Memahami teori sekaligus penerapannya adalah penting bagi pengkaji ilmu sosial, tak terkecuali peneliti dan mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional atau HI. Menurut Mochtar Mas’oed, teori sendiri adalah pandangan tentang apa yang terjadi.
Dalam ilmu HI, teori dapat digunakan untuk menggambarkan apa yang terjadi, menjelaskan mengapa hal itu dapat terjadi, dan barangkali meramalkan kemungkinan untuk terjadi lagi dari suatu fenomena internasional tertentu mulai dari persitiwa lemparan sepatu jurnalis ke arah George Bush di Irak pada 2008 hingga lemparan amunisi Rusia ke wilayah Ukraina mulai awal 2022 sebagai contohnya.
Namun, pembelajaran teori yang banyak berurusan dengan perihal abstrak seringkali melelahkan pikiran seseorang dalam mendalaminya; terlebih perkembangan pesat bermacam-macam teori HI dewasa ini juga kerap menimbulkan rasa kewalahan untuk mempelajarinya satu-per-satu.
Di tengah persoalan itu, para peneliti dan mahasiswa HI tampaknya dapat sedikit merasa lega dengan menelusuri sebuah buku teks yang terbit pada 2017 di Bristol, Inggris.
Buku itu berjudul International Relations Theory,sebuah bunga rampai bertebal 181 halaman yang disusun oleh Stephen McGlinchey, Rosie Walters, dan Christian Scheinpflug sebagai tim editor yang memadukan kumpulan artikel ilmiah tentang teori HI yang ditulis oleh para ahli selaku kontributor penulis dari berbagai universitas mancanegara.
Tim editor bermaksud menyajikan buku ini sebagai pengantar untuk mempelajari beragam teori HI yang mulanya berkembang dari pembagian pandangan yang masih hitam-putih, yakni realisme versus liberalisme di awal abad ke-20; hingga menjadi pandangan multi-perspektif yang jauh lebih bernuansa sejauh dekade ke dua abad ke-21.
Setiap teori HI dibahas secara relatif ringkas dalam sekitar 2400-3200 kata per artikel yang sudah mencakup elemen penting bahasan seperti dasar-dasar teori beserta studi kasusnya.
Studi kasus dalam artikel membahas bagaimana suatu teori secara logis dapat diterapkan pada contoh nyata peristiwa internasional yang pernah terjadi. Buku ini terdiri dari dua bagian utama yang masing-masing melingkupi setiap artikel dalam bentuk bab.
Bagian pertama buku ini menghimpun sejumlah artikel yang masing-masing membahas satu teori yang dinilai sudah memiliki fondasi keilmuan yang tetap dalam ilmu HI.
Sebagai contoh, teori pasca-strukturalisme yang diperkenalkan Michel Foucault sebagai teori HI yang secara kritis membantah adanya kebenaran objektif mengenai tatanan internasional karena menurutnya kebenaran itu sebenarnya hanyalah bentuk subjektivitas dari aktor HI tertentu yang telah berhasil membingkainya sedemikian rupa sehingga mendominasi pandangan subjektif dari aktor lain.
Dengan kata lain, sistem internasional sejatinya merupakan perkecamukan berbagai macam diskursus yang notabene hanyalah konstruksi subjektif yang dibuat-buat.
Buku ini mencontohkan kasus Amerika Serikat atau AS beserta media Barat dalam membangun dan menyebarluaskan diskursus “War on Terrorism” pasca peristiwa 9/11 sehingga melegitimasi AS untuk melakukan operasi militer di Timur Tengah dan memperoleh dukungan.
Selain pasca-strukturalisme, bagian pertama buku ini juga meliputi pembahasan teori lain seperti realisme, liberalisme, the English School, konstruktivisme, marxisme, teori kritis, feminisme, dan pasca-kolonialisme.
Bagian ke dua buku ini menaungi sekumpulan artikel yang tiap-tiap darinya membahas satu teori yang sedang memasuki fase kemunculan dalam ilmu HI, tetapi tetap kredibel untuk diterapkan dan berpotensi menjadi teori yang well-established.
Sebagai contoh, perspektif Global South yang menempatkan diri sebagai antitesis terhadap teori HI terdahulu yang banyak berasal dari ilmuwan di negara-negara maju atau Global North.
Dominasi pandangan Barat dalam ilmu HI membuat pandangan lain dari kalangan negara berkembang atau dunia ketiga tidak berkembang dengan baik.
Buku ini mencontohkan kasus Perang Dingin yang dipandang oleh ilmuwan realis Barat sebagai periode damai yang ditandai oleh adanya balance of power atau keseimbangan kuasa antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, sementara penderitaan masyarakat lokal pada peristiwa proxy war seperti pada Perang Vietnam tahun 1955-1975 tidak memperoleh perhatian yang layak.
Selain perspektif Global South, bagian ini juga melingkupi bahasan teori lain seperti green theory, keadilan global, queer theory, teori sekuritisasi, geografi kritis, perspektif Asia, perspektif pribumi, dan perspektif kontemporer tentang realisme.
Pepatah mengatakan, “Banyak jalan menuju Roma,” pun dalam hal ini, banyak lensa menuju pemahaman ilmiah atas suatu fenomena internasional.
Meskipun mungkin tidak mencakup keseluruhan teori HI yang pernah ada, buku ini akan tetap bermanfaat bagi berbagai pihak, mulai dari mahasiswa yang tengah berjuang menyelesaikan tugas akhir skripsi hingga peneliti yang melakukan riset untuk keperluan publikasi, atau peminat ilmu HI yang sekedar memperkaya literasi.
Secara akademik, buku ini menyediakan beragam pilihan kerangka berpikir untuk menganalisis fenomena internasional tertentu sehingga dapat membuahkan insight yang lebih beragam pula.
Dalam artian umum, buku ini memberikan pelajaran bagi seseorang untuk menjadi pribadi yang lebih bijaksana yang salah satunya dicirikan oleh kemampuan melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang.
Buku ini diterbitkan oleh E-International Relations Publishing dengan akses terbuka untuk versi ebook-nya sehingga siapapun dapat mengunduhnya secara gratis dan legal di laman resmi penerbit pada tautan: https://www.e-ir.info/publication/international-relations-theory/.
Buku ini telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Dr. Takdir Ali Mukti dari Program Studi HI, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta selaku co-publisher dan versi ebook-nya dapat diunduh secara gratis dan legal di laman resmi penerbit pula pada tautan: https://www.e-ir.info/wp-content/uploads/2020/09/IRT-E-IR-Translated.pdf atau http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35461.
Bagi yang menginginkan versi hardcopy daribuku ini, kiranya perlu merogoh kocek sebesar kurang-lebih $19.99 belum termasuk ongkos pengiriman untuk mendapatkannya.
Penulis: Hendy Achmad Reynaldi
Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi