Rahasia Bertahannya Burjo Gorengan Glagahsari Sejak 1998

Burjo Gorengan Glagahsari
Bapak Didih, pemilik bisnis Burjo Gorengan Glagahsari dan mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Selasa (28/05/2024) – Kami mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta melakukan observasi pada salah satu UMKM di Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat bertema “Pemberdayaan Usaha dengan Prinsip Asah Asih Asuh” dibawah bimbingan Ignatius Soni Kurniawan, Umi Wahidah, dan Ana Fitrotun Nisa yang merupakan pamong dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada Burjo Gorengan Glagah Sari yang berlokasi di Jl. Prof. DR. Soepomo Sh 27, Warungboto, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Burjo Gorengan Glagahsari merupakan UMKM yang bergerak dibidang usaha warung makan yang menyajikan berupa makanan khas rumahan seperti ayam goreng, telur balado, sayur sop, gorengan dan lainya.

Burjo Gorengan Glagahsari ini telah dirintis sejak tahun 1998 oleh Bapak Didih yang berawal berdiri di Kota Jakarta kemudian berpindah-pindah di sekitaran Jabodetabek dan kemudian memutuskan untuk menetap di Kota Yogyakarta. Saat ini Burjo Gorengan Glagahsari memiliki satu karyawan yang tugasnya membantu memasak dan melayani pelanggan.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca juga: Kegiatan Pengabdian Masyarakat Mengangkat Strategi Inovatif dalam Pengelolaan Wisata Kuliner Tradisional Dusun Demping

Bapak Didih mendirikan usaha ini karena latar belakang keluarganya sebagai seorang pedagang yang membuatnya berani menjalankan usaha tersebut. Walaupun terlihat sederhana, usaha ini cukup menjanjikan dan memiliki potensi yang besar.

Mengingat kota Yogyakarta merupakan kota pelajar dan wisata, banyak kalangan mahasiswa dan perantauan yang memilih Burjo sebagai pilihan untuk mencari makan. Selain itu, bapak Didik juga sangat terbuka untuk mereka yang ingin belajar berwirausaha dengan bekerja bersamanya.

Dengan demikian, Bapak Didih berharap dapat memberikan lapangan pekerjaan, sehingga dapat membantu meningkatkan pemasukan dan perekonomian masyarakat di lingkungan sekitar.

Pengelolaan dan pengembangan karyawan pada Burjo Gorengan Glagahsari dilakukan dengan menerapkan prinsip “Asah, Asih, Asuh”.

Prinsip “Asah” diwujudkan dengan selalu mengembangkan keahlian dan keterampilan karyawannya dalam memasak. Pengembangan ini dilakukan dengan memberikan bimbingan, di mana karyawan dapat belajar dari bapak Didih yang lebih berpengalaman dan mengasah keterampilan mereka melalui ragam masakan yang berbeda. Pendekatan ini memungkinkan karyawan untuk belajar dengan cara yang lebih fleksibel dan tidak monoton.

Prinsip “Asih” diterapkan dengan sangat personal oleh bapak Didih, sang pemilik Burjo Gorengan Glagahsari, yang secara aktif terlibat dalam kehidupan sehari-hari karyawannya. Selain menyajikan makanan, beliau juga mengedepankan komunikasi yang akrab dengan karyawan.

Bapak Didih sering menyempatkan waktu untuk berbincang santai di antara jam kerja, mendengarkan dengan penuh perhatian keluhan dan harapan karyawan, serta memberikan dukungan dan motivasi yang sangat diperlukan. Pendekatan ini menciptakan lingkungan kerja yang hangat dan bersahabat, di mana setiap karyawan merasa dihargai dan didukung.

Prinsip “Asuh” pada Burjo Gorengan Glagahsari diimplementasikan dengan mendampingi serta memberikan arahan kepada karyawan baru atau yang memiliki pengalaman yang terbatas, sehingga memungkinkan adanya berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Baca juga: Pengabdian Masyarakat IAIN Fattahul Muluk Papua Gelar Edukasi Lembaga Keuangan di SMA Yapis Nimbokrang

Bapak Didih selaku pemilik, juga memastikan bahwa setiap karyawan mendapatkan upah yang memadai dan bekerja dalam kondisi yang aman, serta memperhatikan kesejahteraan karyawannya.

Bapak Didih berkeinginan agar Burjo Gorengan Glagahsari terus tumbuh dan meraih lebih banyak pelanggan, sehingga dapat memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat sekitar. Selain itu, beliau berharap dapat membuka peluang lebih banyak lagi lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Dengan tetap fokus pada pengembangan dan kesejahteraan karyawan, bapak Didih yakin bahwa Burjo Gorengan Glagahsari akan semakin sukses dan mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian lokal.

 

Penulis:

  1. Deni Candra
  2. Bayu Setiawan
  3. Graciano Kevun Saputra
  4. I Gede Swastika
  5. Yohanes Mariano Pradana Jinda
  6. Yunita Sartika
  7. Mastio
  8. Stevani Lero

Mahasiswa Manajemen, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI