Resume Buku: The Passions of The Soul-Hasrat Jiwa

Resume Buku: The Passions of The Soul-Hasrat Jiwa
Resume Buku: The Passions of The Soul-Hasrat Jiwa.

Judul Buku : The Passions Of The Soul – Hasrat Jiwa

Penulis : Rene Descartes

Penerjemah : Susanti, S. Pd.

Penerbit : Desa Pustaka Indonesia

Bacaan Lainnya

Tahun Terbit : 2021

Jumlah Halaman : 294 halaman

ISBN : 978-602-5644-73-3

Pengantar

Manusia adalah makhluk yang memiliki hasrat. Di balik setiap tindakan, di antara lapisan pikiran dan keputusan, tersembunyi gerakan jiwa yang mendalam yaitu hasrat untuk hidup, untuk mencinta dan untuk mencari makna.

Buku The Passions Of The Soul lahir dari pergulatan panjang dalam memahami bagaimana hasrat bukan hanya membentuk perilaku manusia, melainkan juga mengukir arah kehidupan.

Melalui buku ini, saya mengajak pembaca untuk menelusuri seluk-beluk hasrat sebagai kekuatan dasar yang menyertai setiap denyut kesadaran kita. Memahami hasrat dari sudut pandang filsafat, psikologi, dan refleksi batin, adalah memahami diri kita yang paling sejati.

Buku ini tidak memberikan jawaban instan, melainkan membuka ruang bagi pertanyaan-pertanyaan baru: Apa yang sebenarnya kita inginkan? Bagaimana kita mengelola bara dalam jiwa kita agar menjadi cahaya dan bukan bara yang membakar?

Dengan membaca buku ini, saya berharap, pembaca dapat memahami seperti apa dinamika batin yang ia miliki. Selamat membaca dan merenungkan.

Hasrat pada Umumnya: Kadang-Kadang Sifat Universal Manusia

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering bertanya, apa itu hasrat? Bagaimana hasrat berperan dalam kehidupan jiwa manusia? Melalui buku ini, Susanti menguraikan bahwa hasrat bukan hanya dorongan emosional biasa, ia adalah kekuatan yang menggerakkan seluruh keberadaan manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

Hasrat terlahir dari hubungan antara pikiran, perasaan, dan keinginan terdalam manusia. Hasrat merupakan segala bentuk pemahaman dan emosi jiwa secara khusus yang dibangun oleh suatu energi-energi saraf. 

Di dalam tubuh manusia terdapat bara atau yang disebut panas tubuh. Bara tersebut memiliki fungsi sebagai prinsip jasmani dari semua gerakan tubuh manusia. Di mana ketika bara tersebut padam, manusia seakan-akan tidak dapat menggerakkan tubuhnya.

Baca Juga: Resume Buku: Filsafat Ilmu (Dari Hati Membangun Akal Budi)

Dan ketika bara tersebut benar-benar menghilang, maka manusia seakan-akan menjadi seperti jam dinding yang rusak. Kedudukan hasrat pun bukan di jantung, kedudukan hasrat yang sebenarnya tidak dapat diketahui. Tetapi, jiwa menjalankan perannya melalui sebuah kelenjar di dalam otak yaitu kelenjar pineal. 

Rene Descartes juga menjelaskan pendapatnya tentang bagaimana jiwa dan tubuh yang merupakan dua substansi yang berbeda dapat saling berhubungan melalui kelenjar pineal di otak. Hubungan di antara keduanya menimbulkan berbagai gerakan-gerakan di dalam tubuh manusia.

Selain itu, hasrat juga memiliki efek utama yaitu mendorong dan mengatur jiwa manusia untuk mempersiapkan anggota tubuh mereka dalam menghadapi berbagai kondisi baik yang dipengaruhi oleh dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya.

Di bagian ini, Susanti menegaskan bahwa memahami hasrat berarti memahami arah gerak batin kita yang membentuk tindakan dan keputusan kita.

Enam Hasrat Utama atau Primitif

Dalam bagian ini, Susanti menjelaskan bahwa meskipun hasrat sangat banyak dan bervariasi, semua hasrat pada dasarnya bersumber dari enam hasrat utama atau primitif.

Enam hasrat tersebut merupakan bentuk paling dasar dari gerakan jiwa sebelum dipengaruhi oleh budaya, pengalaman, atau refleksi rasional. Enam hasrat utama tersebut di antaranya:

1. Kekaguman

Kekaguman merupakan gerak spontan jiwa saat menghadapi sesuatu yang luar biasa atau tidak biasa. Kekaguman dapat memicu rasa ingin tahu dan membuka gerbang terhadap pengetahuan baru.

Hasrat ini tidak memiliki pertentangan, karena ketika kita tidak tertarik akan suatu hal, kita tidak akan tergerak sedikitpun karenanya dan bahkan menganggapnya tanpa hasrat. 

2. Cinta

Cinta adalah sebuah emosi jiwa yang penyebabnya adalah gerakan energi-energi saraf yang membangkitkannya untuk bergabung dengan kehendak bagi objek-objek yang terlihat nyaman untuk jiwa. Cinta akan muncul ketika suatu hal digambarkan sebagai sesuatu yang sama baiknya dan aman bagi kita.

Cinta juga dapat diartikan sebagai ketertarikan emosional terhadap sesuatu atau seseorang dan mendorong kita untuk mendekat, merawat, dan terikat.

Baca Juga: Resume Buku Filsafat Hukum Islam

3. Kebencian

Kebencian adalah sebuah emosi yang disebabkan oleh energi-energi saraf yang membangkitkan jiwa untuk berpisah dari objek-objek yang ditunjukkan, yang menyakitkan bagi jiwa. Kebencian muncul ketika sesuatu digambarkan kepada kita sebagai sesuatu yang jahat atau menyakitkan.

Benci merupakan gerakan untuk menjauh dari sesuatu yang dipersepsikan sebagai buruk atau membahayakan. Benci dapat membentuk pertahanan diri dan batasan emosional.

4. Keinginan

Hasrat keinginan atau gairah adalah sebuah gejolak jiwa yang disebabkan oleh energi-energi saraf yang mendorong untuk menghendaki hal-hal yang selanjutnya digambarkan jiwa kepada dirinya sendiri sebagai hak-hak yang sesuai.

Keinginan atau nafsu akan muncul ketika kita dalam keadaan sedang mempertimbangkan sesuatu. Keinginan adalah dorongan untuk memiliki, mencapai, atau mengalami sesuatu yang dianggap baik atau menguntungkan.

5. Kegembiraan

Kegembiraan adalah sebuah emosi menyenangkan dalam jiwa, yang di dalamnya terkandung kesenangan akan kebaikan sehingga kesan-kesan otak digambarkan padanya sebagai miliknya. Kegembiraan akan muncul ketika seseorang memikirkan sebuah kebaikan. Hasrat ini juga menjadi penguat untuk melakukan perbuatan yang positif.

6. Kesedihan

Kesedihan adalah sebuah penderitaan yang tidak menyenangkan yang di dalamnya terkandung kesulitan yang diterima jiwa dari keburukan yang digambarkan kepadanya oleh kesan-kesan otak sebagai miliknya. Kesedihan akan muncul jika seseorang memikirkan sebuah keburukan.

Kesedihan juga bisa diartikan sebagai reaksi jiwa terhadap kehilangan atau kegagalan. Kesedihan mendorong manusia untuk merefleksikan diri dan menelaah pembelajaran emosional.

Baca Juga: Resume Buku Mata Air Filsafat: Logika, Fisika, dan Metafisika

Tentang Hasrat-Hasrat Khusus

Susanti menjelaskan bahwa setelah memahami enam hasrat utama, kita dapat melihat munculnya berbagai hasrat khusus. Hasrat khusus yaitu bentuk-bentuk hasrat yang lebih spesifik, kompleks, dan beragam sesuai dengan pengalaman, lingkungan, dan kepribadian masing-masing individu.

Contoh hasrat-hasrat khusus yaitu ambisi, rasa iri, syukur, harapan, dan ketakutan. Dengan mengenali bentuk-bentuk hasrat khusus, membantu kita untuk memahami motivasi terdalam dari tindakan kita, meningkatkan kesadaran diri (self-awareness), dan mengelola hasrat dengan lebih bijaksana sehingga tidak menjadi sumber penderitaan.

Penutup

Buku The Passions Of The Soul – Hasrat Jiwa menegaskan bahwa hasrat adalah kekuatan dasar yang menggerakkan jiwa manusia. Hasrat bukan hanya dorongan sesaat, melainkan ia adalah gerakan batin yang membentuk tindakan, pilihan dan arahan hidup.

Dengan memahami struktur, asal-usul, dan dinamika hasrat, manusia bisa lebih mengenali dirinya sendiri sampai ke dalam jiwa.

Buku ini, mengajak pembaca untuk mundur sejenak melintasi waktu dan menjelajahi diri sendiri di tengah dunia modern yang penuh distraksi. Buku ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin memahami dan mengetahui diri sendiri secara lebih mendalam.

Penulis: Laesya Ziqni Rimadhani
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

 

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses