

Pengangguran
Ilustrasi: istockphoto

Pengangguran adalah suatu masalah utama yang selalu dihadapi di berbagai negara termasuk Indonesia. Sukirno (2007) menuliskan bahwa pengangguran merupakan orang yang sudah masuk ke dalam golongan angkatan kerja aktif dan mencari pekerjaan pada tingkat upah tertentu, tetapi tidak mendapatkan pekerjaan yang diinginkannya.

Pada prinsipnya pengangguran mengandung arti hilangnya output dan kesengsaraan bagi orang yang tidak bekerja. Pengangguran juga dapat melajukan pengeluaran pemerintah menjadi lebih tinggi.

Semakin bertambah jumlah penduduk pada setiap tahunnya dapar menyebabkan bertambahnya jumlah orang yang mencari pekerjaan dan seiring dengan berjalannya waktu pencari kerja juga akan meningkat. Jika pencari kerja tidak terserap ke dalam lapangan pekerjaan tersebut maka orang itu termasuk ke dalam orang yang menganggur.

Bacaan Lainnya
DONASI

Pengangguran termasuk ke dalam masalah sosial karena dapat memicu penderitaan untuk orang yang tidak mempunyai pekerjaan  yang harus berjuang untuk memenuhi kebutuhannya dengan penghasilan yang kurang. Pengangguran terjadi ketika individu yang termasuk daam angkatan kerja tidak dapat mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan keterampilan yang dimiliki mereka.

Kurangnya pendapatan dapat menyebabkan pengangguran, akibatnya seorang yang menganggur mengurangi pengeluaran konsumsinya dan itu dapat  menyebabkan turunnya tingkat kesejahteraan. Ketersediaan lapangan pekerjaan sangat berpengaruh terhadap tingkat pengangguran, kedua faktor ini saling berkaitan dan tidak mungkin bisa dipisahkan.

Angka pengangguran tetap masih menjadi salah satu isu terpanas di dunia, apalagi di negara berkembang seperti Indonesia. Tingkat angka pengangguran merupakan komponen paling besar dari pendapatan suatu negara, hal itu menyebabkan tingkat pengangguran merupakan parameter yang dapat menggambarkan kesejahreraan dari suatu negara tersebut.

Menurut data Trading Economy, tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 5,83%. Walaupun tingkat pengangguran sejak beberapa tahun terus mengalami penurunan, tetapi Indonesia masih memiliki beberapa pengangguran seperti pekerja informal dan pekerja setengah waktu.

Pekerja informal adalah orang yang bekerja dengan status pekerjaan milik sendiri, pekerjaan yang dibantu oleh buruh tidak tetap/ buruh yang tidak berbayar seperti pekerja keluarga. Pekerja setengah waktu adalah seseorang yang bekerja yang mempunyai setengah jam dari jam kerja normal dan biasanya besifat sementara.

Seseorang dapat digolongkan menjadi pengangguran terbuka apabila tidak mempunyai pekerjaan, sedang mencari, sedang membangun usaha ataupun belum mulai bekerja meskipun sudah mempunyai pekerjaan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 8,6 juta orang. Angka ini masih di atas target pemerintah sebanyak 5,5%.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan pengangguran yaitu yang pertama adalah sedikitnya ketersediaan kesempatan kerja yang menerima para pencari kerja. Banyaknya orang yang mencari pekerjaan tidak sebanding dengan ketersediaan kesempatan kerja yang dimiliki oleh negara Indonesia.

Yang kedua yaitu kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh orang yang mencari pekerjaan. Banyak sumber daya manusia yang tidak mempunyai keahlian hal ini menjadi salah satu faktor angka pengangguran di Indonesia menjadi semakin meningkat, yang ketiga yaitu kemampuan pencari pekerjaan yang tidak sesuai.

Biasanya kualifikasi para pencari kerja tidak sesuai dengan permintaan yang minta oleh perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan hanya akan ada beberapa pelamar yang berkemungkinan untuk diterima bekerja.

Pertumbuhan ekonomi yang terus menurun dan angka kesejahteraan masyarakat juga turun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi dari pengangguran. Pengangguran berdampak terhadap kehidupan perekonomian masyarakat.

Ada beberapa dampak pengangguran yaitu yang pertama, memerosotkan kegiatan perekonomian, pengangguran dapat membawa dampak turunnya daya beli masyarakat karena pendapatan yang dihasilkan masyarakat sedikit.

Yang kedua, dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja dan upah. Jika banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan, maka produktivitas tenaga kerja akan mengalami penurunan sebab ada pemborosan sumber daya manusia dan juga upah akan menurun karena ada persaingan pencari kerja yang berlebihan.

Yang ketiga, menjadi sumber utama kemiskinan, jika banyak orang yang tidak bekerja, maka orang itu akan kehilangan sumber pendapatan dan menjadi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut Sukirno (2006) yang dituliskan dalam bukunya mengatakan bahwa ada beberapa tujuan dari kebijakan pemerintah dalam mengatasi masalah pengagguran.

Tujuan itu dibedakan menjadi tujuan yang bersifat ekonomi dan tujuan bersifat sosial dan politik, tujuan yang bersifat ekonomi yaitu menyediakan lowongan/ lapangan pekerjaan, menyediakan tarap kemakmuran masyarakat, memperbaiki pembagian pendapatan.

Sedangkan untuk tujuan yang bersifat sosial dan politik adalah meningkatkan kemakmuran keluarga dan kesetabilan keluarga, mewujudkan kesetabilan politik.

Penulis: Qoni’ Fajrika Arifah
Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Universitas Tidar

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI