Peran Pendidikan Karakter dalam Pembentukan Generasi Berintegritas

Peran Pendidikan Karakter
Peran Pendidikan Karakter dalam Pembentukan Generasi Berintegritas.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan adalah proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang untuk dewasa melalui pengajaran dan pelatihan. Ahmad Tafsir (2004:6) menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha meningkatkan diri dalam segala aspeknya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata karakter berarti sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain; atau bermakna bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, dan watak.

Secara etimologis, istilah karakter berasal dari bahasa Latin: kharakter, kharassein, dan kharax; dalam bahasa Yunani: character, dari kata charassein, yang berarti “membuat tajam” dan “membuat dalam”. Dalam bahasa Inggris, character memiliki arti watak, karakter, sifat, peran, dan huruf (Jhon M. Echols & Hasan Sadily, 2003).

Menurut Lickona (2004), pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai moral yang baik, yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter tidak hanya mencakup pengajaran tentang nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati, tetapi juga mengajarkan pentingnya berpegang pada prinsip moral.

Bacaan Lainnya

Pendidikan karakter berperan besar dalam pembentukan integritas siswa. Integritas, sebagai bagian dari karakter, mencakup kemampuan individu untuk berpegang pada prinsip moral.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integritas adalah sifat, mutu, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan atau kejujuran.

Pendidikan karakter menjadi sebuah kunci utama dalam membangun generasi yang mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat dan bangsa.

Integritas, yang mencakup nilai kejujuran, tanggung jawab, dan konsistensi dalam bertindak sesuai nilai-nilai moral, menjadi salah satu fondasi penting bagi keberhasilan individu maupun kemajuan suatu negara.

Pada era globalisasi yang penuh tantangan, remaja dihadapkan pada berbagai pengaruh, baik yang positif maupun negatif. Tanpa memiliki karakter yang kuat, mereka dapat dengan mudah terjerumus ke dalam perilaku yang menyimpang, seperti korupsi, sikap intoleran, atau penyalahgunaan teknologi.

Oleh karena itu, pendidikan karakter sangat penting untuk membantu remaja membedakan pengaruh yang baik dan buruk serta tetap berpegang teguh pada nilai-nilai moral, meskipun menghadapi berbagai tantangan.

Salah satu aspek utama dalam pendidikan karakter adalah integritas. Remaja yang memiliki integritas akan berkomitmen untuk menjunjung tinggi kejujuran, menjaga amanah, dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan.

Dalam kehidupan bermasyarakat, integritas berperan penting sebagai fondasi untuk membangun pemerintahan yang bersih, menciptakan masyarakat yang harmonis, dan mendorong kemajuan sebuah bangsa.

Implementasi Peran Pendidikan dalam Pembentukan Generasi Berintegritas

1. Penanaman Nilai Karakter Sejak Dini

Peran utama pendidikan karakter dalam membangun generasi berintegritas adalah menanamkan nilai-nilai moral sejak usia dini. Anak-anak pada tahap ini sedang dalam masa pembentukan kepribadian dan sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungannya.

Penelitian jangka panjang yang dilakukan oleh Berkowitz et al. (2017) menunjukkan bahwa pendidikan karakter yang diterapkan sejak usia dini memiliki dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan moral dan perilaku etis individu di kemudian hari.

Anak-anak yang mendapatkan pendidikan karakter lebih awal cenderung tumbuh menjadi individu yang memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai moral, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati.

Hal ini membantu mereka membuat keputusan yang lebih bijaksana, menjaga hubungan yang harmonis dengan orang lain, serta berkontribusi secara positif dalam masyarakat. Dengan kata lain, pendidikan karakter sejak dini menjadi fondasi penting dalam pembentukan kepribadian yang kuat dan bermoral.

Baca Juga: Pendidikan Karakter: Kunci untuk Membangun Generasi yang Berkualitas

2. Pentingnya Keteladanan Guru dan Orang Tua

Salah satu faktor paling berpengaruh dalam pendidikan karakter adalah teladan yang diberikan oleh orang dewasa, terutama guru dan orang tua.

Penelitian Apriani et al. (2020), serta Wardani et al. (2021), menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua dalam pendidikan karakter di rumah terbukti meningkatkan efektivitas penanaman nilai-nilai integritas.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa guru dan orang tua memiliki peran penting sebagai teladan utama dalam menanamkan nilai-nilai integritas kepada anak-anak.

Sikap jujur, adil, dan konsisten yang mereka tunjukkan tidak hanya memberikan contoh konkret tentang bagaimana nilai-nilai tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga membentuk dasar perilaku anak di masa depan.

Ketika anak melihat orang dewasa di sekitarnya bertindak dengan integritas—seperti menepati janji, bersikap adil tanpa memihak, dan tetap jujur meskipun dalam situasi sulit—mereka akan belajar untuk meniru dan menginternalisasi perilaku tersebut.

Dengan demikian, guru dan orang tua tidak hanya menjadi pembimbing, tetapi juga menjadi role model yang berperan langsung dalam membangun generasi yang berkarakter kuat dan berintegritas tinggi.

3. Pemberian Pendidikan Nilai secara Sistematis

Pendidikan karakter tidak boleh dilakukan secara sporadis atau hanya sesekali, melainkan harus dirancang secara sistematis dan berkelanjutan agar dampaknya dapat dirasakan secara optimal.

Program pendidikan karakter perlu mencakup kegiatan-kegiatan yang dirancang untuk menanamkan nilai-nilai moral dan etika secara mendalam, seperti pelatihan kedisiplinan, tanggung jawab, kepemimpinan, dan diskusi kelompok.

Pengembangan kedisiplinan dan tanggung jawab merupakan elemen kunci dalam upaya membangun integritas pada individu, terutama di kalangan pelajar.

Sikap disiplin mengajarkan siswa untuk menghargai waktu, aturan, dan tanggung jawab atas tindakan mereka; sedangkan tanggung jawab mendorong mereka untuk menjalankan tugas dengan penuh kesadaran dan komitmen.

Studi yang dilakukan oleh Raharjo et al. (2018) menunjukkan bahwa sekolah yang menerapkan sistem kedisiplinan yang jelas, konsisten, dan adil memiliki tingkat pelanggaran etika yang lebih rendah dibandingkan sekolah yang tidak memiliki sistem pengelolaan kedisiplinan yang terstruktur.

Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan yang mendukung pengembangan kedisiplinan dan tanggung jawab mampu menciptakan budaya yang kondusif bagi pembentukan karakter siswa. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar mematuhi aturan, tetapi juga memahami pentingnya nilai-nilai etika dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Menyimpan Pengetahuan Tacit ke Sistem: Pembelajaran dari Raperda Pendidikan Karakter di Bantul

4. Meningkatkan Integritas Siswa melalui Pendidikan Etika Digital

Dalam menghadapi tantangan di era digital, membangun generasi yang berintegritas semakin sulit. Studi oleh Putri et al. (2020) menunjukkan bahwa pendidikan etika digital yang dimasukkan dalam kurikulum sekolah dapat mengurangi kasus kecurangan akademik online dan meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya integritas di dunia digital.

Dengan mempelajari nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan etika dalam menggunakan teknologi, siswa menjadi lebih paham bagaimana bertindak dengan benar dalam situasi yang melibatkan teknologi.

Hal ini membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan penuh tanggung jawab dalam menggunakan media digital, sehingga siswa dapat menggunakan teknologi dengan lebih aman dan etis.

Kesimpulan

Pendidikan karakter sangat penting dalam membentuk generasi berintegritas. Dengan menanamkan nilai-nilai moral sejak dini, memberikan contoh yang baik dari guru dan orang tua, serta pendekatan sistematis yang berkelanjutan, pendidikan karakter membantu membentuk pribadi yang jujur, bertanggung jawab, dan konsisten.

Integritas adalah kunci utama dalam menghadapi berbagai tantangan, baik di masyarakat maupun dalam dunia digital. Di era globalisasi yang penuh pengaruh, pendidikan karakter membantu siswa untuk menjadi individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki moral yang kuat dan mampu berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar.

Penulis: Almadiyah Surya Saputri (24080960027)
Mahasiswa Teknologi Informasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Aktif juga di organisasi HMJ TI UIN Walisongo dan UKM-U BKC UIN Walisongo

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Daftar Pustaka

DALAM-MEMBANGUN-GENERASI-BERINTEGRITAS

 

 

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses