Pergi ke Psikolog Mahal? Strategi Mengurangi Stres dengan Mandi

Mandi
Sumber: pexels.com

Saat kecil kita selalu menginginkan untuk cepat menjadi besar. Ketika kita sudah besar, kita malah ingin kembali ke masa kecil. Di kehidupan modern saat ini, ekspektasi diri memang menjadi sangat tinggi.

Mulai dari keluarga, pendidikan, hingga pekerjaan. Keinginan itulah yang membuat kita terus mengejar hal tersebut sehingga kita lupa untuk memberikan ruang bagi diri kita.

Banyaknya pikiran dan segala tuntutan yang ada menimbulkan kecemasan hingga stres. Di tengah kesibukan yang ada, sebenarnya ada salah satu cara yang sering kita lakukan dan memiliki manfaat untuk meredakan stres.

Cara sederhana tersebut adalah mandi. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Manulife dalam Asia Care Survey 2024 menyatakan bahwa masyarakat Indonesia memiliki tingkat stres yang tinggi.

Bacaan Lainnya

Gangguan mental tersebut menempati urutan pertama dalam survei yang dilakukan. Disadur dari pafiboyolalikab.org, WHO (World Health Organization) menegaskan bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Seseorang yang mengalami stres dapat mengganggu produktivitas, hingga hilangnya interaksi sosial.

Mandi sering dianggap hanya sekadar aktivitas membersihkan diri saja. Faktanya, mandi juga dapat membantu memelihara kesehatan mental yang kita miliki.

Baca Juga: Edukasi Penerapan Manajemen Teknik Relaksasi Benson dalam Mengatasi Stres Kerja bagi Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Mitra Medika Premiere Medan

Rasa menyegarkan yang kita rasakan saat mandi membantu kita untuk merelaksasikan tubuh dan membantu meredakan kondisi stres yang dialami setelah beraktivitas sepanjang hari. Mandi memberikan kesempatan bagi kita untuk memiliki waktu pada diri sendiri (me time). 

Penggunaan air hangat saat mandi memiliki kebaikan bagi tubuh karena dapat membantu menghangatkan darah pada tubuh, sehingga meningkatkan sirkulasi suhu tubuh.

Hal ini juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh agar terhindar dari penyakit fisik lainnya. Sebuah studi mengatakan mandi air hangat sangat cocok digunakan untuk generasi tua karena dapat merelaksasikan otot dan sendi.

Tak hanya air hangat, penggunaan air dingin dapat memberikan rasa menyegarkan pada tubuh. Penggunaan air dingin dapat merangsang tubuh untuk meningkatkan produksi endrofin— hormon yang dapat meningkatkan rasa bahagia dan mengurangi kecemasan.

Air dingin juga dapat melancarkan sirkulasi darah pada tubuh sehingga tubuh dapat merasa lebih segar dan penuh energi.

Meluangkan waktu saat mandi, memberikan ruang pada diri sendiri dapat meningkatkan fokus yang memberikan perhatian untuk mencari jawaban akan situasi yang terjadi.

Baca Juga: Stres di Universitas? Cari Kedamaian dengan Tawakkal

Pada saat anda berendam, Anda melakukan meditasi untuk menenangkan pikiran. Hal tersebut dapat membantu dalam meningkatkan kesadaran.

Meditasi mindfulness dapat membantu mengurangi kecemasan dengan menuangkan segala emosi yang dirasakan pada saat mandi. Merendamkan tubuh dapat memberikan sensasi pada tubuh yang dapat membuat seseorang merasa nyaman sehingga dapat mengekspresikan emosi yang dirasakan.

Tak hanya berendam, cara lain saat mandi ialah dengan air mengalir. Air mengalir memberikan energi positif di mana kehidupan harus terus mengalir dari waktu ke waktu. Ketika merasakan stres yang berlebih, anda dapat melakukan mandi dengan air mengalir (shower).

Hasil penelitian juga menjelaskan bahwa penggunaan aromaterapi dapat membantu mengurangi stres.

Penggunaan aroma terapi seperti lilin, minyak esensial, dan sabun dengan aroma yang menenangkan dapat meningkatkan kenyamanan pada tubuh. Anda dapat menggunakan aroma seperti lavender, citrus lemon, chamomile, ylang- ylang, dan masih banyak lagi.

Ketika melakukan aktivitas mandi, secara tidak langsung kita mengalihkan pikiran kita dan berfokus untuk menyegarkan dan membersihkan tubuh. Salah satu kegiatan sehari-hari yang tidak ada distraksi adalah mandi.

Baca Juga: Mengelola Rasa Stres untuk Kehidupan yang Lebih Bahagia

Umumnya, seseorang tidak akan membuka handphone atau melakukan kegiatan lainnya pada saat mandi. Mereka hanya fokus pada aktivitas tersebut karena melibatkan air.

Pengalihan pikiran ini dapat membantu kita dalam menemukan kejernihan mental yang sering kali hilang dalam kesibukan sehari-hari.

Dengan memadukan kombinasi, seperti sentuhan air pada kulit, aromaterapi yang menenangkan, dan teknik mandi yang dilakukan (berendam atau tidak) dapat membantu menurunkan kecemasan dan mengembalikan suasana hati (mood).

Tak hanya itu, untuk meningkatkan suasana hati bisa dengan melakukan pijatan lembut, memberikan masker tubuh, dan scrub pada tubuh anda. Dengan adanya perawatan tersebut anda akan lebih merasakan kenyamanan dan kepuasan karena memanjakan diri anda.

Efek pada diri setelah melakukan kegiatan mandi tak hanya memperoleh kesegaran pada fisik tetapi juga mental. Setelah seseorang melakukan mandi mereka dapat tidur dengan nyenyak sehingga memiliki tingkat istirahat yang cukup.

Selain itu dapat menenangkan pikiran, dengan pikiran yang tenang anda dapat berpikir secara jernih dan dapat fokus pada kegiatan yang anda jalani.

Baca Juga: Konsep Self-Love dalam Al-Quran

Self-awareness yang dilakukan saat mandi dapat mempengaruhi kesehatan mental. Walau 10-15 menit saja saat mandi, anda dapat memberikan perhatian pada diri anda daripada hanya menjadikan mandi sebagai aktivitas membersihkan diri saja.

Jadi mandi tidak hanya sebatas aktivitas membersihkan diri saja, tetapi memiliki manfaat bagi tubuh dan mental. Saat anda tidak memiliki waktu untuk menenangkan pikiran dan ingin memberikan ruang pada diri, anda dapat melakukan hal tersebut saat mandi.

Penggunaan air, elemen saat mandi dapat membantu Anda untuk lebih meringankan beban pada diri anda. Dengan melakukan mandi, Anda dapat merasakan kesegaran akan tubuh dan pikiran.

Meredakan ketegangan fisik, mental, dan emosional. Jadikan mandi sebagai bagian dari rutinitas untuk merawat diri, agar anda dapat lebih baik mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Mengingat dunia yang penuh dengan ekspektasi ini, strategi sederhana ini dapat menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan antara tubuh dan pikiran yang sehat.

 

Penulis: Eka Maria Kristia Vionita

Mahasiswa Jurusan Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

 

Editor: Siti Sajidah El-Zahra

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses