Perwujudan Aktivitas Masyarakat Menuju Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan untuk Lingkungan Sekitar

Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan untuk Lingkungan Sekitar
Kegiatan Mahasiswa (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Sampah merupakan masalah yang meresahkan baik di tingkat global maupun nasional, yang memiliki dampak serius terhadap lingkungan, kesehatan manusia, dan keberlanjutan ekonomi.

Drucker, 1997 misalnya, melihat bahwa ancaman terbesar terkait ini adalah adanya kerusakan hutan tropik yang merupakan paru-paru dunia, kerusakan habitat insani, kerusakan atmosfir, berkurangnya cadangan air bersih, dan polusi atau pencemaran. Menurutnya, ini adalah masalah global yang harus diselesaikan bersama secara transnasional.

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang penyumbang sampah terbesar di dunia. Berdasarkan sumber publikasi dari salah satu televise nasional, menurut Jambeck tahun 2015 dari University of Georgia dikatakan, Indonesia adalah penyumbang sampah terbesar dengan volume 187,2 juta ton/tahun.

Bacaan Lainnya
DONASI

Adanya jumlah tersebut dapat diasumsikan bahwa Indonesia memproduksi sekitar 175 ribu ton/hari atau 0,7 kg/orang setiap harinya. Sedangkan pada tahun 2020, akibat ledakan penduduk dan meningkatnya pola konsumsi masyarakat menjadi factor utama yang menyebabkan laju produksi sampah terus meningkat.

Baca juga: Pendampingan pada Masyarakat untuk Meningkatkan Kesadaran akan Pengelolaan Sampah dalam Program MBKM DLH Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2020 menaksir timbunan sampah di Indonesia sebesar 67,8 juta ton.

Permasalahan sampah saat ini menjadi suatu hal yang memerlukan perhaan khusus karena sampah-sampah yang dibiarkan saja akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Faktor lingkungan merupakan unsur penentu kesehatan masyarakat.

Apabila terjadi perubahan lingkungan di sekitar manusia, maka akan terjadi perubahan pada kondisi kesehatan lingkungan masyarakat tersebut. Sampah mempunyai potensi untuk menimbulkan pencemaran dan menimbulkan masalah bagi kesehatan.

Pemerintah sudah berupaya dengan beberapa cara dalam mengatasi masalah sampah ini. Terutama untuk sampah yang dihasilkan dari sektor rumah tangga.

Saat ini pemerintah belum dapat mengatasinya dengan sempurna dikarenakan jumlah sampah di negara kita yaitu Indonesia sangat tinggi. Sebab itulah sulit untuk pemerintah dalam menyelesaikan dengan cara yang tepat.

Tanpa adanya dukungan dari masyarakat itu sendiri lingkungan yang sehat tidak akan pernah bisa terwujud, sebab upaya ini harus dilaksanakan bersama-sama dan saling mendukung satu sama lain.

Masyarakat kurang peduli terhadap lingkungan yang ada disekitarnya, yang bisa kita lihat saat ini lingkungan mengalami penurunan kualitas dari waktu ke waktu. Kondisi ini terjadi karena lingkungan sudah banyak dicemari oleh berbagai buangan, baik sampah ataupun yang disebabkan dari limbah rumah tangga.

Berikut adalah beberapa peraturan pemerintah tentang pengelolaan sampah. Menurut Pasal 11 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012, pengurangan sampah dilakukan melalui penggunaan bahan-bahan yang dapat digunakan kembali dan bahan-bahan yang dapat terurai melalui proses alami, dan/atau pengumpulan dan pengembalian sampah.

Menurut Pasal 11 (1)(c) Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012, yang dimaksud dengan penggunaan kembali adalah penggunaan kembali sampah. Pasal 11 ayat 1 b Pasal 81 Perpres Tahun 2012. Kegiatan daur ulang yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari beberapa tantangan yang akan dihadapi dalam menyelesaikan masalah pengelolaan sampah terdapat beberapa cara untuk menyelesaikannya seperti pendekatan komprehensif, multifaset dan multipihak yang mengintegrasikan reformasi kebijakan, inovasi teknologi, partispasi masyarakat, dan kolaborasi pemangku kepentingan.

Pengelolaan sampah secara berkelanjutan bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, dan dapat juga mengurangi penggunaan bahan baku dan energi dalam proses produksi, melindungi masyarakat dari zat berbahaya yang bersumber dari sampah.

Baca juga: Dampak Negatif dan Solusi terhadap Tempat Pembuangan Sampah Tidak Strategis di Pinggir Jalan

Berhasilnya pengelolaan sampah ini sangat dipengaruhi oleh kerja sama dan  peran masyarakat untuk dapat melakukan hal kecil dari kesadaran membuang pada tempatnya dan memisahkan sampah organik dan anorganik, dengan langkah awal pengelolaan sampah ini dapat dengan mudah memisahkan sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang yang dapat digunakan kambali serta sampah yang dapat menyatu engan alam tanpa adanya proses daur ulang.

Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dapat mencakup partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, pembayaran biaya yang  ditetapkan oleh pemerintah setempat, dan gotong royong dalam memperoleh tong sampah dan truk sampah.

Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah bergantung pada pendekatan pemerintah dalam mensosialisasikan program kebersihan. Mendorong masyarakat untuk membiasakan masyarakat berperilaku sesuai dengan  yang diprogram. Partisipasi masyarakat sebenarnya mendukung program pengelolaan sampah (kebersihan) kota/daerah.

Dari artikel diatas terdapat beberapa saran yang harus dilakukan, sebagai berikut:

1. Sosialisasi Program Pengelolaan Sampah

Pemerintah daerah diharapkan untuk tetap memberikan sosialisasi tentang program-program pengelolaan sampah yang ada seperti program gelatik, pemilahan sampah organik dan anorganik, menyediakan tempat penampungan sampah sendiri yang layak dan memadai dan sosialisasi mengenai peraturan yang telah ditetapkan bersama antara pengelola dan masyarakat.

2. Masyarakat Berpartisipasi dalam Pengelolaan Sampah

Masyarakat harus terus dimotivasi oleh pemerintah daerah untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah agar masyarakat selalu yakin dan taat untuk ikut mengelola sampah yang ada. Kemauan masyarakat ini akan muncul dengan bantuan dorongan dari pemerintah daerah berupa kemudahankemudahan dalam pengadaan sarana dan prasarana dalam menunjang kebersihan.

3. Kualitas Pelayanan dan Pengangkutan Sampah

Diharapkan adanya peningkatan kualitas pelayanan dan pengangkutan sampah yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan, dan diharapkan adanya peningkatan sosialisasi mengenai jumlah retribusi yang harus dibayarkan oleh masyarakat, sehingga pendapatan yang diterima dari retribusi sampah dapat ditingkatkan.

Pembayaran retribusi ini diharapkan dapat menunjang program operasional persampahan seperti halnya dalam pelayanan pengangkutan sampah

 

Penulis: Dio Kharisma Putra
Mahasiswa Administrasi Publik, Universitas Andalas

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.