Film dengan tema eksorsis bukan hal yang baru untuk saat ini. The pope’s exorcist, film yang disutradarai oleh Julius Avery menjadi salah satu film dengan tema exorcist yang hadir pada tahun 2023.
Tokoh utama yaitu Gabriel Amorth yang diperankan oleh Russel Crowe, tokoh Gabriel Amorth merupakan tokoh yang ada di dunia nyata, beliau merupakan pastor dari gereja katolik di Roma.
Apakah film The pope’s exorcist menghadirkan sesuatu yang berbeda dari film exorcist yang lain?.
Gabriel Amorth, seorang yang dipercaya oleh Paus untuk menjadi seorang kepala eksorsis vatikan. Gabriel mendapat tanggung jawab untuk menangani kasus pengusiran setan.
Suatu saat Gabriel ditugaskan untuk melakukan eksorsisme pada seorang anak di Spanyol. Disaat Gabriel menangani kasus tersebut dia merasakan sesuatu yang aneh, Gabriel merasa bahwa kasus ini berbeda dari kasus yang biasa dihadapi.
Bersama dengan partner nya pastor Esquibel, mereka bersama-sama memecahkan sesuatu yang disembunyikan oleh vatikan.
Baca juga: Dunia Film: Transformasi Teknologi dan Dampaknya bagi Penikmat Film
Fokus dari cerita ini berlatar di Spanyol, Gabriel yang merupakan seorang pastor gereja katolik di Roma mendapat kabar bahwa seorang anak bernama Henry mengalami kerasukan dan Gabriel ditugaskan kesana.
Pada awal film tidak menunjukkan sesuatu yang spesial, mungkin hanya beberapa scene yang penting untuk dijadikan sebagai jembatan menuju konflik.
Salah satu scene yang ditunjukkan adalah bagaimana Henry mengalami kerasukan. Konflik antara Gabriel dengan gereja vatikan juga ditunjukkan pada awal film, terjadi perselisihan dimana Gabriel dilarang untuk melakukan eksorsis tanpa izin dari gereja.
Gereja juga menentang adanya eksorsis, karena mereka menganggap bahwa eksorsis merupakan hal yang kuno dan perlu ditinggalkan.
Menuju ke permasalahan utama, Gabriel berusaha untuk melakukan eksorsis terhadap Henry. Dari cara Gabriel menangani kasus kesurupan yang dialami oleh Henry, semua dikemas dengan baik.
Penjelasan terhadap awal permasalahan yang terjadi di tempat itu juga dijelaskan didalam Film, seperti apa yang membuat Henry kerasukan.
Puncak dari Film ini saat Gabriel menyadari ada sesuatu yang aneh, dia berusaha untuk mencari tahu segala sesuatu di tempat itu, apa yang vatikan sembunyikan dari Gabriel.
Detail informasi mengenai eksorsisme yang dilakukan Gabriel juga ditunjukkan, dari detail ini yang menjadi kunci untuk Gabriel dalam menyelesaikan kasus ini.
Baca juga: Bagaimana Film (Gambar Bergerak) Terus Berevolusi dari Masa ke Masa
Russel Crowe yang memerankan Gabriel Amorth, menunjukkan sesuatu yang berbeda pada film ini. Seorang eksorsis pada film lain biasanya ditunjukkan dengan pembawaan yang tenang dan terlihat profesional, sedangkan Russel memerankan peran Gabriel dengan pembawaan yang santai.
Dalam film ditunjukkan bahwa karakter dari Gabriel merupakan seorang yang suka bercanda namun tetap menunjukkan profesionalitas nya sebagai seorang kepala eksorsis.
Di dalam film juga tidak jarang menunjukkan scene Gabriel yang melontarkan candaan nya saat sedang melakukan eksorsisme.
Esquibel, yang diperankan oleh Daniel Zovatto juga perlu untuk di mention, dia memerankan Esquibel dengan baik.
Esquibel dalam film ini memiliki peran yang krusial di beberapa momen, perkembangan karakter dari Esquibel juga sangat menarik, terdapat perubahan yang besar dari awal film menuju akhir.
World building pada film ini disajikan dengan baik, karena berada pada tahun 1987 jadi menghadirkan bangunan tua yang menambah kesan mengerikan pada film.
Untuk sound effect dan visual tidak ada yang spesial, seperti film horor pada umumnya dengan pencahayaan yang minim dan sound effect yang menambah kesan mengerikan.
Baca juga: Peran Teknologi Blockchain terhadap Peningkatan Ekonomi di Era Digital
Overall film ini layak ditonton, film horor dengan alur yang mudah dimengerti. Untuk plot pada film ini bisa dikatakan biasa saja, tidak ada sesuatu yang berbeda dari film eksorsis yang lain.
Film ini tetap membangun perasaan yang buat kita jadi deg-deg an walaupun dengan jumpscare yang minim, jadi buat orang-orang yang takut sama jumpscare masih bisa menikmati film ini.
Jokes yang diselipkan pada film juga menjadi penyegaran di tengah ketegangan film.
Penulis: Rivaldy Fourjune
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Malang
Editor: Anita Said
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News