Perkembangan Korean Wave Hampir Tak Terbendung: Budaya Lokal Ditinggalkan?

Korean
Korean Wave.

Fenomena Korean Wave telah menjadi budaya populer yang sedang menghiasi kehidupan masyarakat di berbagai penjuru dunia termasuk di Indonesia. Dengan perkembangan globalisasi yang sangat pesat, Korean Wave dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat khususnya kalangan milenial.

Korean Wave atau Hallyu merupakan suatu gelombang Korea. Istilah Korean Wave dikenal publik karena penyebaran budaya musik pop Korea di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia sendiri (Shim; 2006). Dengan Korean Wave, Korea Selatan mampu mengembangkan budaya-budaya mereka dan menghadirkan beragam produk yang berhasil menarik perhatian dunia.

Berbagai budaya yang dikembangkan Korea Selatan melalui Korean Wave berupa makanan, fashion, drama, film, musik, acara televisi, produk kosmetik, hingga style bagi anak-anak muda di seluruh dunia.

Bacaan Lainnya
DONASI

Di Indonesia sendiri, pada umumnya para generasi millenial menyukai KPop (singkatan dari Korean Pop) dan drama Korea yang kemudian secara tidak sadar mengkonsumsi budaya-budaya Korea lainnya.

Ketertarikan ini tidak hanya berdasar kepada musik dan drama dengan kualitas yang sangat bagus, tetapi juga karena visual dari idol maupun aktor dan aktris yang sangat menawan sehingga minat terhadap KPop dan K-drama di Indonesia meningkat sangat pesat.

Penayangan drama dengan judul Autumn in My Heart pada tahun 2002 di televisi Indonesia saat itu menjadi awal dari perkembangan Korean Wave di Indonesia.

Faktor utama pesatnya perkembangan Korean Wave ini karena ditunjang oleh perkembangan teknologi informasi yang menyebabkan besarnya antusiasme publik.

Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia menjadi salah satu pasar yang sangat potensial bagi perkembangan perekonomian Korea Selatan. Terbukti pada tahun 2019, Indonesia menjadi daftar negara ketiga terbanyak men-tweet terkait artis KPop setelah Thailand dan Korea Selatan.

Dalam dunia per-kpopan, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki fanbase besar dan sangat loyal. Sebagai pencinta KPop dan idol Korea, para milenial tidak ragu-ragu mengeluarkan uang untuk membeli bebagai merchandise, tiket konser, album, bahkan produk yang diiklankan oleh idola mereka.

Baca Juga: Nasionalisme Penggemar Korean Wave  di Indonesia

Salah satu ciri kelompok penggemar menurut Jonsen (dalam Storey,2018: 260) yaitu penggemar selalu dicirikan sebagai suatu kefanatikan yang potensial. Bahkan mereka berperilaku berlebihan dan hampir mendekati kegilaan terhadap idolanya.

Biasanya, para penggemar dari idol K-Pop ini mendirikan fanbase atau komunitas yang tersebar di berbagai wilayah.

Contohnya saja ARMY (fanbase boy grup BTS) biasanya disebut juga dengan INDOMY (Indonesian Army). Kekuatan ARMY di Indonesia bahkan tidak main-main, diketahui akhir-akhir ini ARMY Indonesia berhasil menggalang dana lebih dari Rp1 miliar lebih untuk membantu saudara di Palestina yang sedang terdampak konflik perang dengan negara Israel.

Kekuatan BTS tidak hanya sampai di sana, bahkan ARMY Indonesia menunjukkan eksistensi mereka ketika McDonald’s mengumumkan menu terbaru mereka yang berkolaborasi dengan BTS pada 9 Juni 2021 lalu dengan nama menu “BTS meal”.

Hal ini sangat menghebohkan ARMY Indonesia pada saat itu. Para ARMY Indonesia, bahkan driver ojek online berbondong-bondong untuk mendatangi McDonald’s sampai rela mengantri berjam-jam lamanya untuk membeli menu tersebut.

Pengaruh Korean Wave juga terlihat dari segi fashion. Kalangan milenial cenderung menyukai fashion ala Korea karena dianggap trendi dan unik. Banyak toko-toko baik offline maupun online yang menjual pakaian, aksesoris, dan kosmetik yang terinspirasi dari fashion atau budaya Korea.

Selain itu, kuliner Korea selatan juga merabak hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia. Hal ini dikarenakan banyak drama Korea yang memperkenalkan makanan khas mereka, sehingga membuat para penonton tertarik untuk mencoba makanan tersebut.

Banyak restoran-restoran Korea yang sudah buka di berbagai wilayah Indonesia dengan menjual berbagai makanan seperti kimchi, tteokbokki, bulgogi, dan masih banyak makanan lainnya.

Bukti nyata, yaitu di Cirebon dengan adanya kedai bernuansa Korea yang yang menjadi tempat kumpul bagi pencinta makanan Korea, budaya tradisional Korea, bahkan musik K-Pop.

Kedai ini sangat menarik bagi kaum millenial karena mereka menyajikan makanan Korea dengan nuansa kedai vibes Korea sambil mendengarkan musik K-Pop favorit mereka.

Korean Wave juga berpengaruh pada minat masyarakat Indonesia untuk belajar bahasa Korea. Ketertarikan ini terjadi karena para pencinta drama Korea yang senang mendengarkan bahasa Korea kemudian tertarik untuk mempelajarinya.

Perkembangan Korean Wave seperti ini sebenarnya dapat menjadi pengaruh positif terhadap kaum milenial Indonesia karena mereka dapat belajar berbagai macam bahasa, termasuk bahasa Korea yang mampu membuka peluang pekerjaan di bidang penerjemahan atau industri hiburan nantinya.

Baca Juga: Variety Show Korea Selatan ‘Running Man’

Suminar (2018) dalam tulisannya yang berjudul Fenomena Hallyu di Indonesia juga menjelaskan bahwa Korean Wave dapat berpengaruh positif seperti memberikan tambahan ilmu mengenai bahasa Korea. Tetapi ada juga dampak negatif dari Korean Wave yaitu dapat mengurangi rasa cinta terhadap budaya sendiri.

Dampak negatif Korean Wave dapat juga kita lihat di mana dengan kepopuleran KPop dan K-drama dapat mengurangi apresiasi kaum milenial terhadap budaya lokal. Budaya tari dan musik tradisional dapat tertinggalkan karena milenial lebih tertarik kepada tren KPop yang sangat mendominasi di berbagai media.

Terlalu banyak terpengaruh oleh budaya asing juga menyebabkan hilangnya identitas budaya sendiri serta gangguan pada nilai-nilai budaya lokal di Indonesia. Contohnya, kaum milenial mungkin akan merasa enggan menggunakan bahasa Indonesia dan lebih sering menggunakan bahasa asing karena dianggap lebih gaul dan mengikuti zaman.

Simbar (2016) juga mengungkapkan mengenai dampak negatif dari Korean Wave yaitu tren musik Indonesia yang mulai mengikuti musik Korea, dan juga banyaknya remaja yang suka menggunakan produk Korea dibandingkan produk dalam negeri.

Menghadapi hal ini, harusnya para generasi muda Indonesia harus lebih kritis dalam menghadapi fenomena Korean Wave.

Pasalnya, jika dilihat lebih dalam, Indonesia juga mempunyai banyak budaya yang sangat menarik yang dapat dikembangkan juga oleh para generasi muda Indonesia. Indonesia dapat mencontoh strategi Korea dalam mempertahankan dan mengembangkan budaya lokal mereka.

Baca Juga: Membongkar Keberhasilan Gastrodiplomasi Korea Selatan: Strategi, Tantangan, dan Dampaknya

Indonesia juga memiliki potensi-potensi yang juga tidak kalah bagusnya dari Korea. Indonesia memiliki para aktor dan aktris yang sangat menawan dengan kemampuan akting mereka yang sangat bagus.

Di lain sisi, Indonesia memiliki penyanyi yang berbakat yang mempunyai musik pop yang tidak kalah bagus juga. Bahkan beberapa lagu Indonesia juga sering di-cover oleh artis Korea.

Indonesia dapat berbenah untuk meningkatkan kualitas yang ada, seperti mencontoh industri hiburan Korea misalnya program televisi, drama, dan musik yang menyajikan budaya lokal mereka secara menarik sehingga dapat berkembang di berbagai wilayah di dunia.

Penulis: Dea Hamila Putri
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Sumber:

Valenciana, C., & Pudjibudojo, J. K. K. (2022). Korean Wave; Fenomena budaya pop Korea pada remaja milenial di Indonesia. Jurnal Diversita, 8(2), 205-214.

Ri’aeni, I. (2019). Pengaruh budaya korea (K-Pop) terhadap remaja di Kota Cirebon. Communications, 1(1), 1-25.

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5431004/penggemar-bts-army-indonesia-sukses-galang-donasi-lebih-dari-rp1-miliar-untuk-penyintas-di-palestina

https://jurnalpost.com/read/pengaruh-budaya-korea-terhadap-kebudayaan-di-indonesia/759/

https://www.generali.co.id/id/healthyliving/healthy-wealth/pengaruh-budaya-korea-asing-masuk-ke-indonesia-terhadap-budaya-lokal

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5431004/penggemar-bts-army-indonesia-sukses-galang-donasi-lebih-dari-rp1-miliar-untuk-penyintas-di-palestina

https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/09/30/fenomena-korean-wave-di-indonesia/

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI