Dunia Film: Transformasi Teknologi dan Dampaknya bagi Penikmat Film

Dunia Film: Transformasi Teknologi
Dunia Film (Sumber: Penulis)

Film merupakan salah satu bentuk seni yang mampu menghadirkan berbagai emosi dan pesan kepada para penontonnya. Dari genre drama hingga horor, film memiliki daya tarik tersendiri yang membuat orang-orang rela menghabiskan waktu dan uang untuk menontonnya.

Namun, apa yang membuat film menjadi begitu menarik dan berpengaruh?

Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah perkembangan film, kekurangan dan kelebihan teknologi dalam film, serta dampak positif dan negatif bagi penikmat film.

Bacaan Lainnya
DONASI

Sejarah

Film adalah sebuah karya seni yang utamanya menggunakan gambar bergerak sebagai medianya. Film berawal dari perkembangan proyeksi, fotografi, dan teknologi optik sejak abad ke-19. Film pertama adalah film pendek yang dibuat pada tahun 1895 oleh Lumière bersaudara dengan judul L’Arroseur arrosé.

Sejak itu, film telah berkembang menjadi berbagai genre, gaya, dan format, termasuk film berita, komik, film layar lebar, dan dokumenter.

Film memiliki beragam fungsi, antara lain sebagai media ekspresi, media informasi, media pendidikan, media hiburan, dan media propaganda. Film juga merupakan industri kreatif yang penting bagi perekonomian dan budaya banyak negara. Sejarah perkembangan film dapat dibagi menjadi beberapa era, yaitu:

1. Zaman Film Tanpa Suara (1900-1930)

Ditandai oleh penemuan kamera dan proyektor oleh Thomas Alva Edison dan Lumiere bersaudara. Film-film bisu dan hitam putih mencakup genre dokumenter, komedi, dan drama.

2. Zaman Keemasan Animasi (1930-1960)

Mencakup kemunculan film bersuara, berwarna, dan animasi. Studio besar seperti Disney, Warner Bros, dan MGM menghasilkan klasik seperti Snow White, The Wizard of Oz, dan Gone with the Wind.

3. Zaman Animasi Televisi (1960-1980)

Ditandai oleh penyebaran televisi dan video, menghasilkan film yang lebih terjangkau dan bervariasi. Genre melibatkan horor, fiksi ilmiah, aksi, serta animasi sederhana seperti The Flintstones, The Jetsons, dan Tom and Jerry.

4. Zaman Animasi Modern (1980-sekarang)

Melibatkan perkembangan teknologi digital seperti komputer, internet, dan CGI. Film Pixar, Marvel, dan Harry Potter menampilkan kreativitas dan kompleksitas, sementara variasi animasi seperti anime, stop-motion, dan 3D menambahkan keragaman.

Dampak Positif

1. Film Menjadi Sarana Hiburan

Film dapat memenuhi kebutuhan dan preferensi masyarakat terhadap hiburan ketika mereka lelah dengan kehidupan sehari-hari. Film juga mempunyai status unik sebagai media hiburan.

Pasalnya, pesan-pesan yang dikandungnya dapat menimbulkan imajinasi, ketegangan, ketakutan, dan konflik emosional yang membuat penonton merasa menjadi bagian dari film tersebut.

2. Film Meningkatkan Kecerdasan Emosional pada Anak

Setelah Anda mengajak saudara dan anak Anda ke bioskop, setelah film selesai Anda dapat membicarakan tentang film yang baru saja Anda tonton. Kemudian tantang dia dengan pertanyaan spesifik.

3. Film sebagai Sarana Pesan Edukasi dan Kemampuannya dalam Mempengaruhi Khalayak

Film merupakan sarana komunikasi yang dapat mempengaruhi nilai dan perilaku masyarakat melalui efek gambar dan representasi visual yang menarik.

Film dapat mempengaruhi pemirsanya, khususnya anak-anak yang menonton film, untuk mengikuti atau benar-benar menonton film tersebut. Jika sebuah film penuh dengan pesan-pesan yang baik, pasti akan mengubah sikap dan perilaku penontonnya ke arah yang positif dan sebaliknya.

4. Film dapat Memotivasi Seseorang

Film yang bagus mempunyai makna dan pesan moral yang disampaikan dengan cara yang baik, sederhana dan kreatif. Dengan demikian, penonton diharapkan mampu memaknai film yang ditontonnya dan menjadikan pesan-pesan moral sebagai teladan dan motivasi dalam hidupnya.

Dampak Negatif

1. Meningkatnya Agresi Penonton Film

Film yang menampilkan adegan kekerasan dapat meningkatkan agresi pada penontonnya. Individu cenderung meniru pada apa yang menjadi panutannya. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa melihat perilaku agresif yang sering terlihat di film meningkatkan agresivitas seseorang.

2. Hilangnya Nilai Budaya Lokal

Saat ini film luar negeri banyak dikonsumsi penonton. Hal ini dapat mengubah sikap masyarakat sehingga budaya asing yang mereka lihat dan konsumsi (yang mungkin aneh atau salah) dipandang baik dan patut ditiru.

Tak ayal, film Indonesia (fitur, melodrama, acara TV) “selalu” menampilkan budaya lokal, dan akibatnya mempengaruhi atau menghilangkan nilai-nilai budaya  masyarakat lokal.

Selain itu, masyarakat di negara maju cenderung menganut gaya hidup kebarat-baratan tanpa mempertimbangkan  nilai-nilai luhur yang  ditanamkan oleh orang tuanya karena kekagumannya yang berlebihan terhadap budaya.

3. Kerusakan Psikologis yang Disebabkan oleh Konten Negatif dalam Film

Konten seksual atau kekerasan dalam film mempunyai dampak yang sangat negatif terhadap perilaku dan jiwa masyarakat, terutama anak-anak dan remaja yang masih sangat ingin tahu.

C. Kelebihan dan Kekurangan Teknologi

Teknologi dalam film adalah penggunaan alat, perangkat lunak, atau metode yang berbasis digital untuk menciptakan atau memperbaiki gambar, suara, atau efek dalam sebuah film. Teknologi dalam film telah mengalami perkembangan dari masa ke masa, sejak film pertama kali diciptakan pada akhir abad ke-19 hingga saat ini.

Perkembangan teknologi dalam film memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda, tergantung pada era dan konteksnya. Berikut ini adalah beberapa contoh kelebihan dan kekurangan teknologi dalam film dari masa ke masa:

1. Era Film Tanpa Suara (1900-1930):

Kelebihan teknologi dalam film pada era ini adalah mampu menangkap dan menampilkan gerakan dengan menggunakan gambar berurutan, yang merupakan cikal bakal dari film modern. Kelemahan teknologi dalam film pada era ini adalah keterbatasan dalam hal kualitas gambar, suara, dan warna, yang masih hitam putih dan bisu.

2. Era Keemasan Animasi (1930-1960):

Kelebihan teknologi dalam film pada era ini adalah mampu memproduksi film bersuara, berwarna, dan animasi, yang membuat film lebih menarik dan variatif. Kelemahan teknologi dalam film pada era ini adalah mahalnya biaya produksi dan distribusi film, serta adanya sensor dan kontrol dari pemerintah atau studio besar.

3. Era Animasi Televisi (1960-1980):

Kelebihan teknologi dalam film pada era ini adalah mampu menyebarluaskan film dengan menggunakan media televisi dan video, yang membuat film lebih mudah diakses dan dinikmati oleh masyarakat luas.

Kelemahan teknologi dalam film pada era ini adalah menurunnya kualitas dan orisinalitas film, serta adanya persaingan dan dominasi dari film-film asing, terutama dari Amerika Serikat.

4. Era Animasi Modern (1980-sekarang):

Kelebihan teknologi dalam film pada era ini adalah mampu menciptakan film yang lebih realistis, kompleks, dan kreatif dengan menggunakan teknologi digital, seperti komputer, internet, dan CGI, yang memberikan fleksibilitas dan kreativitas bagi pembuat film.

Kelemahan teknologi dalam film pada era ini adalah mengurangi nilai seni dan estetika film yang lebih mengandalkan teknologi daripada keterampilan dan bakat manusia, serta menimbulkan masalah etika dan hukum terkait dengan hak cipta, privasi, dan keamanan data.

 

Pertama-tama perkenalkan kami adalah mahasiswa semester tiga dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Disini kami mendapatkan sebuah tugas untuk membuat artikel. Artikel ini ditulis sebagai tugas akhir dari mata kuliah Perkembangan Teknologi dan Komunikasi dengan arahan dari Bapak Moh. Dey Prayogo, S.I.Kom., M.I.Kom.

Artikel yang berjudul “Dunia Film: Transformasi Teknologi dan Dampaknya bagi Penikmat Film” yang dimana artikel ini membahas tentang pengaruh film bagi para penikmat-nya. Kami berharap artikel yang kami tulis ini bisa diterima dan diterbitkan, Terima Kasih.

#untagsurabaya #ilmukomunikasi #mahasiswailmukomunikasi #perkembanganteknologikomunikasi

 

Penulis: Kelompok 6

  1. Arista Wulan Apriliani (1152200397)
  2. Achmad Nur Syamsi Romadhoni (1152200401)
  3. Audya Anindita Kusumadewi (1152200435)
  4. Siwi Galuh Wijayanti (1152200436)

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI