Resensi Buku: 3 Some Karya Hendri Yulius, Joe Andrianus, dan Nunkie Handa

Buku
Buku 3 Some Karya Hendri Yulius, Joe Andrianus, dan Nunkie Handa

Identitas Buku

Judul : 3-Some

Penulis : Hendri Yulius, Joe Andrianus, Nunkie Handa

Penerbit : Elex Media Komputindo

Bacaan Lainnya
DONASI

Tebal Buku : 229 halaman

Tahun Terbit : 2012

Sinopsis

21 kisah berlatas urban di buku ini, selama ini tertimbun dalam hiruk-pikuk dan kesibukan kota. Cerita-cerita yang selalu dianggap tabu lantaran berkisah tentang hubungan cinta yang sembunyi-sembunyi, pertanyaan mengenai pernikahan, hubungan one night stand, perselingkuhan menggelora, rahasia para perempuan kota, dan kisah-kisah lain yang selama ini hanya tersimpan di balik ranjang.

Diperlukan keberanian tersendiri untuk menuliskannya. Hubungan cinta yang kadang berakhir dengan tawa dan tangis, juga keberanian untuk menelanjangi diri sendiri.

Baca Juga: Unsur Intrinsik dalam Novel “Hati Yang Damai” Karya Nh. Dini

Mengintip Bilik Kamar 3 Some yang Ditawarkan Hendri Yulius, Joe Andrianus, dan Nunkie Handa

Apa yang terbenak di pikiran ketika mengatakan istilah 3 Some? Apakah sesuatu yang berhubungan dengan seksual dan gairah? Dua orang laki-laki dan satu perempuan berkolaborasi bersama dalam 21 cerita pendek yang dikemas apik dalam buku kumpulan cerpen 3 Some.

Buku ini bukan buku yang berisi kumpulan cerpen seksis dan pemanja nafsu biasa. Hendri Yulius bersama Joe Andrianus dan Nunkie Handa menghadirkan kamar khusus kepada para pembaca untuk menikmati cerita mereka.

Kehidupan, cinta, seks, perasaan egois, dan kemunafikan adalah hal yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Apa itu perselingkuhan jika pada buku ini cerita mengenai korban pemerkosaan, pelaku one night stand, hingga pelacur diceritakan dari sudut pandang yang berbeda-beda?

Ketiga orang yang merupakan penulis berbakat ini seakan dengan bebas dan merdeka menuangkan imajinasi pada 21 kumpulan cerpen melalui buku 3 Some.

Berbicara mengenai kehidupan masyarakat kota yang penuh hiruk-pikuk pastinya tidak asing lagi dengan berbagai cerita dengan akhir yang mind blowing. Delapan cerpen karya Joe Andrius membawa angin segar di antara himpitan penuh bilik kamar orang-orang dewasa.

Salah satu cerpen yang berjudul “Senja yang Mencintai Hujan” mengangkat isu kekerasan seksual yang masih tabu untuk dibahas dan tak jarang menyudutkan pihak perempuan. Cerpen “Senja yang Mencintai Hujan” membawa pembaca ke kamar Senja yang penuh sesak dan terhimpitnya perasaan.

Cerita-cerita pendek dengan latar seorang perempuan yang berselingkuh juga Joe tuangkan seperti bagaimana peristiwa itu lumrah terjadi di tengah kehidupan kota. Tidak hanya cerpen seksual, Joe juga mengangkat cerpen yang berlatar belakang Tragedi Bom Bali yang membuat pembaca bisa merasakan aliran kisah seorang perempuan dengan perasaan kasih yang tulus harus berakhir naas.

Kisah kecil yang sering kita abaikan ternyata bisa jadi adalah sebuah kisah penting dalam kehidupan di bagian bumi lain. Memang berlebihan, tetapi Joe menggambarkannya dengan nyata.

Hendri Julius memberikan tujuh cerpen yang mengugah gairah pembaca mengenai kehidupan cinta dan seksual nyentrik metropolitan. Bar, hotel, apartemen, tempat-tempat yang tidak asing untuk dikunjungi ternyata menyimpan berjuta cerita pada setiap kamarnya.

Baca Juga: Resensi Buku Ajar Struktur Tak Tentu untuk Teknik Sipil

Salah satu cerpen karya Hendri pada buku ini yang berjudul “XXX” awalnya adalah sebuah cerita klise pasangan ibukota. Yang membuat berbeda adalah bagaimana Hendri menawarkan perjalanan kisah ketiga tokoh yang penuh gejolak.

Perselingkuhan tampak seperti lembaran tisu yang dapat dibuang dan dipungut kapan saja. Eksistensi tokoh laki-laki dan perempuan digambarkan Hendri melalui berbagai karakter yang kehadirannya benar ada di lingkaran terdekat kita.

Tidak hanya mengangkat kehidupan metropolitan yang liar, pada beberapa cerpennya Hendri menuangkan imajinasi pada rangkaian peristiwa klasik yang tidak terduga.

Berbaur dengan dua laki-laki di buku 3 Some, Nunkie Handa membuat pembaca merasakan kekompleksan perasaan seorang perempuan pada beberapa cerita pendeknya. Tulisan ketiga penulis yang penuh kejutan dan runtutan kejadian yang penuh warna menjadikan buku kumpulan cerpen ini menjadi semakin menarik untuk dijelajahi kamar per kamar hingga bilik ke bilik.

Kumpulan cerpen yang ada tidak hanya membuat kita sebagai pembaca merasa tertantang membuka lembar demi lembar, tetapi juga memanjakan mata kita dengan berbagai potongan cerita berdasarkan kejadian asli yang dikembangkan ketiga penulis ini.

Apabila ditanya mengenai apa kelebihan buku kumpulan cerpen ini mungkin bisa dijawab hanya dengan menyodorkan salah satu cerpennya untuk dibaca.

Kamar yang ditawarkan untuk dimasuki dalam buku ini memang beragam dan menawarkan sensasi yang berbeda. Namun, kumpulan cerpen kolaborasi ini masih dapat ditinjau dan dikembangkan kembali untuk perunutan alur dan pemilihan tema.

Saking banyaknya kejadian yang terjadi di balik bilik-bilik kehidupan masyarakat metropolitan semakin beragam pula imajinasi orang yang membaca. Pengembangan jalan cerita menjadi sangat berani dan ditakutkan keluar dari kamar yang ditempati pembaca.

Pemilihan sudut pandang dalam cerita beberapa penulis juga acap kali berganti dalam satu waktu ke waktu di mana hal tersebut membuat pembaca perlu waktu lebih untuk bisa memahami dan masuk ke dalam cerita.

Baca Juga: Resensi Buku: Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi

Bilik kamar 3 Some yang ditawarkan Hendri Yulius, Joe Andrianus, dan Nunkie Handa memang tidak untuk dimasuki semua orang. Dan tentu tidak semua orang berminat memasuki kamar yang ditawarkan. Target pembaca yang tepat adalah para anak muda beranjak dewasa yang selalu ingin tahu mengenai kehidupan luar dengan pemikiran bebas mereka.

Orang dewasa yang memang membutuhkan hiburan akan warna-warni kehidupan juga dapat memasuki kamar yang dirancang ketiga penulis tersebut. Tidak disarankan kamar ini dimasuki para ABG atau anak baru gede yang masih duduk di bangku sekolah karena cerita pendek di dalamnya masih terlalu awal untuk mereka ketahui.

Sebagai satu dari kumpulan orang yang menghirup dan menghembuskan nafas di bumi tentunya tidak bisa menyangkal bahwa cerita-cerita tersebut bisa jadi memang benar ada dan sedang dialami oleh orang lain yang kita kenal.

Kehidupan dalam bilik kamar 3 Some yang ditawarkan tidak harus diyakini semua pembaca akan kebenaran jalan ceritanya, cukup nikmati saja bahwa kehidupan di sekitar kita memang kadang tidak ada batas atau malah bisa jadi melampaui batas.

Cover tampak belakang.

Penulis: Farah Maulida
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Surabaya

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI